Libero.id - Bergabungnya Maya Yoshida ke Sampdoria sejak 31 Januari 2020 ternyata membawa pengaruh baik. Selain 64 penampilan Serie A, eks bek Southampton itu juga memberi rekan-rekannya nama baru dari tokoh-tokoh film animasi Jepang.
Jepang adalah salah satu negara yang terkenal dengan industri film, terutama kartun. Negeri Sakura telah banyak memproduksi film animasi dengan kualitas terbaik, dengan berbagai variasi maupun genre, dan dipasarkan ke segala penjuru bumi.
Hebatnya, banyak produk animasi Jepang itu digemari banyak orang. Bukan hanya di Asia, melainkan juga Eropa. Bahkan, sejumlah pesepakbola di Italia sangat paham dan mengerti dengan film-film kartun tersebut. Contohnya, di Sampdoria.
Keberadaan Yoshida di Stadio Luigi Ferraris membuat animasi Jepang semakin populer. Itu dibuktikan dengan inisiatif Yoshida untuk memberikan julukan tokoh-tokoh kartu populer kepada beberapa punggawa I Blucerchiati seperti Manolo Gabbiadini dan Morten Thorsby.
Thorsby telah menjadi pemain kunci bagi tim Italia itu pada musim 2021/2022. Dia mencatatkan 27 penampilan di semua kompetisi. Sementara Gabbiadini sama pentingnya bagi Sampdoria sebelum mengalami cedera ligamen, yang mengharuskan absen hingga musim panas.
"Gabbiadini adalah Goku kami. Dia kembali lebih kuat setelah setiap cedera Sementara Thorsby adalah Pikachu karena dia peduli dengan lingkungan dan karena dia menyukai energi listrik," kata Yoshida, dilansir Calciomercato.
Di Sampdoria, Yoshida bukan hanya memberi nama tokoh kartun kepada Gabbiadini dan Thorsby. Dia juga melakukannya kepada pemain-pemain lain. Tapi, dia tidak mau mengungkapkannya karena merupakan rahasia di ruang ganti. Dia hanya memastikan teman-temannya senang dengan julukan yang diberikan.
Uniknya, "Goku" dan "Pikachu" di sepakbola bukan kali ini saja. Gelandang asal Spanyol yang pernah membela Granada dan Cadiz, Francisco Javier Martin Medina, misalnya, mendapatkan julukan Goku oleh rekan-rekannya.
Di tempat lain, pesepakbola Brasil, Glaybson Yago Souza Lisboa, juga mendapat julukan "Yago Pikachu" berkat tinggi badan dan kecepatannya. Bahkan, dia lebih dikenal dengan nama itu daripada nama aslinya. Jadi, ini tidak sama dengan alasan Thorsby bukan?
(atmaja wijaya/anda)
Opini