Chelsea-Liverpool
Libero.id - Kemenangan Chelsea 2-1 atas Palmeiras di final Piala Dunia Antarklub membuat The Blues telah memenangkan setiap trofi, baik di level domestik sampai level yang lebih luas lagi. Itu semua berlangsung sejak Roman Abramovich membeli klub tersebut pada 2003.
Miliarder Rusia itu telah membawa kesuksesan besar bagi klub yang hanya memenangkan satu gelar liga dan lima piala domestik dalam 98 tahun sebelum kedatangannya. Kemenangan terakhir di puncak Liga Champions 2021 ini telah mengukuhkan tempat Chelsea sebagai salah satu klub terbesar di dunia.
Hampir tidak ada orang lain yang mendekati pencapaian ini dalam waktu yang sama, apalagi Chelsea berpeluang menambah trofi Piala Liga Inggris akhir bulan ini. The Blues dapat menambah lemari trofi mereka saat menghadapi Liverpool di final.
10 tim papan atas lainnya juga telah memenangkan trofi selama periode yang sama, meskipun beberapa lebih dekat dengan 21 penghargaan Chelsea daripada yang lain. Dan inilah daftarnya:
10. Tottenham – 1
Sebuah tim terus-menerus diejek karena jumlah trofi mereka, terutama jika dibandingkan dengan beberapa rival mereka. Satu-satunya kesuksesan Tottenham sejak 2003 adalah di Piala Liga 2008, di mana mereka mengalahkan Chelsea 2-1 di Wembley.
Gol dari Dimitar Berbatov dan Jonathan Woodgate membantu Spurs mengunci kemenangan dari ketertinggalan setelah Didier Drogba memberi mereka keunggulan, tetapi ini akan menjadi trofi terakhir mereka.
Meski mencapai final Piala Liga lagi, dan final Liga Champions 2019, Spurs belum menambah trofi sama sekali selama 14 tahun.
9. Middlesbrough – 1
Middlesbrough memenangkan Piala Liga dengan cara yang mengesankan pada 2004 untuk mengamankan trofi pertama dan satu-satunya gelar utama mereka.
Setelah menyingkirkan juara tak terkalahkan Arsenal di semifinal, The Boro asuhan Steve McClaren yang diperkuat Gareth Southgate, Gaizika Mendieta, dan Juninho mengalahkan Bolton Wanderers 2-1 di Millenium Stadium.
Gol-gol awal dari Bolo Zenden dan Joseph Desiree-Job memastikan kemenangan di tujuh menit pertama, meski Kevin Davies membalaskan satu gol untuk Bolton asuhan Sam Allardyce.
8. Swansea – 1
Piala Liga 2013 adalah salah satu edisi yang cukup mengejutkan. Bradford City mencapai final dengan mengalahkan klub-klub elite seperti Arsenal dan Aston Villa. Sementara itu, Swansea City asuhan Michael Laudrup secara tak terduga bisa menyingkirkan Chelsea di semifinal.
Namun, partai final menjadi milik Swansea City berkat gol dari Michu, Jonathan De Guzman, dan Nathan Dyer yang memastikan kemenangan 5-0 bagi Swansea untuk memenangkan trofi besar pertama mereka dan lolos ke sepak bola Eropa untuk pertama kalinya.
7. Birmingham City – 1
2011 adalah tahun pahit bagi Birmingham City, karena meskipun memenangkan Piala Liga di menit terakhir melawan Arsenal, mereka terdegradasi dari Liga Premier, dan tidak pernah kembali lagi sejak itu.
Ini berarti Birmingham berkompetisi di Liga Europa pada musim berikutnya, meskipun bermain di divisi kedua, tetapi gagal untuk maju melampaui babak penyisihan grup.
6. Leicester City – 3
Dua dekade terakhir telah menjadi semacam rollercoaster bagi Leicester City. Terdegradasi dari Liga Premier pada 2004, terdegradasi lagi pada 2008, dan akhirnya dipromosikan kembali ke papan atas pada 2014, mereka tetap bertahan di musim pertama, tetapi tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kalah hanya tiga pertandingan di seluruh musim, Leicester melakukan keajaiban kemenangan gelar Liga Premier, menentang semua peluang untuk melakukan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah olahraga.
Leicester menambahkan ini pada 2021, mengalahkan Chelsea 1-0 di final Piala FA di Wembley, sebelum mengalahkan juara Manchester City di Community Shield.
5. Liverpool – 9
Meskipun beberapa tahun diolok-olok, Liverpool telah sangat sukses sejak 2003. Mereka memenangkan dua Liga Champions, dua Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Piala Liga, Community Shield, dan gelar Liga Premier yang telah lama ditunggu-tunggu pada 2019.
Setelah sejumlah kekalahan telak selama dekade ini, termasuk dua kekalahan final Liga Champions dan malam 'Crystanbul' yang terkenal untuk kehilangan perburuan gelar, Juergen Klopp telah membuat Liverpool bersaing mendapatkan penghargaan terbesar lagi sejak tiba pada 2015.
Jürgen Klopp explained why the Reds have to produce a ‘top-class’ performance to gain a positive result at the San Siro during his pre-Inter press conference.
— Liverpool FC (@LFC) February 15, 2022
4. Arsenal – 11
Arsenal adalah klub paling disegani di awal 2000-an, memenangkan gelar Liga Premier tanpa terkalahkan pada 2004, tetapi kemudian mengalami kekeringan trofi selama delapan tahun setelah memenangkan Piala FA pada 2005.
Sejak itu, mereka mengakhiri kemarau dengan empat Piala FA dan empat Community Shields dalam delapan tahun. Tetapi, mereka selalu gagal di Liga Premier dan Eropa.
Tidak buruk, tetapi tidak jauh dari kesuksesan hari-hari kejayaan mereka di akhir 1990-an.
3. Man City – 16
Manchester City, seperti Chelsea dengan Abramovich, menerima investasi besar pada 2008 ketika mereka dibeli oleh Sheikh Mansour, di mana mereka bertransformasi menjadi klub sukses.
Setelah gelar Liga Premier pertama mereka pada 2012, yang dimenangkan di menit terakhir melalui gol Sergio Aguero, Man City tampaknya telah menemukan kesuksesan domestik tanpa batas dengan lima Liga Premier dalam dekade terakhir (pasti akan segera menjadi enam). Tetapi, satu trofi lolos dari genggaman mereka ketika berlaga di final Liga Champions.
Man City sempat memiliki peluang memenangkan trofi tersebut ketika mereka mencapai final Liga Champions pada 2021, tetapi The Citizens kalah 1-0 dari Chelsea di Porto, dan penantian terus berlanjut.
2. Man Utd – 21
Dengan tiga gelar berturut-turut antara 2007 dan 2009, serta kejayaan Liga Champions melawan Chelsea, Setan Merah telah memenangkan semua yang perlu dimenangkan sejak 2003. Tetapi, kesuksesan terakhir mereka datang di final Liga Europa pada 2017. Tampaknya masih sulit untuk menemukan sosok pengganti Sir Alex Ferguson.
1. Chelsea – 21
Dengan lima gelar Liga Premier, dua Liga Champions, dua Liga Europa, lima Piala FA, tiga Piala Liga, dan sekarang Piala Dunia Antarklub, Chelsea berada di posisi paling atas dalam daftar ini. The Blues harus berterima kasih kepada Roman Abramovich dan Kai Havertz.
Chelsea akan berharap untuk menambah koleksi mereka, dan masih dalam perebutan gelar Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga musim ini, tetapi terlihat terlalu jauh dari Manchester City untuk gelar.
Abramovich selalu memprioritaskan trofi daripada keuntungan, dan ingin mempertahankan hari-hari kejayaannya di London Barat.
Berbicara pada Maret 2021, dia menyatakan bahwa “Itu adalah tujuan saya dan bagi kami untuk terus memenangkan trofi ke depan dan membangun masa depan.”
“Chelsea memiliki sejarah yang sangat kaya, dan saya merasa sangat beruntung bisa berperan di dalamnya,” timpalnya.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini