Libero.id - Banyak pihak terutama masyarakat dan para pemain yang berasal dari Papua kecewa berat dan tentu saja sedih tak terbilang, klub kebanggaan mereka Persipura Jayapura harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Persipura hanya mengumpulkan 36 poin dari 34 laga. Jumlah yang sama dengan Barito Putera yang berada di peringkat ke-15, hanya saja Persipura kalah head to head.
Omong-omong soal kesedihan, salah satu yang sangat menunjukkan diantaranya ialah eks striker Timnas Indonesia U-23, Marinus Wanewar. Pemain kelahiran 24 February 1997 itu tak bisa menyembunyikan rasa kecewa, marah, dan bercampur sedihnya atas hasil buruk yang didapat oleh Persipura di musim 2021-22 ini.
Wajar belaka, ikatan emosional Marinus dengan klub dimana ia mengawali karier dan impiannya sebagai pesepakbola profesional itu sangat kuat. Sampai-sampai Marinus sulit untuk berkata-kata lagi mendapati nasib buruk
klub berjuluk Mutiara Hitam itu.
Melalui unggahan insta stories Marinus sempat mengungkapkan unek-uneknya.
"Begini-begini yang kitong mau mimpi sampai main di Piala Dunia juga setop sudah. Sampai ayam punya gigi juga tidak akan akan pernah kalau liga saja seperti biadab begitu," tulisnya dalam @marinuswanewar03.
Konteks cuitan Marinus itu tentu saja merujuk pengurangan point Persipura saat tidak hadir dalam laga melawan Madura United pada (21/2) yang lalu. Saat itu ada ketidaksepahaman antara panita dan Persipura terkait hasil tes Covid-19.
Pemain berusia 25 tahun yang baru saja pindah dari Persis Solo ke PSM Makassar itu juga mengunggah foto skuad Persipura
era Shoppe Liga 1, dimana para hampir semua berasal dari talenta-talenta Papua, tampak ada sang legenda Boaz Salossa, Yustinus Pae, ada juga Nelson Alom, Feri Pahabol, Imanuel Wanggai, dan lainnya.
Marinus hanya menyertakan emoticon hati berwarna merah dan hitam yang menyimbolkan Persipura, dan juga hati emoticon menangis yang menyimbolkan suasana hatinya.
Apa boleh buat, peraih enam gelar Liga Indonesia sejak era perserikatan itu harus berjuang untuk kembali berlaga di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini