Bundesliga
Libero.id - Berbeda dengan Italia dan Spanyol, yang sudah menjalin kerjasama dengan Arab Saudi untuk memainkan sejumlah pertandingan, Bundesliga belum memiliki sikap. Mereka hanya menyebut opsi tersebut "tidak dikesampingkan".
Kondisi keuangan klub-klub Bundesliga saat ini sangat buruk. Mereka menghadapi kerugian akibat pandemi lebih dari 1 miliar euro (Rp16 triliun). Klub-klubnya kehabisan uang di pasar transfer, stadion masih terbatas pada 10.000 penonton, dan dominasi Bayern Muenchen membuat sponsor malas datang.
Menurut Presiden Liga Sepakbola Jerman (DFL) yang baru, Donata Hopfen, kondisi tersebut harus berubah demi menyelamatkan semua peserta di kompetisi sepakbola Jerman.
"Tentu saja, (Bundesliga) akan lebih menarik jika ada lebih banyak persaingan di papan atas. Dan, bagi saya, tidak ada sapi suci. Jika play-off (mengubah sistem kompetisi) dapat membantu kita, maka mari kita bicara tentang play-off," kata Hopfen kepada Bild am Sonntag, pekan lalu.
Menariknya, meski membutuhkan banyak uang untuk menyelamatkan kompetisi, Bundesliga memastikan akan melakukan segala cara. Opsi menggelar pertandingan di Arab Saudi seperti Supercoppa Italia atau Supercopa de Espana juga tidak ditutup rapat-rapat.
"Kami tidak bisa mengesampingkan apa pun. Tapi, sepakbola (sebagai olahraga) adalah hal utama dan harus tetap menjadi permainan rakyat. Itu harus menjadi milik kita," kata Hopfen.
Berbeda dengan tetangga Eropa lainnya, sepakbola Jerman terkenal dengan idealismenya. Hingga hari ini tidak ada satu pun klub Bundesliga yang dimiliki investor luar negeri. Hanya ada sejumlah kecil klub yang dimiliki perusahaan besar. Dan, itu juga dari Jerman, Swiss, atau Austria.
Gagasan untuk memainkan pertandingan di Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, atau China bukannya tidak pernah ada. Tapi, proposal itu belum mendapatkan tanggapan serius.
Real Madrid Fans in Saudi Arabia ?? With A Message For @Cristiano.
Beautiful. pic.twitter.com/vvv76Lsncn
— PHQ (@Predictionhq) January 8, 2020
Alasan lainnya adalah suporter. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penonton di stadion mengalami penurunan. Terlepas dari pandemi Covid-19, fans lebih senang menikmati pertandingan secara digital melalui smartphone atau komputer.
"Kami harus mendekati penggemar dan mencari tahu apa yang mereka inginkan. Dan, maksud saya, semua penggemar. Ini harus menyenangkan di tribun ekonomi, tribun VIP, televisi, hingga penggemar yang menyukai Tik Tok," tambah Presiden DFL wanita pertama dalam sejarah.
Tantangan lain Bundesliga untuk menghasilkan uang besar adalah aturan kepemilikan 50+1. Ini mencegah pengambilalihan mayoritas dan sangat menghambat investasi skala besar. Akibatnya, dominasi Bayern tidak mungkin dibantah pada masa lalu, sekarang, dan dalam beberapa tahun mendatang.
?—King Abdullah Sports City, Saudi Arabia
The scene for the Supercoppa Italiana final ?? pic.twitter.com/jKrHFz4cJA
— B/R Football (@brfootball) January 16, 2019
"Bayern adalah salah satu tim terbaik di Eropa, meski 50+1 itu contoh bagus. Bahwa 50+1 bukanlah halangan untuk sukses. Tapi, segalanya akan sedikit lebih mudah tanpa batasan (50+1). Tapi, apakah itu masih menjadi Bundesliga kami? Saya tidak berpikir bahwa scrapping (50+1) tidak cocok dengan budaya sepakbola Jerman," ungkap Hopfen.
"Saya mengerti bahwa gaji (pesepakbola) sekarang mencapai dimensi yang hampir tidak dapat dipahami. Sebagian besar uang yang dibayarkan untuk gaji, biaya transfer, dan biaya agen. Ini tidak digunakan untuk pengembangan pemain muda atau struktur profesional. Akan lebih baik untuk memikirkan regulasi," beber Hopfen.
Donata #Hopfen says scrapping #50plus1 "wouldn't fit Germany's football culture" and that "the fan has to be the focal point." But she also "won't rule out" a Super Cup in Saudi Arabia ...
Mixed messages from the new #Bundesliga boss.
For @dw_sports:https://t.co/9MkVTZJ9wC
— Matt Ford (@matt_4d) February 6, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini