Libero.id - Masih ingat dengan Carlton Cole, pesepakbola yang pernah merumput di Liga Premier bersama Wolverhampton Wanderers, Aston Villa dan West Ham United? Kalau Anda punya ingatan atau pengetahuan sepakbola yang buruk, izinkan kami sedikit memberitahu.
Cole pernah memperkuat Persib Bandung pada tahun 2017 ketika itu eks pemain Timnas Inggris ini tidak sesuai ekspektasi, ia hanya bermain dalam 5 laga dan tidak satu laga pun dimainkan secara penuh.
Saat ini Cole berusia 38 tahun dan melatih akademi U-16 West Ham United, disela-sela kesibukannya sebagai pelatih, Cole juga sesekali memenuhi undangan podcast untuk membahas sepakbola terkini.
Terbaru dirinya bercakap-cakap di sebuah di akun YouTube pengamat olahraga, Joe Channel pada (2/3) lalu. Dalam video tersebut, Cole banyak bicara pandangannya soal Manchester United.
Thoroughly enjoyed this one with @StevoTheMadMan ! What a man and also a fellow hammer ⚒⚒⚒ definitely look out for this one. ??Some great points made and Stevo thinks he’s shaded the debate. But I’ll let you guys be the judge of that ? @JOE_co_uk #InDefenceOf pic.twitter.com/AHw4Mk05ew
— Carlton Cole (@CarltonCole1) February 25, 2022
Menurutnya Manchester United pelan-pelan mengalami penurunan sejak 2005 kepemilikan klub dipegang oleh pebisnis asal Amerika Serikat, Keluarga Glazer.
Alih-alih menjadi klub yang berprestasi, Glazer justru hanya mengubah Manchester United menjadi ladang bisnis.
"Tidak ada struktur di dalam tubuh Man United dari atas hingga ke bawah. Glazer lebih mementingkan keuntungan daripada mengoleksi banyak gelar," ucap Carlton Cole di akun Youtube Joe.
Keadaan itu diperparah setelah dua tahun sebelumnya Manchester United tak lagi dilatih Sir Alex Ferguson. Musim ini, klub yang bermarkas di Old Trafford itu bagi Cole tidak memiliki sosok penting yang bisa dijadikan sebagai pemimpin dalam pengertian yang luas.
Menurut Cole upaya untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo yang sudah berusia 37 tahun juga malah menghambat perkembangan Manchester United
"Saya merasa memiliki pemain 37 tahun itu (CR7) tetap tidak mengembalikan ketajaman lini depan MU. Hal itu juga membuat United akan kesusahan membangun masa depan," lanjutnya.
Cole juga mengulas bagaimana sebaiknya Manchester United bersabar dengan pilihan pelatih yang ada saat ini. Terlepas dari buruknya penilaian terhadap Ralf Rangnick, menurut Cole seorang pelatih perlu waktu untuk beradaptasiuntuk kemudian menemukan taktik terbaik.
"Saya juga merasa bahwa sosok pelatih memang butuh waktu untuk bisa sukses dan membangun struktur klub," pungkas Cole.
Anggapan Cole di atas boleh jadi benar sebab hingga kini, The Reds Devils masih belum balik ke performa terbaiknya. Sudah hampir 5 tahun Manchester United
belum mengangkat satu trofi pun. Hal itu karena keseringan gonta ganti pelatih.
The Glazers and the board are the biggest problem @manutd. .they run united like A bank . Football comes 3rd to the Glazers Greed commercial and franchise . United was built on traditional values and tradion . Now a cash cow #Glazersout pic.twitter.com/WYdo63CCKK
— Jamie Manchester United before 2005 (@jamesar81248302) March 1, 2022
Kalau menurut Anda, apakah yang dikatakan oleh Carlton Cole tepat? atau ada celah kekeliruannya? Berikan pendapat Anda pada kolom komentar yang tersedia.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini