Steven Gerrard-Jordan Henderson
Libero.id - Liverpool kembali menjuarai Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Chelsea dalam momen adu penalti dramatis. Dengan kemenangan itu, The Reds telah mengumpulkan sembilan trofi yang sama.
Trofi Piala Liga Inggris merupakan salah satu piala domestik yang lama dinantikan untuk kembali ke Anfield.
Sebelum Juergen Klopp datang. Sepuluh tahun yang lalu, legenda klub, Sir Kenny Dalglish, adalah sosok pelatih yang membawa Liverpool menjuarai Piala Liga Inggris. Mereka saat itu menghadapi Cardiff City di partai final di Wembley.
Lantas, apa yang telah terjadi dengan para pemain Liverpool yang mengalahkan The Bluebirds. Kemana mereka dan seperti apa karier mereka? Simak ulasannya:
GK: Pepe Reina
Pemain timnas Spanyol ini membuktikan dirinya sebagai salah satu penjaga gawang Liverpool terbaik dalam sejarah. Pepe Reina berkiprah selama delapan tahun untuk Liverpool, sebelum akhirnya dia pindah ke Napoli pada 2013.
Juara Piala Liga 2012 adalah salah satu dari dua trofi yang dimenangkan Reina di Merseyside – yang lainnya adalah Piala FA 2006. Pemain berusia 39 tahun saat ini bermain untuk Lazio setelah sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada 2020.
RB: Glen Johnson
Pemain asal Inggris itu tiba dari Portsmouth 2009. Saat itu, Johnson merupakan incaran banyak klub top Eropa lainnya.
Tapi, penampilannya tak sebagus ketika di Portsmouth. Beberapa orang mungkin dengan bercanda mencatat bahwa Johnson kehilangan kekuatannya ketika dia membuang rambut gimbalnya.
Johnson membuat 200 penampilan untuk The Reds sebelum bergabung dengan Stoke City setelah kontraknya berakhir pada 2015. Dia menghabiskan sisa tahun kariernya bersama klub berjuluk The Potters itu.
CB: Martin Skrtel
“Martin Skrtel pandai menggetarkan nyali penyerang tengah lawan,” kata Paul Scholes. Kalimat itu bisa meringkas pemain asal Slovakia dengan baik.
Musim terbaiknya bersama Liverpool adalah saat dia mencetak tujuh gol dalam satu musim pada 2013/2014. Dan, Piala Liga menjadi trofi terakhir yang dia persembahkan pada 2012.
Skrtel mencetak gol penyeimbang yang mengesankan di babak kedua pertandingan, dan itu adalah satu-satunya trofi yang dia raih di Liverpool. Skrtel kini berada di masa senja kariernya. Dia bermain di tanah kelahirannya bersama FC Spartak Trnava.
CB: Daniel Agger
Daniel Agger diganggu oleh cedera selama kariernya di Liverpool. Namun, kemampuannya di barisan pertahanan secara keseluruhan dapat diandalkan.
Agger mencetak gol pada penampilan terakhirnya di Liverpool di depan The Kop melawan Newcastle pada 2014. Dia kemudian bergabung dengan mantan klubnya, Brondby, untuk menghabiskan dua tahun terakhir kariernya.
LB: Jose Enrique
Bek sayap ini didatangkan dari Newcastle pada 2011 dan menghabiskan lima tahun di klub sebelum bergabung dengan Real Zaragoza di negara asalnya, Spanyol.
Enrique mengalami gangguan kesehatan pada 2018 ketika dia didiagnosis menderita kanker – untungnya dia telah pulih sepenuhnya.
CM: Steven Gerrard
Sebetulnya tak butuh banyak penjelasan tentang sosok yang satu ini. Cukup satu kata, legenda. Kemenangan Piala Liga pada 2012 adalah salah satu dari sembilan trofi yang dimenangkan pemain timnas Inggris itu untuk Liverpool.
Gerrard sekarang berusaha meneruskan rekam jejaknya sebagai pemain yang sukses dengan menjadi pelatih. Dia memenangkan trofi Liga Premier Skotlandia dengan Rangers dan saat ini tengah mengangkat performa Aston Villa di Liga Premier Inggris.
Steven Gerrard - #LFCicon pic.twitter.com/3DNBYfqYYV
— Liverpool FC (@LFC) January 2, 2015
CM: Charlie Adam
Setelah tampil impresif di bawah asuhan Ian Holloway untuk Blackpool di musim debut klub itu di Liga Premier, The Reds mengambil kesempatan untuk memboyong sang gelandang pada 2011.
Tetapi, Adam tak banyak berbuat hal-hal yang menakjubkan di Anfield. Pemain berusia 36 tahun itu sekarang bermain untuk Dundee United.
RW: Jordan Henderson
Pemain yang satu ini memang serba guna. Dia bisa dimainkan di berbagai posisi. Sebelum jadi gelandang bertahan sehebat sekarang, dulunya Henderson pernah dimainkan sebagai pemain sayap.
Setelah kemenangan melawan Cardiff, kapten Liverpool itu sekarang dianggap sebagai legenda Liverpool. Dia telah mengangkat Liga Premier dan Liga Champions.
AM: Luis Suarez
Luis Suarez adalah sebuah keajaiban di Liverpool. Tetapi, fakta bahwa kemenangan piala domestik 2012 adalah satu-satunya trofi yang dia raih dalam tiga tahun di Liga Premier adalah alasan mengapa dia pindah ke Barcelona.
Terlepas dari beberapa momen kontroversialnya di Anfield, Suarez telah menikmati karier yang cemerlang. Dia tetap menjadi striker top untuk Atletico Madrid asuhan Diego Simeone.
LW: Stewart Downing
Stewart Downing tiba di The Reds dengan reputasi besar dari Aston Villa. Tapi, dia merupakan pemain yang tak mampu memenuhi ekspektasi alias gagal.
Dia akhirnya pergi untuk bergabung dengan West Ham pada 2013, sebelum bergabung dengan Middlesbrough dan Blackburn Rovers.
TT: Andy Carroll
Andy Carroll terbukti menjadi pembelian yang mengecewakan bagi The Reds. Menjadi penandatanganan Inggris termahal dalam sejarah Liga Premier setelah transfernya 35 juta pounds / Rp 673 miliar dari Newcastle United, Carroll tak bisa melepaskan beban di pundaknya.
Meski demikian, Carroll memiliki beberapa momen bahagia dengan seragam Liverpool. Banyak penggemar Liverpool berpendapat dia hanya sepadan dengan bayarannya untuk gol kemenangannya melawan Everton di semifinal Piala FA 2012.
Carroll – yang telah menderita cedera jangka panjang sepanjang kariernya – sekarang bermain di Championship untuk West Bromwich Albion asuhan Steve Bruce.
(mochamad rahmatul haq/yul)
17-12-2023 | ||
Liverpool | 0 - 0 | Manchester United |
09-12-2023 | ||
Crystal Palace | 1 - 2 | Liverpool |
07-12-2023 | ||
Sheffield United | 0 - 2 | Liverpool |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini