Kisah Fans Liverpool di Italia, Lebih Fanatik dari yang di Inggris

"Berbagai alasan mendukung The Reds."

Analisis | 16 February 2022, 23:51
Kisah Fans Liverpool di Italia, Lebih Fanatik dari yang di Inggris

Libero.id - Ketika tim asuhan Juergen Klopp mengunjungi Italia untuk pertandingan Liga Champions melawan Inter pada Rabu (16/2/2022), Liverpool akan mendapat banyak dukungan dari penduduk lokal. Setidaknya dari seorang fans fanatik bernama Nunzio Esposito.

Seseorang yang sedari kecil sudah diperkenalkan sepakbola oleh ayahnya itu, Esposito memilih Liverpool sebagai klub favoritnya. Keputusannya itu cukup menarik.

Setiap akhir pekan, Esposito mendengar suara gemuruh. Dia melihat bendera dan spanduk, mendengarkan lagu dan nyanyian. Saat dia berjalan di sekitar Naples, kota kelahirannya, dia akan melihat grafiti, mural Diego Maradona. Dia dapat mendengarkan obrolan bersemangat dari beberapa pendukung Eropa yang paling bersemangat dan setia.

"Saya tinggal 500 meter dari Stadio San Paolo," kata Esposito kepada Goal. "Ayah saya adalah pemegang tiket musiman di sana ketika saya masih kecil."

Itu tidak berarti apa-apa baginya. Esposito tetap dengan sadar memilih Liverpool. "Hanya ada Liverpool di hati saya," timpalnya.

Dia memilih Liverpool dan itu adalah keputusan yang membuatnya berada di jalan menuju kebahagiaan sepakbola.

Semua itu berawal dari pemberian jersey oleh seseorang yang tidak dia ingat lagi.

"Saya berumur delapan tahun," kenangnya. "Saya diberi jersey oleh seseorang ketika bermain di Subbuteo. Itu adalah jersey Liverpool klasik dari tahun 1970-an.”

"Jadi, saya mengambil majalah Guerin Sportivo untuk mencari foto-foto pemain Liverpool. Di sana, saya melihat Kevin Keegan: seragam merah lengkap dan potongan rambut khasnya. Itu seperti cinta pada pandangan pertama!"

Momen itu terjadi pada 1974. Dua tahun kemudian, Esposito menonton di televisi saat Liverpool mengalahkan Club Brugge untuk memenangkan Piala UEFA.

"Bahkan dalam (tayangan televisi) hitam dan putih, Anfield terlihat membara," katanya.

Setahun kemudian, dia menghadiri pertandingan The Reds pertamanya. "Final Piala Eropa di Roma!" dia tersenyum. "Tidak buruk! Final 1984!"

Sejak 2007, Esposito telah menjadi semacam Presiden Suporter Liverpool  cabang Italia (OLSC Italia). Pada saat artikel ini dituliskan, mereka memiliki lebih dari 600 anggota yang tersebar di seluruh Negeri Pizza.

Meski sedikit, kelompok suporter itu disatukan oleh apa yang disebut cinta. Dan mungkin slogan "You'll Never Walk Alone" sungguh tepat untuk kelompok suporter ini.

"Mereka seperti saudara saya," kata salah satu dari mereka, Mario Djuninski.

Djuninski lahir di Bulgaria, tetapi tinggal di Italia selama 20 tahun sebelum pindah ke Liverpool pada 2016.

"Itu adalah pertandingan melawan Grimsby, pada tahun 1997, yang mencuri hati saya selamanya," katanya. "Michael Owen mencetak hat-trick, dan setelah itu saya mengikuti The Reds dengan taat."

"Pertandingan pertama saya di Anfield adalah melawan Sunderland pada 2010. Setelah perjalanan itu, saya memutuskan untuk pindah secara permanen ke kota yang indah dan unik ini. Saya sangat bangga bisa mencapainya."

"Suatu kehormatan dan hak istimewa," ujar Djuninski.

Selain pandemi, dia tidak pernah melewatkan pertandingan kandang dalam enam musim terakhir.

"Saya dulu terbang ke pertandingan dari Roma sebelum saya pindah ke Liverpool," katanya. "Saya akan melakukannya 14 kali dalam satu musim. Saya menghabiskan banyak uang tetapi saya tidak peduli karena hati saya penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan," ungkapnya.

Kisah anggota kelompok suporter OLSC Italia lainnya juga merekam seorang yang bernama Benedetta Tello, seorang desainer grafis dan salah satu tokoh senior OLSC Italia. Dia jatuh cinta dengan Liverpool karena kakaknya, Federico.

"Dia adalah penggemar berat Fernando Torres, jadi saya mulai menonton semua pertandingan mereka," katanya.

"Saya ingat dengan jelas kemenangan 4-1 atas Manchester United di Old Trafford (pada 2009), di mana Steven Gerrard mencium kamera. Itu mungkin saat saya menjadi seorang pendukung."

Benedetta dan Federico mengunjungi Anfield untuk pertama kalinya pada 2017, menyaksikan hasil imbang 1-1 dengan Chelsea.

Benedetta menjadi ketagihan dan kembali ke Merseyside 12 bulan kemudian. Dia senang dia melakukannya.

"Saya pergi ke Liverpool sendirian, tanpa persetujuan saudara laki-laki saya," dia tertawa. "Saya ingin bertemu Steven Gerrard, yang merupakan manajer U-18 saat itu.

“Saya pasti telah menghabiskan setidaknya tiga jam dalam cuaca dingin yang membekukan di pertengahan Januari di luar fasilitas Akademi di Kirkby untuk menunggunya. Syukurlah, saya berhasil (bertemu Gerrard), jadi saya tidak menyesali apa pun!”

"Keesokan harinya kami mengalahkan Manchester City di kandang dalam sebuah thriller 4-3. Aman untuk mengatakan itu adalah akhir pekan paling gila dan terbaik dalam hidup saya."

Cerita-cerita menakjubkan ini belum berhenti. Ada juga Andrea Ciccotosto yang adalah wakil presiden OLSC Italia. Dia tinggal di Roma, mengelola akun Twitter klub pendukung dan telah menjadi penggemar Liverpool sejak 1999. 

"Saya dulu mengikuti Juventus, dan kemudian saya Insyaf!" dia berkata. "Pahlawan saya adalah Michael Owen. Saya memiliki semua jerseynya - bahkan yang Newcastle!”

"Saya bahkan pergi ke Stoke City untuk menontonnya di tahun terakhir kariernya dan berfoto dengannya. Dia adalah seorang striker yang hebat."

Saat ditanya peluang Liverpool meraih gelar musim ini, dengan meyakinkan Ciccotosto berkata. "Kami akan membawa pulang dua piala,"

Mario Djuninski bahkan lebih percaya diri. "Kami bisa memenangkan keempatnya tahun ini," katanya. "Saya sangat mempercayai hal tersebut."

Optimisme mereka akan dibuktikan saat klub kesayangan mereka itu bertandang ke negara mereka, Italia. Liverpool akan menghadapi Inter Milan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Beberapa anggota OLSC akan berada di San Siro. Sisanya akan direkatkan ke layar mereka di rumah atau di tempat-tempat umum yang memungkinkan.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network