Patrick Kluivert-Marcos Alonso
Libero.id - Sulit membayangkan seorang pesepakbola bisa dipenjara karena kecerobohan yang mereka lakukan di luar lapangan, tapi begitulah fakta yang terjadi.
Dalam sejarahnya ada beberapa pesepakbola yang mendekam di jeruji besi. Tapi, sebelum itu, mereka melewati mekanisme hukum dan di pengadilan tak sedikit harus mendengar putusan tentang hukuman mati untuk mereka.
Mari kita lihat 5 pemain yang telah dihukum karena pembunuhan di dunia sepakbola.
#5 Bruno Fernandes de Souza
Penjaga gawang Brasil, Bruno Fernandes de Souza, telah dijatuhi hukuman 22 tahun penjara karena memerintahkan pembunuhan pacarnya bernama Eliza Samudio pada 2010.
Mantan kapten Flamengo itu dinyatakan bersalah oleh juri lima wanita dan dua pria di pengadilan.
Dia dihukum karena menyembunyikan tubuh model itu, kemudian memotong-motongnya menjadi potongan kecil dan memberikannya kepada anjing-anjing. Dia juga dihukum lebih lanjut atas tuduhan penculikan putranya. Semua ini di dunia normal akan membuat Bruno dikurung untuk selamanya.
Namun, Bruno secara mengejutkan dibebaskan pada Februari 2019 sambil menunggu banding. Yang lebih memalukan adalah fakta bahwa klub lapis kedua Boa Esporte segera memberikan kontrak profesional kepada penjaga gawang tersebut.
#4 Diego Buonanotte
Dianggap sebagai salah satu anak muda paling menjanjikan di dunia sepakbola. Diego Buonanotte adalah bagian dari klub Argentina, River Plate, bahkan pernah menjadi rekan satu tim Lionel Messi di skuad Argentina yang memenangkan medali emas Olimpiade 2008.
Pada Desember 2009, pemain sayap Argentina itu selamat dari kecelakaan mobil yang fatal, sebagai satu-satunya yang selamat setelah dia kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrakkan ke pohon. Pemain sepakbola itu sedang mengendarai Peugeot 307 milik ayahnya dan sedang dalam perjalanan pulang dari suatu malam ketika insiden malang ini terjadi.
Sementara tiga temannya di dalam mobil kehilangan nyawa mereka, Diego membuat pemulihan yang luar biasa dan kembali ke lapangan sepakbola dalam waktu lima bulan. Setelah kesembuhannya, ada panggilan dari jaksa lokal Carlos Colimedaglia untuk menangkapnya atas tiga tuduhan pembunuhan, tetapi tuduhan itu tidak pernah ditindaklanjuti.
Pemain Argentina berusia 31 tahun ini memiliki karier yang bagus setelah kecelakaan yang menentukan itu dan telah bermain untuk Malaga, Granada, dan AEK Athens. Saat ini, pemain sayap serba bisa itu bermain di Chile untuk Universidad Catolica.
#3 Patrick Kluivert
Legenda Ajax dan Barcelona, Patrick Kluivert, adalah pemain kesayangan publik Belanda selama musim pertamanya di Ajax. Seorang pesepakbola yang sangat berbakat, Kluivert memenangkan sejumlah trofi utama bersama Ajax, termasuk kemenangan Liga Champions yang tak terlupakan pada 1995.
Namun, karier pesepakbola berbakat di Belanda itu terhenti ketika dia menabrakkan BMW M3 temannya ke mobil sutradara teater Belanda, Martin Putnam, yang mengakibatkan kematian pria berusia 56 tahun itu.
Rekonstruksi tempat kejadian mengungkapkan Kluivert, pemuda yang saat itu berusia 19 tahun, telah bepergian dengan kecepatan 104 km/jam di zona perumahan (50 km/jam) dan dia mengemudi dengan mobil yang tidak diasuransikan.
Setahun kemudian, Kluivert, yang tidak mampu menahan kebencian, meninggalkan Ajax untuk bergabung dengan AC Milan. Dia kemudian memiliki karier yang sangat sukses dengan Barcelona dan Newcastle United.
#2 Marcos Alonso
Bek sayap Chelsea Marcos Alonso, yang saat itu membela Bolton Wanderers, ditangkap pada 2011. Dia terlibat dalam kecelakaan mobil di ibu kota Spanyol, Madrid. Dia adalah pengemudi mobil yang menabrak tembok yang menyebabkan kematian seorang penumpang, seorang wanita berusia 22 tahun.
Alonso mengemudi dengan kecepatan 122,8 km/jam dalam kondisi basah di zona 50 km/jam. Apa yang membuat kecelakaan mobil lebih tragis adalah kenyataan bahwa pemain asal Spanyol itu memiliki kadar alkohol dalam darah 0,93mg per liter. (Hampir 3 kali tingkat alkohol yang diizinkan di Spanyol).
Awalnya menghadapi empat tahun penjara, hukuman Alonso dikurangi menjadi 21 bulan dan kemudian dibatalkan sepenuhnya, karena full-back membayar sejumlah uang damai di luar pengadilan kepada keluarga korban.
Oh Marcos Alonso. ? pic.twitter.com/k3R5q1KMIW
— Chelsea FC (@ChelseaFC) July 14, 2021
#1 Alexandre Villaplane
Alexandre Villaplane adalah seorang gelandang, bahkan menjadi kapten timnas Prancis di Piala Dunia 1930. Namun, Villaplane juga merupakan simpatisan Nazi yang melakukan kejahatan perang keji dan secara langsung membunuh lebih dari 50 orang selama hidupnya.
Pemain Prancis kelahiran Aljazair itu bermain di musim perdana Ligue 1, tetapi segera ditangkap karena korupsi dan terlibat dalam skandal pengaturan skor.
Namun, pada 1944, kehidupan Villaplane berubah jauh lebih gelap ketika dia menjadi kepala Brigade Afrika Utara. Itu adalah organisasi kriminal yang bekerja sama dengan Nazi dalam kegiatan anti-perlawanan.
Villaplane dikenang karena kekejaman dan kebrutalannya yang ekstrem, setelah memerintahkan 53 orang untuk dieksekusi di Mussidan. Setelah ditangkap pada 1944, mantan kapten Prancis itu dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 26 Desember 1944 oleh regu tembak.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini