Libero.id - Mikel Arteta berharap Arsenal bisa meyakinkan Bukayo Saka untuk bertahan di klub meski gagal finis di empat besar Liga Inggris musim ini.

Kontrak Saka saat ini di Stadion Emirates dikabarkan berakhir pada 2024, dengan klub ingin dia menandatangani kontrak baru.

Namun, pemain berusia 20 tahun itu telah dikaitkan dengan kepindahan ke klub seperti Liverpool dan Manchester City, dan sang pemain sendiri telah menyatakan keinginannya untuk bermain di Liga Champions.

Saka baru-baru ini mengatakan kepada Sky Sports "Saya pikir Liga Champions menciptakan begitu banyak malam spesial dan merupakan mimpi bagi saya untuk tetap mengalami salah satunya dan semoga lebih banyak lagi."

Pada konferensi media menjelang perjalanan ke Wolverhampton Wanderers, ketika ditanya apakah klub membutuhkan bermain di Liga Champions untuk mempertahankan bintang muda mereka, Arteta menjawab "Saya tidak tahu. Ini adalah percakapan yang akan kami lakukan dengan  pemain secara internal dan kemudian dengan lingkungannya, agennya, keluarganya, yang akan menjadi sangat penting, jadi semua orang ada di dalamnya."

"Jelas, keinginan kami adalah mempertahankan Bukayo selama mungkin karena kami sangat senang, dia bagian dari klub kami, dia adalah DNA kami, dia berkembang, dia matang, pentingnya dia dalam tim tidak perlu dipertanyakan lagi dan kami ingin mempertahankan talenta terbaik kami.  di klub, itu pasti."

Arsenal saat ini duduk di urutan keenam di Liga Premier, empat poin di belakang posisi keempat West Ham tetapi dengan tiga pertandingan di sisa yang belum di jalani.

Saka telah muncul sebagai pemain kunci bagi The Gunners, setelah memainkan pertandingan terbanyak di semua kompetisi di klub sejauh musim ini sebanyak 26 pertandingan, sementara hanya Emile Smith Rowe dengan 9 pertandingan.

Arteta juga menggarisbawahi keseimbangan yang harus ditemukan Arsenal dengan membuka peluang bagi talenta muda terbaik mereka, sambil juga memperkuat tim dengan pemain besar.

"Di sini ada dua hal. Mencoba membangun skuat yang memiliki ruang bagi para pemain untuk berkembang, dan yang lainnya adalah membuat para pemain itu berkembang ketika kami sangat kompetitif," tambahnya.

"Karena jika Anda merekrut tiga pemain top, dan kemudian anak-anak itu mulai tidak bermain, apa yang terjadi? Anda tidak dapat melakukannya dengan dua cara. Jika Anda merekrut pemain besar, dengan uang besar, uangnya harus ada di lapangan, yang berarti bahwa pemain muda tidak akan berada di lapangan."

"Jadi kami perlu menemukan keseimbangan, tetapi dengan standar yang dibutuhkan klub ini, yaitu menjadi yang terbaik. Inilah yang kami coba lakukan, tetapi tanpa membunuh apa yang sedang tumbuh."

(wigih pambudi/wp)