Libero.id - Romelu Lukaku memuji Cristiano Ronaldo karena memotivasinya untuk naik ke level berikutnya di Inter Milan, saat keduanya berkompetisi bersama di Serie A.

Lukaku memimpin Inter meraih Scudetto pertama mereka dalam lebih dari satu dekade musim lalu. Dia mencetak 24 gol liga, sebelum kembali ke mantan klubnya Chelsea dengan biaya 97,5 juta poundsterling awal musim ini.

Pemain asal Belgia belum mencapai level yang sama di Stamford Bridge, bahkan ia hanya mencetak lima gol dalam 19 penampilan liga musim ini, tetapi usahanya di Inter terus diakui.

Lukaku dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A Tahun 2020-21 oleh Asosiasi Pesepakbola Italia, sementara mantan pelatih Antonio Conte dan Inter masing-masing diberi penghargaan sebagai Pelatih Terbaik Tahun Ini dan Klub Terbaik Tahun Ini.

Sementara itu, pemain Chelsea, Lukaku, bergabung dalam 11 terbaik untuk musim ini dengan Ronaldo, yang mencetak 29 gol untuk Juventus sebelum dirinya kembali ke Liga Premier bersama Manchester United.

Mantan penyerang Juventus, Ronaldo juga diumumkan sebagai bagian dari starting line up terbaik musim ini, dan Lukaku memuji bintang Portugal itu karena mendorongnya untuk mencapai apa yang dia lakukan di Inter.

 Lukaku berkata: “Merupakan suatu kehormatan untuk terpilih sebagai pemain terbaik dan telah memasuki 11 Besar tahun lalu di Serie A.

 “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memilih saya dan terutama rekan satu tim saya, karena saya pikir tanpa tim saya tidak akan berhasil. Kami menang bersama, pelatih selalu berada di samping kami, begitu juga dengan klub dan klub.  penggemar.

 "Bermain di Serie A adalah mimpi yang saya miliki sejak saya masih kecil dan saya melakukan semua yang diperlukan untuk menang di Italia.

 “Menemukan diri Anda di depan Ronaldo adalah sesuatu yang tidak sering terjadi, karena bagi saya dia berada di tiga besar pemain terbaik dalam sejarah sepak bola, pemain yang benar-benar membawa saya ke level lain.

 "Penghargaan ini memberi saya kepercayaan diri yang besar untuk masa depan."

(moch imam sholikhin/nz)