Libero.id - Salah satu momen ikonik dalam dunia sepak bola adalah tandukan Zinedine Zidane kepada Marco Materazzi pada final Piala Dunia 2006.
Banyaknya Desas-desus serta spekulasi terjadi diluar sana, membuat kita bertanya-tanya apa yang terjadi saat itu? Setelah hampir 14 tahun lamanya, akhirnya mantan penggawa Inter Milan tersebut angkat bicara apa yang sebenarnya terjadi di Olympiastadion.
Dalama wawancaranya dengan surat kabar olahraga asal Spanyol, Diario AS, Materazzi yang kini berusia 46 tahun sebenarnya tidak mengharapkan momen headbutt itu terjadi,
"Headbutt Zidane? saya tidak mengharapkannya pada saat itu," ujar Materazzi.
"Saya cukup beruntung pada saat itu karena jika saya mengharapkan sesuatu seperti itu terjadi dan saya sudah siap untuk diusir, ya maksudku, saya yakin kita berdua (Zidane) akhirnya akan diusir.”
"Ada sedikit kontak di antara kami di daerah itu. Dia telah mencetak gol Prancis di babak pertama dan pelatih kami (Marcello Lippi) menyuruh saya untuk menandainya. Setelah menyikat pertama di antara kami, saya meminta maaf tetapi dia bereaksi dengan buruk.”
"Setelah bentrokan ketiga, aku mengerutkan kening dan dia (Zidane) menjawab, 'Aku akan memberikan bajuku nanti'. Aku menjawab bahwa aku lebih suka memiliki saudara perempuannya daripada bajunya,” jelas pria dengan tinggi 1,93 meter tersebut.
Apa yang dikatakan Materazzi kepada outlet surat kabar asal Spanyol tersebut adalah sesuatu yang pertama, pasalnya Materazzi tidak pernah mengatakan apapun setelah kejadian headbutt tersebut. Ada banyak berita tentang hal itu di masa lalu dan tahun lalu, 2018, mantan pemain Everton tersebut hanya menegaskan bahwa itu bukan tentang ibu Zizou.
"Kata-kata saya bodoh tetapi tidak pantas menerima reaksi itu. Di lingkungan mana pun di Roma, Napoli, Turin, Milan Paris, saya mendengar banyak hal yang lebih serius.”
"Aku berbicara tentang saudara perempuannya, bukan ibunya, seperti yang pernah kubaca di beberapa surat kabar. Ibuku (Materazzi) meninggal ketika aku masih remaja, aku tidak akan pernah menghinanya,” tegas Materazzi.
Kedua pemain tersebut adalah pencetak gol pada laga final Piala Dunia 2006 sebelum laga ditentukan melalui babak adu penalti. Timnas Prancis unggul terlebih dahulu melalui penalti Panenka Zidane setelah Materazzi menjatuhkan Florent Malouda di kotak terlarang.
Namun, bek jebolan akademi Lazio tersebut menebus kesalahannya melalui sundulan keras setelah menerima umpan sudut dari Andrea Pirlo dan menjebol gawang Barthez.
Momen yang menghancurkan mimpi Prancis unntuk menjuarai Piala Dunia untuk kedua kalinya pada saat itu terjadi ketika Zidane melakukan ‘sundulan’ ke perut Materazzi pada menit ke-110. Zidane yang kini mnejadi manajer Real Madrid tersebut hanya bisa melihat berjalan melewati trofi Piala Dunia dengan kepala tertunduk. Sementara, berkat penampilan gemilang Buffon dalam babak adu penalti, Materazzi dan kawan-kawan meriah gelar pretisius keempat untuk negaranya.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini