Seydou Keita-Alexander Hleb
Libero.id - Dani Alves membuat kejutan kembali ke Catalunya awal musim ini. Full-back Brasil ini kembali bereuni dengan mantan rekan setimnya yang kini menjadi pelatih kepala Barcelona, Xavi Hernandez.
Alves bertekad melakukan performa terbaik. Paling tidak dirinya ingin mendekati level penampilan yang dia berikan saat berhasil meraih delapan trofi pertamanya di Camp Nou.
Pada kesempatan pertama, Alves menarik minat Pep Guardiola. Pelatih berpaspor Spanyol itu menuturkan Alves menjadi rekrutan yang harus dimiliki.
Sejak itu, Alves membuat 391 penampilan bersama Blaugrana. Bek tersebut berkembang menjadi salah satu bek kanan terbaik sepanjang masa. Kreativitas menyerangnya menjadi katalis dalam mendefinisikan kembali apa yang diharapkan dari full-back modern.
Pemain berusia 38 tahun itu memang tidak lagi berada di puncak kekuatannya, tetapi hubungan telepatinya dengan Lionel Messi di sayap kanan menjadi pemandangan yang harus dilihat di masa kejayaannya.
Alves menjadikan Nou Camp sebagai taman bermainnya, tetapi bagaimana nasib pemain Barcelona lainnya yang didatangkan bersama Alves pada 2008?
#1 Seydou Keita
Keita harus mengisi sepatu besarnya ketika dia bergabung dengan Alves saat pindah dari Sevilla. Dia didatangkan untuk menggantikan Deco. Pemain berusia 28 tahun itu menjadi salah satu rekrutan pertama pada masa pemerintahan Guardiola, akuisisi yang sangat dibutuhkan setelah dua tahun tanpa trofi di bawah Frank Rijkaard.
Keita dengan cepat menjadi pemain rotasi. Tapi, gagal menembus lini tengah yang berisikan Andreas Iniesta dan Xavi.
Namun demikian, pemain internasional Mali itu mencatatkan tak kurang dari 200 penampilan untuk klub, memenangkan dua gelar Liga Champions, dua Copa del Ray, dan tiga trofi liga.
Berbicara pada 2020, tampaknya Keita dan Guardiola tidak memiliki hubungan yang paling harmonis.
“Saya telah mendengar berkali-kali bahwa Guardiola benar-benar menyukai saya,” kata Keita.
“Orang-orang memiliki anggapan itu karena dia mengatakan hal-hal baik tentang saya. Mereka pikir semuanya baik-baik saja, tetapi kemudian saya tidak bermain.”
#2 Gerard Pique
Karier Pique belum bersinar ketika dia kembali ke negara asalnya Spanyol dari Manchester United dalam kesepakatan senilai 5 juta euro (Rp 79 miliar).
"Tidak ada yang tahu berapa lama waktu yang saya perlukan untuk masuk ke tim utama Man United," kata Pique saat meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan tim asuhan Sir Alex Ferguson saat berusia 17 tahun.
"Saya akan memberikan semua yang saya miliki dan mungkin dalam waktu dua tahun saya akan berada di tim."
Itu tidak berhasil seperti yang diharapkan oleh pemain internasional Spanyol, yang disisihkan untuk sebagian besar masa tinggalnya di Old Trafford selama tiga tahun.
Hanya sedikit yang bisa memprediksi lintasan kariernya akan melejit ketika Barca menawarkan bek itu kesempatan untuk menebusnya.
Tetap menjadi bek tengah penting di tim Xavi yang baru, Pique telah menikmati tahun-tahun kejayaan dalam sejarah klub baru-baru ini dan sekarang menjadi bagian penting dalam kebangkitan Barca sebagai pemain senior.
Pemain berusia 35 tahun itu telah memenangkan semua yang ada untuk dimenangkan di level klub dan internasional. Dia berharap pada tahap akhir kariernya dia dapat menambahkan beberapa keping perak ke koleksi trofinya.
#3 Jose Manuel Pinto
Pinto adalah pengganti Victor Valdes di Barcelona. Dalam tujuh musimnya di Catalunya, dia hanya tampil 90 kali. Tapi, dia diyakini sebagai karakter yang sangat populer di ruang ganti. Dia mendapat kehormatan menjadi 'teman terbaik' Lionel Messi di klub.
Tentu saja, setelah membuat namanya di Celta Vigo, Pinto berharap bisa melihat lebih banyak aksi di Camp Nou. Tetapi, memenangkan sembilan trofi utama di bawah Guardiola, sang penjaga gawang tidak terlalu menyesal ketika dia merenungkan waktunya di Catalunya.
“Zlatan Ibrahimovic tidak hanya menembak keras. Dia menyakiti orang! Seseorang harus memberi tahu presiden tentang ini dan saya harus mendapatkan kenaikan gaji,” kata Pinto saat bercanda tentang rekannya dari Swedia pada 2009.
#4 Martin Caceres
Pemain internasional Uruguay ini bergabung dengan Barca dari Villarreal dengan biaya yang dilaporkan sebesar 16,5 juta euro (Rp 263 miliar). Meski menjadi andalan di timnas, bek tersebut hanya bertahan satu musim di bawah asuhan Guardiola sebelum dipinjamkan ke Juventus.
Cedera dan pemain lain yang lebih diunggulkan membuat Caceres hanya mengumpulkan 1.526 menit waktu bermain. Tidak mengherankan jika dia berjuang untuk penampilan regular. Dia berjuang merebut posisinya dengan Carles Puyol, Pique, Alves, dan Eric Abidal.
#5 Alexander Hleb
Gelandang Belarusia serba-bisa itu pindah ke Spanyol dari Arsenal dengan biaya 12,5 juta pounds (Rp 199 miliar). Hleb menjadi favorit penggemar di Arsenal, sehingga keputusannya untuk pergi cukup mengejutkan banyak orang.
Gelandang itu gagal mencapai puncaknya di Camp Nou. Dia hanya tampil 36 kali di tim asuhan Guardiola. Kalau dipikir-pikir, itu mungkin bukan keputusan terbaik untuk meninggalkan London.
"Itu bukan keputusan yang tepat untuknya karena dia tidak memiliki karier setelahnya dan saya pikir itu berdampak negatif pada kariernya," kata Wenger.
“Dia adalah pemain hebat, tetapi dia bermain di sisi yang sama dengan Lionel Messi. Itu merupakan tugas yang mustahil bagi setiap pemain di dunia.”
? Alexander Hleb: “At Barcelona, Ronaldinho & Deco used to be drunk before they came in for training.”
Imagine treating Barcelona like they’re your local Sunday League team ? pic.twitter.com/sXwiHpWWHm
— ODDSbible (@ODDSbible) June 27, 2019
#6 Henrique
Henrique menandatangani kontrak dengan Barcelona dari klub Brasil, Palmeiras, seharga 8 juta euro (Rp 127 miliar). Pada usia 21 tahun, bek itu dipandang sebagai pembelian masa depan karena dia segera bergabung dengan Bayer Leverkusen.
Namun, sedikit yang kami tahu saat itu, ini justru adalah awal dari akhir karier Henrique di Barca. Dia tidak pernah membuat penampilan tim utama untuk La Masia sekembalinya dari Jerman.
Sebaliknya, dia dikirim ke Racing Santander sebelum akhirnya kembali ke tanah airnya.
“Bermain sebagai bek tengah di Barcelona mengharuskan Anda memiliki sesuatu yang berbeda,” kata Guardiola ketika ditanya tentang Henrique dalam konferensi pers pada 2009.
“Itulah mengapa saya pikir tidak perlu mulai mengkritik, tetapi memberi para pemain waktu untuk beradaptasi.”
Untuk alasan apa pun, meskipun Guardiola tidak mengakuinya secara terbuka, Henrique sama sekali tidak menyukai pelatih asal Spanyol itu.
(diaz alvioriki/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini