Analisis Format Baru Liga Champions: Lebih Baik, Buruk, atau Sama Saja?

"Mulai 2024/2025, Liga Champions berlaku format baru dengan 36 peserta."

Analisis | 05 March 2022, 01:30
Analisis Format Baru Liga Champions: Lebih Baik, Buruk, atau Sama Saja?

Libero.id - Liga Champions dikenal sebagai kompetisi  antarklub paling bergengsi di Eropa. Tim yang beruntung harus berjuang keras untuk bisa berlaga di turnamen bergengsi ini. Dan, untuk membuat kompetisi semakin menarik, UEFA selalu melakukan perbaikan, termasuk untuk musim 2024/2025.

Demi menghambat bergulirnya Liga Super Eropa, UEFA melakukan perubahan format dan penambahan jumlah peserta. Sekarang, turnamen hanya diikuti 32 tim di fase grup. Nantinya, akan ada 36 kontestan. 

Beda dengan musim sebelumnya yang terdiri dari delapan grup dengan berisikan empat tim, nanti Liga Champions akan berbentuk satu liga besar. Sebuah tim akan bertandingan 10 kali dengan lima home dan lima away. Delapan tim terbaik di grup lolos ke fase knock-out.

Kemudian, tim peringkat sembilan hingga 16 akan menghadapi tim yang berada di peringkat 17 hingga 24 dalam pertandingan play-off dua leg untuk mengikuti delapan tim yang lolos trelebih dulu. Sedangkan tim yang finis di peringkat 25 atau lebih rendah akan tereliminasi.

Dengan minimal 10 pertandingan, format baru ini memungkinkan setiap klub mendapatkan pendapatan yang lebih banyak. 

Untuk menentukan empat klub peserta tambahan, UEFA memiliki tiga kriteria berbeda. Satu slot akan diberikan kepada klub dari negara yang menempati peringkat kelima dalam peringkat koefisien UEFA.

Slot lain akan diberikan kepada juara liga domestik dengan koefisien klub tertinggi di antara juara domestik lainnya yang belum otomatis lolos. Dua slot terakhir akan diberikan kepada dua klub dengan koefisien klub tertinggi yang belum lolos secara otomatis.

"Musim Liga Champions saat ini dimulai dengan peserta yang dibagi menjadi delapan grup yang terdiri dari empat tim. Tapi, mulai musim 2024/2025, akan ada satu liga yang terdiri dari 36 klub yang bersaing. Ini akan memberi empat tim lagi kesempatan untuk bersaing dengan yang terbaik," bunyi pernyataan resmi UEFA.

"Di bawah format baru, tim akan memainkan empat pertandingan lebih banyak dari yang ada saat ini. Mereka tidak akan lagi memainkan tiga lawan dua kali (kandang dan tandang), melainkan menghadapi 10 tim berbeda. Setengahnya di kandang dan setengahnya lagi tandang," tambah pernyataan UEFA itu.

"Ini memberi kesempatan bagi klub untuk menguji diri mereka sendiri melawan lawan yang lebih luas, dan juga untuk meningkatkan prospek para penggemar melihat tim-tim papan atas lebih sering saling berhadapan di awal kompetisi. Format baru seharusnya berarti bahwa ada lebih banyak hal yang harus dimainkan hingga malam terakhir laga liga," beber UEFA.

Namun, seperti yang sudah-sudah, pro dan kontra langsung bermunculan. Kubu yang setuju menyebutnya sebagai langkah maju karena akan membuat tim bersaing secara sehat. 

"Format baru ini juga mendukung status dan masa depan permainan domestik di seluruh Eropa. Ini mempertahankan prinsip bahwa kinerja domestik harus menjadi kunci kualifikasi dan menegaskan kembali prinsip-prinsip solidaritas melalui permainan dan kompetisi terbuka," kata Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

Sebaliknya, yang kontra menilai pertandingan yang banyak akan melelahkan untuk para pemain. "Dengan semua hal Liga Super yang terjadi, bisakah kita juga berbicara tentang format Liga Champions yang baru?" ujar Ilkay Guendogan dalam sebuah kesempatan, dilansir Manchester Evening News.

"Semakin banyak permainan, tidak ada yang memikirkan kami para pemain? Format UCL baru hanya lebih rendah dari dua kejahatan dibandingkan dengan Liga Super," tambah pesepakbola asal Jerman tersebut.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network