Paolo Maldini
Libero.id - Reputasi besar sebagai pemain maupun mantan pemain tak selamanya berkorelasi dengan hasil yang diperoleh. Mereka terkadang mendapat nasib buruk saat menjalani momen penting perebutan medali atau trofi juara.
Berikut ini adalah tiga pemain yang memiliki reputasi besar selama waktu mereka aktif bermain. Sayang, kebesaran nama mereka di dalam maupun luar lapangan tak mampu membantu menggapai hasil manis.
Paolo Maldini
Dikenal sebagai legenda AC Milan dan timnas Italia selama merumput di lapangan, Maldini adalah jaminan nomor satu dalam hal bertahan.
Kehebatan dirinya membawa I Rossoneri menggapai beragam trofi juara, salah satunya Serie A. Namun, ada waktu di saat Maldini seolah tak dapat menentang takdir.
Di pentas Liga Champions, misalnya. Pria berusia 53 tahun itu kandas dalam tiga kesempatan final. Dia juga kalah di Piala Super Eropa, tiga final Piala Interkontinental, satu final Piala Dunia, satu di final Piala Eropa.
Paolo Maldini: "I lost a World Cup final, I lost a European at the last second ... I would say that I had disappointments.
In my career I have lost three very painful Champions finals, the one in Istanbul maybe a little more because I thought it was the last for me,
1/2— The AC Milan-Godfather (@ACMilanSydney) March 22, 2019
Michael Ballack
Legenda Jerman ini memiliki momen menyenangkan selama aktif di lapangan, baik bersama sejumlah klub hebat di Eropa maupun bersama timnas Jerman.
Kehebatan itu pula yang membuat Ballack dianggap sebagai salah satu gelandang hebat di generasinya.
Namun, nama besar Ballack tak selamanya memberikan keuntungan. Dia gagal membawa Jerman meraih juara di final Piala Dunia 2002. Ballack juga kandas di semifinal Piala Dunia 2006.
Tak sampai di situ, Ballack kalah di final Euro 2008, dua final Liga Champions (2002 dan 2008). Dan, paling tragis adalah kehilangan gelar Bundesliga 2000 berkat kekalahan di laga terakhir.
Itu membuatnya telah dua kali membawa Bayer Leverkusen meraih runner-up di pentas liga.
?? Michael Ballack in 2002:
• Lost the Bundesliga title in final game of the season
— Football Factly (@FootballFactly) May 13, 2020
• Lost in the German Cup final
• Lost in the Champions League final
• Lost in the World Cup final pic.twitter.com/bSysjJhjQm
Carsten Ramelow
Ramelow dikenal sebagai bek dan gelandang bertahan apik di generasinya. Pria berusia 48 tahun itu merepresentasikan dua klub sepanjang kariernya, yakni Hertha BSC dan Bayer Leverkusen. Dia juga pernah memperkuat timnas Jerman.
Namun, antara 11 Mei 2002-30 Juni 2002 dalam kurun 50 hari, Ramelow akan dikenang banyak orang karena gagal membawa Leverkusen meraih Piala Jerman, Bundesliga, Liga Champions, dan Piala Dunia bersama Der Panzer.
Ramelow bahkan dijuluki Mr Runner-up karena selalu di posisi kedua saat perebutan gelar Bundesliga 1996/1997, 1998/1999, 1999/2000, 2001/2002. Liga Champions 2001/2002, serta DFB-Pokal 2001/2002. Semuanya bersama Leverkusen.
Sementara di Piala Dunia, sama seperti Ballack, dirinya gagal membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Mereka harus mengakui keunggulan Brasil.
Carsten Ramelow | The Essentials
?20 March 1974
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) July 21, 2017
?Berlin
?Germany
?️CB & DM
⚽️1996-2008 with Bayer 04#FlashbackBayer #FBF pic.twitter.com/pDjrsYp4TI
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini