Unai Emery
Libero.id - Pelatih Villarreal, Unai Emery memuji 'kedewasaan' timnya untuk bangkit setelah gol cepat Juventus.
I Bianconeri membuat awalan yang sangat baik di La Ceramica ketika Dusan Vlahovic mencetak 32 detik dalam debutnya di Liga Champions.
Namun, Dani Parejo menyamakan kedudukan ketika memanfaatkan celah besar di tengah pertahanan, di mana Adrien Rabiot dan Matthijs de Ligt membuatnya sama sekali tidak dijaga.
“Kami menunjukkan kedewasaan dan pengalaman sebagai individu dan kolektif,” ujar mantan pelatih Sevilla itu dalam konferensi persnya.
Unai Emery “We reacted very well, we showed personality on the pitch. We want to compete at the top level, and go head-to-head with Juventus. The draw leaves the tie open and we can continue to compete.” ? https://t.co/xlZ1M9OsW7
— Jotaro (@Jotaro61) February 22, 2022
“Ini memungkinkan kami untuk menyadari bahwa apa pun bisa terjadi melawan tim-tim ini, jadi kami berhasil untuk tidak membiarkan kepala kami tertunduk. Kedewasaan itu sangat penting.”
Ini adalah pertama kalinya The Yellow Submarine berhasil mencapai sistem gugur Liga Champions dalam 13 tahun, tetapi mereka tentu saja tidak kurang dalam pengalaman Eropa, yang mana mereka adalah juara bertahan Liga Europa saat ini.
“Raul Albiol membantu rekan satu timnya tetap tenang dan kami membalikkan keadaan. Kebobolan gol kedua akan mengkhawatirkan, tetapi kami menunjukkan karakter dan sepenuhnya puas.”
Aturan gol tandang telah dihapuskan, jadi hasil 1-1 di sini tidak lagi sepositif yang mungkin dialami Juventus.
“Mereka masih favorit, kami ingin membuktikan kemampuan kami dan membiarkan pintu terbuka untuk kualifikasi potensial,” tambah Emery.
“Ini membuktikan kami tidak pernah puas, kami selalu ingin memberikan yang terbaik dan kami tidak membiarkan kepala kami tertunduk setelah kebobolan lebih awal. Kami ingin menang, menjadi kuat dan berharap banyak pada diri kami sendiri.”
Ada kontroversi ketika Rabiot mempertaruhkan kartu merah untuk tekel yang sangat berbahaya kepada Samu Chukwueze, tetapi wasit Daniel Siebert tidak memilih untuk melihat tayangan ulang VAR.
Lo que funciono bien en la champions fue el var hoy...
— ?????????? (@luchobarrera14) February 23, 2022
Patadon de cárcel le pegó rabiot a chukwueze y LE SACARON AMARILLA.
Claramente el var no soluciona ninguna injusticia, porque los jueces var se lavan las manos peor que los árbitros. pic.twitter.com/6f4q6MDz1P
“VAR bisa saja membuat keputusan lain, tetapi secara keseluruhan wasit sempurna. Mungkin terlihat lebih buruk di televisi, tapi saya menghormati keputusan wasit."
“Segalanya akan berubah drastis jika ada kartu merah pada saat itu, tetapi saya tidak ingin berpegang teguh pada itu.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini