Jay-jay Okocha
Libero.id - Sebuah video kompilasi yang menunjukkan aksi Jay-jay Okocha ketika masih memperkuat Bolton Wanderers beredar di sosial media. Unggahan itu telah menghadirkan nuansa nostalgia bagi para penggemar Liga Premier.
Okocha tiba di Bolton dari Paris Saint-Germain (PSG) pada 2002. Sejujurnya, itu adalah transfer yang tidak terpikirkan di zaman modern. Pelatih Bolton saat itu, Sam Allardyce, melalukan sebuah gebrakan dengan mendatangkan gelandang stylish seperti Okocha. Hal itu sebenarnya berlawanan dengan corak permainan Bolton.
Namun, pada akhirnya pembelian itu terbukti berhasil. Pemain asal Nigeria itu tampil sangat baik untuk Bolton. Bahkan, para penggemar menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon klub yang bermarkas di Reebok Stadium itu.
Ketika bola berada di kakinya, Okocha melakukan semua jenis teknik yang luar biasa. Dia juga mempunyai sepakan keras yang akurat mengarah ke gawang lawan. Keahliannya dalam melakukan tendangan bebas juga terbilang bagus.
Okocha bahkan menjadi kapten pada 2003 dan membawa Bolton ke final Piala Liga. Sayang, pada akhirnya harus kalah dari Middlesbrough. Pada tahun yang sama, Bolton finish di urutan kedelapan di Liga Premier. Itu berarti Bolton berhak mentas di Piala UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Jay-Jay Okocha. So good, they named him twice... ?
A player who just took the p*ss! ?pic.twitter.com/Xcncbx2iby
— SPORTbible (@sportbible) February 25, 2022
Okocha meninggalkan Bolton ke Qatar pada 2006. Ketika dia kembali ke Liga Premier bersama Hull City pada 2007, semua hal yang pernah dia jalani bersama Bolton tidak pernah sama.
Fans telah bereaksi terhadap video tersebut dan mereka memberikan penghormatan kepada legenda Nigeria. "Jika dia orang Brasil, dia akan turun sebagai salah satu yang terbaik," tulis salah satu penggemar.
Jay Jay Okocha thrilling the audience in the Premier League. pic.twitter.com/kowo0nPKMR
— Africa Facts Zone (@AfricaFactsZone) February 27, 2022
Yang lain menambahkan: "Pemain seperti Okocha mengingatkan anda mengapa anda menyukai permainan ini. Tidak banyak hari ini yang menginspirasi jenis kekaguman yang sama".
Ada lagi yang menyatakan: "Saya tahu dia baik. Tapi, saya tidak pernah tahu dia sebaik itu. Tidak pernah benar-benar melihatnya bermain banyak. Sangat senang saya menemukan video ini". Sementara seseorang berkata: "Pemain seperti dia membuat permainan yang indah menjadi indah".
Bolton saat ini berada di League One alias kompetisi kasta ketiga di Inggris. Mereka terjun bebas setelah bertahun-tahun mengalami kehancuran finansial. "Saya bersenang-senang di Bolton dan saya masih penggemar berat klub. Mereka punya tempat khusus di hati saya," kata Okocha kepada FourFourTwo pada 2019.
"Namun, sungguh memalukan di mana mereka (posisi Bolton) sekarang, dan dengan hal-hal yang terjadi dengan klub. Ini menyedihkan. Tapi, saya hanya bisa berharap dan berharap klub kembali ke tempat mereka seharusnya berada. Akan sangat bagus untuk melakukannya dan melihat mereka kembali di Liga Premier suatu hari nanti," pungkas Okocha.
Jay Jay Okocha was once Africa's Most Expensive Player in 1998.
He was signed by PSG for $18 million, after he had 34 goals and 19 assists in 62 games for Fenerbahce from 1996-98.
He wore the no. 10 jersey in a PSG squad which had Ronaldinho, Anelka, Arteta, Heinze, Pochettino. pic.twitter.com/Gc2nGE4sd4
— Africa Facts Zone (@AfricaFactsZone) February 27, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini