Penyebab Liga Spanyol Belum Bisa Ikuti Langkah Bundesliga

"Masih belum jelas kapan La Liga dimulai kembali. Presiden La Liga angkat bicara."

Feature | 18 May 2020, 22:05
Penyebab Liga Spanyol Belum Bisa Ikuti Langkah Bundesliga

Libero.id - Javier Tebas mengaku senang dengan apa yang dilakukan oleh DFL (Deutsche Fußball Liga ) dalam memulai kembali kompetisi Bundesliga akhir pekan kemarin, dimana kurang lebih ada 9 pertandingan yang sudah digelar dengan 3 hari yang berbeda.

Presiden La Liga tersebut percaya bahwa apa yang dilakukan dan diputuskan oleh  Christian Seifert selaku CEO dari Bundesliga adalah contoh yang dapat ditiru oleh Liga atau Kompetisi lain di benua Eropa.

"Saya sangat senang untuk mereka (Bundesliga).”

Dalam wawacaranya dengan media asal Spanyol, El Partidazo, pria yang lahir di Kosta Rika ini memberikan ucapan selamat kepada presiden Bundesliga atas terselenggaranya kembali kompetisi tertinggi di Jerman itu,

"Saya telah memberi selamat kepada presiden Bundesliga. Mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dan saya bangga dengan mereka. Mereka adalah contoh yang baik untuk diikuti,” jelas Tebas.

Berbicara tentang situasi Spanyol sendiri, Tebas mengakui bahwa ada hal-hal yang mana tidak bisa mereka putuskan sendiri dan harus menunggu keputusan dari pemerintah setempat. Seperti yang sudah diberitakan, jumlah orang yang terpapar di Negri Matador tersebut cukup parah setelah Italia,

" Itu akan diputuskan oleh otoritas kesehatan. Kami tidak memiliki tanggal bermain yang pasti. Tetapi Saya ingin sesegera mungkin, dan kami sedang mengusahakan untuk kembali menggelar kompetisi dari tanggal 12 Juni mendatang"

Dengan pembahasan bersama mengenai masa depan sepak bola Spanyol, Tebas telah meminta para pemain untuk bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan selalu menjaga imbaun mengenai social distancing,

"Mereka harus fokus. Setiap hari baru memungkinkan anda untuk bersama lebih banyak orang, jadi anda harus berhati-hati (social distancing). Dengan langkah-langkah keamanan yang kami miliki, praktis tidak mungkin ada penularan dalam pelatihan "  pungkas pria berusia 57 tahun itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network