Sisi Paradoks Arsenal, Bela Ukraina Tapi Tak Perdulikan Oezil saat Bela Uighur

"Sepakbola dan politik terkadang memang pilih kasih."

Berita | 12 March 2022, 01:22
Sisi Paradoks Arsenal, Bela Ukraina Tapi Tak Perdulikan Oezil saat Bela Uighur

Libero.id - Ukraina terus menerus mendapat pembelaan dari berbagai pihak. Di Inggris hal itu jelas terlihat. Setiap klub memberi dukungan dalam berbagi bentuk setelah Ukraina di invasi oleh Rusia.

Arasenal termasuk yang ikut serta dalam gerakan solidaritas untuk Ukraina. Misalanya melalui unggahan di Twitter Arsenal menampilkan jersey kandang mereka lengkap dengan ban kapten yang  merujuk pada bendera Ukraina, biru-kuning. 

The Gunners juga terang-terangan menyatakan dukungan mereka untuk negara yang terletak pada Eropa Timur itu.

"Sepak bola berdiri bersama [Ukraina]," tulis keterangan foto itu.


Pada laga yang berkesudahan dengan skor 3-2 untuk kemenangan Arsenal itu, Alexandre Lacazette selaku kapten juga mengenakan ban kapten berwarna biru-kuning selama 90 menit.

Sikap Arsenal tersebut berkebalikan dengan apa yang dirasakan eks pemain Arsenal, Mesut Oezil, yang sempat membela penindasan terhadap
Muslim Uighur di Tiongkok.  Ketika itu The Gunners bahkan mengucilkan Oezil.

 
“Hai Uighur. Orang-orang yang berdarah atas nama umat. Komunitas yang terus bertarung menghadapi persekusi. Para pengikut yang selalu berdiri sendirian menghadapi orang-orang yang mencoba menjauhkan Islam dari mereka,” tulis Oezil di media sosial.

“Al-Quran dibakar. Masjid ditutup. Madrasah dilarang. Cendekiawan-cendekiawan muslim dibunuh satu per satu. Para lelaki dipaksa masuk kamp. Tempat mereka digantikan oleh laki-laki China. Yang perempuan dipaksa untuk menikahi pria China.” lanjutnya.

“Terlepas dari semua ini, Umat Nabi Muhammad hanya diam. Tak berbicara sepatah kata. Muslim di Uighur tak didukung. Tidakkah kalian tahu bahwa mendiamkan persekusi adalah persekusi? Ketika kejadian ini menarik perhatian media Barat, ke manakah negara-negara Muslim dan media mereka?” 

Arsenal bahkan berlepas diri dari sikap Oezil tersebut. Arsenal bahkan cenderung takut mendapat imbas negatif terhadap apa yang dilakukan oleh gelandang asal Jerman tersebut.

“Mengenai komentar Mesut Oezil di media sosial [soal Muslim Uighur], Arsenal harus membuat pernyataan yang jelas. Konten yang dipublikasikan adalah pendapat pribadi Oezil. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip untuk tidak melibatkan diri dalam politik,” tulis pernyataan resmi klub pada saat itu, dilansir dari The Guardian.

Oezil bahkan sampai diboikot oleh China karena komentarnya tersebut. Sampai pada akhirnya polemik ini membawa Oezil bergabung dengan klub Turki, Fenerbahce dengan status bebas transfer pada Januari 2021. 

Padahal jasa Oezil untuk Arsenal sama sekali tidak bisa diremehkan. 
Selama memperkuat Arsenal, eks pemain Real Madrid dan Schalke itu menggemas 44 gol dan 77 assist dari 254 pertandingan di lintas ajang.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network