Juan Mata
Libero.id - Juan Mata tiba di Stamford Bridge dari Valencia pada 2011. Sebagai playmaker bertubuh mungil, banyak yang bertanya-tanya bagaimana dia bisa beradaptasi di Liga Premier.
Pemain Spanyol itu mencetak 19 gol dan memberikan 35 assist saat Chelsea finis ketiga dan memenangkan Liga Europa.
Mata makin menonjol saat tampil di depan legenda klub, Frank Lampard, serta rekrutan baru, Eden Hazard dan Oscar.
Chelsea memecat Roberto di Matteo dan merekrut Rafael Benitez di pertengahan musim, tetapi itu tidak memperlambat Mata.
Musim panas 2013, Chelsea mempekerjakan kembali Jose Mourinho. Itu menandakan awal dari akhir tugas Mata di Stamford Bridge.
Mourinho says Juan Mata is very important for him and Chelsea and stories are nonsense, he goes nowhere. #CFC
— Chelsea FC (@ChelseaFC) August 26, 2013
Setelah Mourinho datang, Mata hanya tinggal di London selama enam bulan sebelum bergabung dengan Manchester United pada Januari 2014. Dia pindah dengan biaya transfer sebesar 37 juta pounds (Rp 726 miliar).
Seorang penggemar berkomentar. "Bayangkan dia masih bersama kami saat bermain bersama Cesc Fabregas, Diego Costa, dan pemain utama Eden Hazard."
Yang lain berkata. "Nostalgia, kawan. Terima kasih telah berbagi. Permata seorang pemain, karena kami ingin dia tinggal selama bertahun-tahun lagi."
"Saya berhenti bermain sebanyak itu, kepercayaan diri saya tidak setinggi itu dan itu adalah tantangan dalam karier saya yang harus saya atasi, tetapi saya pikir itu normal."
Ketika ditanya apakah dia merindukan Chelsea. "Saya sangat berterima kasih atas waktu saya di Chelsea," jawab Mata.
Juan Mata's first season at Chelsea was a magical one ?♂️ pic.twitter.com/tnhIrXCs0p
— Chelsea FC News (@Chelsea_FL) March 24, 2020
“Saya di sana selama dua setengah tahun dan mereka secara pribadi sangat baik dalam hal perkembangan saya sebagai pemain dan dalam hal perkembangan saya sebagai pribadi.”
Sementara yang ketiga menambahkan. "Secara harfiah Mata adalah 3 pemain Chelsea favorit saya. Kami seharusnya tidak pernah menjualnya."
Meskipun penggemar Chelsea masih memuja Mata, pria itu sendiri kesal dengan bagaimana itu berakhir.
Dia mengatakan kepada situs resmi klub Man United. "Kemudian bagian terburuk dari karier saya mungkin ketika saya berada di Chelsea."
"Saya terpilih selama dua tahun, Player of the Year, saya bermain secara teratur dan saya bermain sangat bagus dan menikmati sepakbola saya dan kemudian situasinya berubah," tutupnya.
(diaz alvioriki/yul)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini