Kerusuhan sepakbola
Libero.id - Reputasi Liga Indonesia sebagai kompetisi yang akrab dengan perkelahian tampaknya mulai tersaingi. Di Meksiko, pertandingan Liga MX antara Queretaro dan Atlas, akhir pekan lalu, harus terhenti setelah suporter kedua kubu bentrok di tribun hingga masuk lapangan.
Seperti kebanyakan kompetisi di Amerika Latin, Liga MX juga terdiri dari Apertura dan Clausura. Untuk Clausura 2022 sudah memasuki pekan kesembilan.
Sayangnya pada pertandingan Minggu (6/3/2022) pagi WIB, pemandangan kurang bagus terlihat di Estadio Corregidora, Queretaro City, saat tuan rumah Queretaro menghadapi Atlas. Di pertengahan babak kedua, kejadian yang tidak layak ada di sepakbola muncul.
Ada banyak gambar dan potongan video yang dibagikan di media sosial yang menunjukkan ekstrimnya keributan yang terjadi. Akibatnya, beberapa orang dibawa ke rumah sakit. Banyak foto dan video menunjukkan korban yang tak berdaya jadi bulan-bulanan lawannya.
"Kekerasan yang tidak dapat diterima dan disayangkan di Estadio Corregidora. Mereka yang bertanggung jawab atas kurangnya keamanan di stadion akan dihukum dengan cara yang patut dicontoh. Keselamatan para pemain dan penggemar kami adalah prioritas! Pertandingan tidak akan dilanjutkan untuk melindungi keselamatan semua orang," tulis Presiden Liga MX, Mikel Arriola, di Twitter.
Layaknya Liga Indonesia yang sering terjadi perkelahian, pemukulan wasit, atau tindakan kurang terpuji lainnya, Liga MX juga sering memunculkan keributan. Beberapa tahun lalu, pertandingan di kandang Santos Laguna harus bubar setelah suporter bentrok dan terdengar letusan senjata api dari kerumunan.
They had to take off the little boys shirt so he wouldn’t be attacked by the fans of the other team. The scenes out of the Atlas vs Queretaro game are gruesome. pic.twitter.com/1xb5ZtvWDw
— Junior Millionaire ??? (@JAPMXVI) March 6, 2022
Dalam sebuah pernyataan, pihak panitia penyelenggara Liga MX mengeluarkan kecaman dan menyaipkan sanksi. "Liga telah memulai penyelidikan mendalam tentang apa yang terjadi di tribun, di lapangan, dan di luar stadion selama Queretaro melawan Atlas," bunyi pernyataan resmi Liga MX.
"Ada ancaman pidana untuk tindakan kekerasan di Estadio Corregidora. Laporan dari pengawas pertandingan Liga MX dan otoritas Queretaro menunjukkan bahwa orang-orang yang terluka dibawa ambulans ke rumah sakit terdekat," bunyi pernyataan lanjutan itu.
This game in #Queretaro vs #atlas is the craziest soccer riot I’ve ever seen on live TV. #LigaMX Queretaro fans decided to bum rush the field and just beat up everyone wearing an atlas shirt in the whole stadium. Women and children fleeing in panic. pic.twitter.com/DDHlQSKuF9
— facundo segundo (@felixthemichael) March 6, 2022
Queretaro adalah klub dari negara bagian Queretaro di Meksiko Tengah. Klub ini dikenal dengan pendukung yang sangat militan, keras, dan memuja hooliganisme ala sepakbola Inggris. Kelompok-kelompok itu antara lain Esperanza Blanca, Tradicional, La Corregidora, hingga Resistencia Albiazul.
Karena jarak yang dekat antara kota-kota di daerah yang dikenal sebagai "El Bajio", selalu ada persaingan dengan tim seperti Irapuato dan Celaya. Tapi, persaingan terberat mereka dengan Leon, Atlas, dan San Luis.
"Saya mengutuk keras kekerasan hari ini di Estadio Corregidora. Perusahaan yang memiliki klub harus menjawab fakta. Saya telah memberikan instruksi untuk menerapkan hukum dengan segala konsekuensinya. Di Queretaro tidak ada imunitas," tulis Gubernur Queretaro, Mauricio Kuri, di Twitter.
Thoughts are with the situation in Mexico right now where violence between fans of Queretaro and Atlas has led to multiple unconscious people laying around the field and stadium.
A stain on the sport in the region. pic.twitter.com/a0dzH5DBe1
— MLS Buzz (@MLS_Buzz) March 6, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini