Cesar Azpilicueta
Libero.id - Didatangkan Chelsea pada 2012, Cesar Azpilicueta dipanggil Dave oleh rekan-rekannya. Itu karena lidah orang Inggris kesulitan mengeja "Azpilicueta". Ternyata, panggilan itu membawa berkah karena Azpilicueta menjadi pemain yang perannya sangat penting di Chelsea.
Azpilicueta memang tidak pernah mendapatkan Ballon d'Or seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Tapi, dia menjadi sedikit pemain sepakbola di Eropa yang mendapatkan semua piala. Dia punya trofi Liga Premier, Liga Champions, Liga Europa, hingga yang paling baru Piala Dunia Antarklub.
Gabungkan semua itu dengan lebih dari 450 penampilan, bermain dengan konsistensi yang tidak pernah putus, dan secara umum menunjukkan mentalitas tinggi sebagai pemain maupun pemimpin.
Memegang ban kapten sejak kepergian Gary Cahill, pemain Spanyol itu memimpin klub dengan integritas dan kehormatan yang semakin langka akhir-akhir ini. Bahkan, banyak pengamat maupun pendukung Chelsea yang mengakui kehebatan Azpilicueta sebagai kapten jauh lebih membanggakan dari John Terry.
? ???? ????? ??? ????????? ? @ChelseaFC pic.twitter.com/Jm5SjxrcmO
— César Azpilicueta (@CesarAzpi) February 12, 2022
Berikut ini 9 alasan mengapa Azpilicueta menjadi kapten, pemimpin, dan legenda Chelsea, yang jauh lebih hebat dari JT:
1. Menjadi mediator Kepa vs Sarri
Siapa yang bisa melupakan momen Kepa Arrizabalaga menolak digantikan Maurizio Sarri pada final Piala Liga 2018/2019? Itu adalah kesempatan sempurna bagi Azpilicueta untuk menunjukkan keberaniannya dengan menjembatani perselisihan antara pemain dengan pelatih. Dia membantu mendinginkan suasana.
"Kapten berbicara kepada saya setelah pertandingan. Lalu, dia berbicara dengan Kepa. Kemarin, kami berbicara bersama, situasinya sangat jelas di ruang ganti," kata Sarri beberapa hari setelah insiden, dilansir Metro.
2. Menopang pertahanan pada debut Thiago Silva
Thiago Silva tidak kekurangan momen fenomenal di Stamford Bridge dan memenangkan Bola Emas di Piala Dunia Antarklub 2021. Tapi, pemain Brasil itu sempat mengalami salah satu debut Liga Premier terburuk sepanjang masa saat bermain selama 45 menit melawan West Bromwich Albion.
Saat melihat rekannya tegang, Azpilicueta mengambil alih kendali di lini belakang. Dia enopang pertahanan Chelsea, menenangkan ketegangan Silva, dan menyemangati rekan-rekan setimnya. Akhirnya The Blues mengakhiri pertandingan dengan skor 3-3 setelah sempat tertinggal 0-3.
3. Catatan disiplin yang menakjubkan
Untuk seorang bek dengan lebih dari 300 penampilan Liga Premier sangat mustahil untuk terhindar dari tekal keras dan kartu kuning. Tapi, jika anda melihat catatan Azpilicueta, anda akan terkejut. Sejak mewarisi ban kapten pada 2019, pemain Spanyol itu hanya mengumpulkan enam kartu kuning di liga. Musim ini? Belum ada.
Yang lebih mengejutkan, dengan rekor keseluruhan di Liga Premier selama hampir 10 tahun, Azpilicueta ternyata hanya sanggup mencatatkan dua kartu merah.
4. Tidak menghindari dari adu penalti
Setiap kapten yang memimpin dengan baik, pasti akan memberi contoh saat adu penalti. Dan, itulah yang Azpilicueta. Dia tidak pernah menghindari kewajiban menjadi eksekutor saat pertandingan terpaksa ditentukan hingga babak tos-tosan.
Azpilicueta mencetak gol adu penalti penting di Piala Liga 2018/2019 dan final Piala Super Eropa 2021, serta final Piala FA dan Liga Europa. Pemain berusia 32 tahun itu juga menjadi salah satu pemain pertama yang menghibur Tammy Abraham setelah kegagalannya yang mahal di final Piala Super Eropa 2019.
5. Penghargaan PFA Community Champion
Bersama Millie Bright, Azpilicueta mendapatkan penghargaan PFA Community Champion untuk musim 2019/2020. Itu adalah penghargaan khusus yang diberikan Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA) kepada pemain-pemain yang memiliki komitmen kuat kepada kegiatan amal.
Kapten The Blues itu juga dipuji atas penampilannya di Community Days Chelsea serta upayanya dalam komunitas selama pandemi Covid-19.
? Congratulations to @CesarAzpi and @Mdawg1bright who have received the @PFA 2019/20 Community Champion Award!
The award recognises their inspiring work with @CFCFoundation and in the community! ?
? https://t.co/XR1NEnFLiu pic.twitter.com/8y7wzKSqXC
— Chelsea Foundation (@CFCFoundation) September 18, 2020
6. Menghentikan Tammy Abraham mengambil penalti
Bagian tak terpisahkan sosok kapten yang hebat adalah menjunjung tinggi standar dan mewakili keinginan pelatih. Contohnya dilakukan Azpilicueta saat Chelsea melawan Crystal Palace pada musim 2020/2021. Saat itu, Azpilicueta mencegah Abraham mengambil penalti karena seharusnya menjadi hak Jorginho berdasarkan perintah Frank Lampard.
Abraham sempat marah dengan keputusan itu. Tapi, Azpilicueta harus menjagga wibawa dengan menegakkan aturan. Dan, Jorginho tanpa kesalahan mengubahnya menjadi gol. Semua orang kemudian tertawa bersama.
7. Catatan assist yang tak boleh diremehkan
Berposisi sebagai full back memungkinkan Azpilicueta bergerak ke depan, bermanuver hingga jauh ke pertahanan lawan, dan memberikan umpan-umpan silang. Jika ditotal, Azpilicueta pemberi assist untuk 35 gol Cheslea di Liga Premier sepanjang kariernya. Jumlah itu 15 assist di bawah Jordan Henderson dan 20 assist dari Paul Scholes.
8. Mind games sebelum penalti di final Piala Dunia Antarklub 2021
Salah satu bukti mengapa Azpilicueta mengalahkan Terry ada di final Piala Dunia Antarklub. Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik untuk memastikan Kai Havertz tidak menjadi sasaran provokasi pemain-pemain Palmeiras saat mengambil eksekusi penalti di menit super krusial, 117 menit (extra time).
Azpilicueta memberi kesan bahwa dia akan mengambil penalti Chelsea dengan menahan bola saat ejekan dan gangguan yang tak terhindarkan terjadi. Tapi, pada akhirnya dia memberikan bola kepada Havertz pada detik terakhir, dan sukses dikonversi menjadi gol.
Look at our captain. Just look at him ? pic.twitter.com/PzcdlZ8ZgY
— frankie (@frankiegraulund) February 13, 2022
9. Pengakuan John Terry atas kehebatan Azpilicueta
Dalam sebuah kesempatan, Terry sendiri memuji peran Azpilicueta sebagai kapten Chelsea yang sangat hebat. "Dia (Azpilicueta) hampir menjengkelkan dan mimpi buruk karena sembilan dari sepuluh jika anda memiliki dia di tim anda, dia menang," ujar Terry, dilansir Daily Star.
"Saya selalu mengatakan kepadanya bahwa jika anda memiliki 11 pemain, anda akan memiliki tim yang luar biasa. Saya melihatnya sebagai seorang pemimpin dan saya pikir anda dapat melihatnya sejak dia pertama kali tiba dan berkembang menjadi peran itu," tambah Terry.
(diaz alvioriki/anda)
16-12-2023 | ||
Chelsea | 2 - 0 | Sheffield United |
10-12-2023 | ||
Everton | 2 - 0 | Chelsea |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini