Stefan Kiessling
Libero.id - Pada usia 34 tahun, Stefan Kiessling memutuskan untuk mendengarkan tubuhnya, khususnya pinggulnya yang bermasalah ketika mengakhiri kariernya yang mengagumkan.
Kiessling sempat tampil bersama tim nasional Jerman di Piala Dunia dan pujian dari semua orang terkait dengan klubnya berakhir saat Bayer Leverkusen menyelesaikan musim bagus di hari terakhir melawan Hannover.
"Dia berlatih dengan fantastis, selalu berkomitmen penuh dan benar-benar menjadi panutan di ruang ganti," kata Pelatih Leverkusen saat itu, Heiko Herrlich, tentang penyerang tersebut.
“Dia memiliki kepribadian yang hebat dan saya sangat senang Bayer Leverkusen memiliki seseorang seperti dia, seseorang yang telah diidentifikasi dengan klub ini. Dia telah memberikan segalanya selama bertahun-tahun,” tambah Herrlich.
Petualangan Kiessling di Leverkusen dimulai pada 2006, ketika Die Werkself merekrutnya dari Nuremberg. Meskipun ada minat dari Bayern Muenchen dan Arsenal pada waktu itu, dia menyetujui persyaratan pada kontrak awal empat tahun di North Rhine-Westphalia saat berusia 22 tahun.
Pada musim 2012/2013, pemain dari Bavaria utara itu masuk ke dalam buku sejarah. Dia mengungguli legenda Bundesliga, Robert Lewandowski, yang saat itu masih memperkuat Borussia Dortmund.
Kiessling dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 25 gol. Satu-satunya pemain Leverkusen yang sebelumnya mencapai prestasi itu adalah Ulf Kirsten.
Kemudian ada fenomena aneh yang dikenal sebagai 'Das Phantomtor' atau 'Hantu'. Pada pertemuan melawan Hoffenheim pada 2013, Kiessling melakukan tendangan sudut ke arah gawang, tetapi berbalik dengan tangan di atas kepalanya ketika dia melihat usahanya telah melayang ke sisi jaring.
Stefan Kießling hat in seiner aktiven Zeit also nicht nur beim Toreschießen in Hoffenheim, sondern auch bei den Trainingsvorgaben in der Vorbereitung gecheatet. (Achtung: Humor) ? #Kießling #Phantomtor pic.twitter.com/EoNRM5GG7i
— Sportschau (@sportschau) December 5, 2018
Namun, bola masuk ke gawang melalui sebuah lubang dan membuat pemain bingung. Rekan setimnya merayakan gol tersebut yang dianggap bagus.
Di kancah internasional, striker itu memainkan enam caps dan mengadopsi performa konsistennya di liga domestik dan Eropa. Dia menjadi bagian dari skuad Jerman yang melakukan perjalanan ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kiessling membuat dua penampilan saat Jerman menyelesaikan turnamen di tempat ketiga.
Sekarang, hampir delapan tahun kemudian, sudah waktunya bagi salah satu pemain Bundesliga yang paling disegani itu mengakhiri karier bintangnya. Cedera pada pinggul kanannya yang diderita pada musim dingin 2016 telah berdampak serius pada pemain tersebut.
"Jika saya membungkuk untuk mengenakan kaus kaki atau mengikat sepatu saya, itu menyakitkan."
Meskipun demikian, Kiessling telah berjuang melalui rasa sakit dan masih berlatih dengan upaya maksimal. Faktor yang membantunya melampaui total 400 pertandingan Bundesliga untuk Leverkusen dan Nuremberg. "Ini adalah perasaan yang sangat indah dan saya sangat bangga akan hal itu," katanya tentang pencapaian itu.
"Pelatih Heiko Herrlich mengatakan setelah pertandingan ke-400 saya di Wolfsburg bahwa saya memainkan pertandingan itu adalah sebuah hadiah atas pekerjaan saya. Saya sangat gembira mendapat kesempatan istimewa itu dan menunjukkan bahwa saya telah bermain secara konsisten di Bundesliga selama bertahun-tahun."
(diaz alvioriki/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini