Libero.id - Baru bergabung kembali dengan Bhayangkara FC di putaran kedua, Herman Dzumafo sanggup mengemas enam gol. Yang paling baru diciptakan pesepakbola naturalisasi itu saat The Guardian bermain imbang 1-1 dengan Persija Jakarta, Sabtu (26/3/2022) malam.
Dzumafo awalnya merupakan pemain Bhayangkara. Tapi, pada putaran pertama musim 2021/2022, penyerang kelahiran Kamerun tersebut bermain untuk Dewa United di Liga 2 dengan status pinjaman.
Ketika Dewa United menyelesaikan kompetisi dengan tiket promosi ke Liga 1 2022/2023, mantan pemain PSPS Pekanbaru tersebut kembali ke rumah lama. Dzumafo mendapatkan kepercayaan membela Bhayangkara sejak seri keempat di Bali. Dan, hasilnya langsung moncer.
Statistik menunjukkan, penyerang kelahiran 21 Februari 1980 tersebut bermain 12 kali dengan lima diantaranya masuk starting line-up dan tujuh cadangan. Totalnya, 474 menit.
Meski tampil dalam jumlah menit yang terbatas, ketajaman Dzumafo tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemain tertua yang mencetak gol di Liga 1 itu sanggup menghasilkan enam gol dan tanpa hukuman kartu. Mayoritas gol Dzumafo tercipta dari sundulan.
Contohnya, pada pertandingan Bhayangkara melawan Persija. Dia menjebol jala Andritany Ardiyasa pada menit 25 lewat kepala. Gol Dzumafo diciptakan untuk merespons aksi Taufik Hidayat, empat menit sebelumnya.
Dengan skor imbang, peluang Bhayangkara menempati peringkat ketiga. Tapi, misi untuk menjadi "tim cadangan" di Piala AFC masih akan ditentukan pada pekan terakhir. Pasalnya, poin mereka (63) sama dengan Persebaya Surabaya di posisi keempat.
"Tim cadangan" adalah tim yang akan tampil di Piala AFC jika Bali United bisa menembus fase utama Liga Champions Asia lewat kualifikasi. Jika Serdadu Tridatu gagal lolos, klub ini tidak akan tampil di Piala AFC.
(andri ananto/anda)
Opini