Palmeiras, Chelsea
Libero.id - Seperti edisi-edisi sebelumnya, Piala Dunia Antarklub 2021 juga akan mempertemukan juara Liga Champions dengan Copa Libertadores. Kali ini, pada final di Mohammed bin Zayed Stadium, Abu Dhabi, Minggu (13/2/2022) dini hari WIB.
Setelah berhasil mengalahkan Al Hilal di semifinal, Chelsea akan menantang Palmeiras, yang menyingkirkan Al Ahly. Ini menjadi pertandingan klasik antara wakil Eropa dengan Amerika Latin.
Meski Chelsea diunggulkan menang, bukan berarti Palmeiras bisa dipandang sebelah mata. Klub asal Brasil itu sudah membuktikan kemampuan terbaiknya saat tampil di kompetisi Amerika Selatan maupun di Liga Brasil. Mereka bukan tim sembarangan lantaran memiliki tradisi bagus.
Jika banyak penggemar sepakbola di dunia sudah mengenal sepak terjang Chelsea, hal sebaliknya terjadi pada Palmeiras. Sangat jarang penggemar dari luar Amerika Latin yang paham sepak terjang tim berseragam hijau tersebut.
Chelsea is sorted, Rival teams of Palmeiras are all on our side for the Club World Cup final. They have added "Chelsea" on their badges temporarily, merged badges too.
Sao Chelsea, Chelsea mineiro, Chelsea Paranaense and Chelsrinthians. Hope Thomas Tuchel makes it on touchline pic.twitter.com/FSlvHHZDdr
— CMAPA (@paulcmapa) February 11, 2022
Nah, berikut ini empat fakta Palmeiras yang akan menjadi lawan Chelsea di Uni Emirat Arab (UEA):
1. Klub dengan banyak trofi
Didirikan di Sao Paulo oleh imigran Italia pada 1914, Palmeiras telah menikmati banyak kesuksesan di Brasil dan luar negeri selama satu abad terakhir. Di tingkat nasional, mereka telah memenangkan rekor 10 kejuaraan nasional (Liga Brasil) dan empat Piala Brasil bersama dengan 25 gelar liga regional di Sao Paulo.
Di panggung kontinental, Palmeiras telah dinobatkan sebagai juara Amerika Selatan tiga kali. Mereka memenangkan Copa Libertadores perdana pada 1999 melawan Deportivo Cali dari Kolombia. Lalu, juara lagi pada 2020 saat mengalahkan Santos dan 2021 melawan Flamengo.
2. Gagal di semifinal Piala Dunia Antarklub 2020
Seperti Chelsea, Palmeiras juga baru dua kali tampil di Piala Dunia Antarklub. Tahun lalu di Qatar, mereka hanya mampu menempati peringkat keempat setelah dikalahkan Tigres di semifinal dan Al-Ahly di perebutan peringkat keempat.
Sebagai juara Amerika Selatan, mereka juga tampil di Piala Intercontinental alias Piala Toyota 1999. Sayangnya saat itu mereka dikalahkan Manchester Unoted 0-1 di Tokyo National Stadium.
3. Klub juara "Piala Dunia Klub" pertama
Palmeiras memang belum bisa meniru rival sekota Corinthians, Sao Paulo, dan Santos dengan memenangkan Piala Intercontinental atau Piala Dunia Antarklub. Tapi, Palmeiras sempat mengklaim sebagai mantan juara "Piala Dunia Klub" yang pertama setelah menjuarai Copa Rio 1951.
Turnamen undangan itu menampilkan delapan tim termasuk juara dari liga di Prancis, Portugal, Yugoslavia, Austria, Italia, hingga Uruguay. Palmeiras muncul sebagai pemenang setelah mengalahkan Juventus di final.
Hingga hari ini, banyak orang di Brasil menyebut Copa Rio adalah "Piala Dunia Klub" pertama. Buktinya, Palmeiras terus mendesak FIFA untuk mengakui turnamen tersebut.
3. Klub dengan dua logo: burung parkit atau babi?
Palmeiras menggunakan dua hewan yang sangat berbeda sebagai maskot, yaitu burung parkit (periquito) dan babi (porco gobbato). Parkit ada dalam jumlah besar di hutan dekat bekas markas Palmeiras, Parque Antartica. klub mengadopsi burung berbulu hijau itu sebagai maskot pertama pada 1917.
Sementara asal usul babi sebagai maskot cukup berbeda karena awalnya merupakan nama panggilan merendahkan yang digunakan terhadap Palmeiras oleh pendukung lawan. Tapi, penggemar Palmeiras kemudian justru bangga dengan julukan itu. Dan, klub meluncurkan "porco gobbato" sebagai maskot kedua pada 2016.
4. Pengaruh besar Luiz Felipe Scolari
Koneksi antara Chelsea dan Palmeiras muncul dengan keberadaan Luiz Felipe Scolari dan Ramires. Scolari memiliki tiga masa melatih klub Brasil itu dan menikmati banyak kesuksesan dalam tugas pertamanya pada 1998-2000 ketika membimbing Palmeiras juara Piala Brasil, Piala Mercosaur, dan Copa Libertadores.
Pelatih legendaris Brasil itu juga meraih trofi di musim terakhirnya saat Palmeiras mengangkat Piala Brasil 2012 dan dinobatkan sebagai juara Liga Brasil 2018.
Sementara Ramires bergabung dengan Scolari di Palmeiras dengan kontrak empat tahun pada musim panas 2019. Tapi, dia berpisah dengan klub pada November 2020 setelah hanya tampil 43 kali. Baik Scolari maupun Ramires sempat bekerja di London Barat.
Luiz Felipe Scolari ao vivo no @jogoaberto
“Abel é o maior treinador do Palmeiras em todas as épocas.”
Concordo, bigode. Concordo. pic.twitter.com/4tLu3igXuK
— Gabriel Amorim (@gabrilamorim) February 11, 2022
(andri ananto/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini