Eric Cantona-Rio Ferdinand
Libero.id - Phillips adalah salah satu aset Leeds United paling berharga. Seorang anak laki-laki lokal yang muncul melalui akademi mereka dan kemudian menjadi bintang untuk Inggris selama perjalanan mereka ke final Euro 2020.
Anda dapat membayangkan bagaimana reaksi para suporter Leeds jika dia diizinkan pergi ke rival klub yang paling dibenci, Man United.
The Manchester Evening News melaporkan bahwa Man United sedang mengejar kesepakatan untuk membawa gelandang berusia 26 tahun itu ke Old Trafford pada musim panas nanti.
Ditengah panasnya rivalitas kedua tim, kami telah menyelidiki sembilan pemain yang bermain untuk Leeds United dan Manchester United. Bagaimana nasib mereka setelah itu?
#1 Daniel James
Meskipun pemain berbakat Man United ini berjuang di Old Trafford, hanya sedikit yang akan menyesali keputusan menjual James ke Leeds musim panas lalu.
Cukup mengejutkan, dia menjadi pemain ketujuh yang dijual paling mahal sepanjang masa dan salah satu dari sedikit pemain yang berhasil mereka untungkan sejak Sir Alex Ferguson pensiun.
Pemain sayap itu hampir bergabung dengan Leeds pada Januari 2019, tetapi berkat klub Yorkshire di Championship, kepindahannya gagal dan James pindah ke Manchester United pada musim panas itu.
Dia memulai dengan tiga gol dalam empat penampilan pertamanya di Liga Premier, tetapi mengalami penurunan performa karena kurangnya pengalaman, keterbatasan dan inkonsistensi di Man United.
Staf pelatih tetap memutuskan apakah James akan tampil bagus di Elland Road. Akan menarik untuk melihat apakah Jesse Marsch bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan Bielsa dan Ole Gunnar Solskjaer untuk mengeluarkan permainan terbaik dari pemain internasional Wales itu.
#2 Cameron Borthwick-Jackson
Setelah membuat beberapa penampilan di bawah Louis van Gaal, Borthwick-Jackson dipinjamkan ke Leeds untuk mencari kesempatan bermain di tim utama.
Tapi, sang bek hanya bermain enam kali selama masa tinggal sementara di Elland Road, yang kurang dari jumlah total penampilan yang dia buat untuk Setan Merah.
Borthwick-Jackson sekarang bermain di Burton Albion setelah dipinjamkan ke Oldham dan Scunthorpe United.
#3 Scott Wootton
Mantra bek di Yorkshire yang telah dimainkan dalam 74 penampilan antara 2013 dan 2016 menjadi bencana. Dia kerap melakukan kesalahan dan beberapa gol bunuh diri.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan sang bek tidak diungkapkan, tetapi sepertinya Leeds melakukan pembelian yang keliru.
#4 Liam Miller
Digembar-gemborkan sebagai pemain berbakat ketika Man United merekrutnya dari Celtic pada tahun 2003, Miller berjuang untuk membuat banyak kemajuan di Old Trafford.
Merefleksikan waktunya di klub, di mana ia hanya membuat 22 penampilan tim utama, gelandang itu mengatakan: “Di Man United saya tidak berhasil, tetapi saya tidak menyesal untuk mencobanya.”
Membutuhkan lebih banyak waktu bermain, Miller bergabung dengan Leeds dengan status pinjaman pada November 2005 dan menjadi bagian dari tim yang kalah 3-0 dari Watford di final play-off.
Dia hanya mencetak satu gol bersama klub, meskipun gol itu terjadi dalam kemenangan comeback 4-3 Leeds yang luar biasa di Southampton pada November 2005.
Sayangnya, Miller meninggal pada Februari 2018 pada usia 36 tahun karena menderita kanker pankreas.
#5 Danny Pugh
Setelah terlibat dalam beberapa penampilan untuk tim utama Man United, Danny Pugh menjadi bagian dari kesepakatan yang mengirim anak emas Leeds, Alan Smith, ke Old Trafford pada 2004.
Pugh menjalani dua periode bersama Los Blancos selama kariernya, menghabiskan dua tahun di bawah Kevin Blackwell dan membantu tim mendekati promosi pada 2006.
Gelandang itu pergi ke Preston, sebelum menghabiskan waktu di bawah Tony Pulis di Stoke. Dia kemudian kembali ke Elland Road di bawah Simon Grayson pada 2011 dan membuat 41 penampilan lagi untuk Los Blancos.
#6 Alan Smith
Ini adalah transfer yang masih mengganggu di Yorkshire Barat. Setelah muncul melalui akademi klub, Smith menjadi anak emas Leeds di awal 2000-an.
Everton dan Newcastle dikaitkan tertarik mendatangkannya, tetapi Smith memilih opsi ke Manchester United. Dia berjuang untuk mencapai permainan terbaiknya di Old Trafford, namun gagal karena cedera serius yang dialaminya.
“Ada kabar jika saya akan dijual pada Januari dan saya berbicara dengan Sir Alex Ferguson tentang hal itu,” jelas Smith, berbicara kepada podcast UTD pada 2020. “Tetapi, saya tidak dapat menandatangani kontrak pada Januari karena saya ingin mempertahankan Leeds."
“Saya tidak ingin membuat alasan untuk menandatangani kontrak dengan Manchester United karena itu adalah keputusan berat. Dari sudut pandang klub (Leeds), itu masalah finansial."
“Saya akan merugikan diri saya sendiri jika saya tidak menandatangani, bisa dibilang pada saat itu, klub terbesar di dunia.”
19-year-old Alan Smith and 20-year-old Jonathan Woodgate.
Leeds United in Europe. pic.twitter.com/EIfOm2f5Vq
— Scouted Football (@scoutedftbl) August 22, 2019
#7 Rio Ferdinand
Diburu dari West Ham pada 2000, Ferdinand dengan cepat membangun reputasinya sebagai salah satu bek terbaik Eropa bersama Leeds.
Setelah membantu tim mencapai semifinal Liga Champions pada 2001, pemain internasional Inggris itu menikmati Piala Dunia yang bagus di Jepang dan menjadi pemain besar pertama yang dijual.
Dia menjadi bek termahal di dunia setelah bergabung dengan Leeds, dan Ferdinand mendapatkan kembali kehormatan itu saat pindah ke Old Trafford pada 2002. Dia tetap menjadi rekor penjualan termahal klub Yorkshire dua dekade kemudian.
Ferdinand selalu menerima siulan dari pendukung Leeds saat kembali ke Elland Road. Dan, dipertemuan pertamanya setelah pergi, Man United kalah 1-0 dari Leeds.
Bek tengah itu memenangkan 14 penghargaan utama di bawah Sir Alex Ferguson, sementara Leeds mendekam di Football League.
#8 Lee Sharpe
Sharpe adalah pahlawan Man United pada awal 1990-an, tetapi selalu ada kecurigaan bahwa dia bisa mencapai lebih banyak jika dia bisa lebih konsisten.
Setelah delapan tahun di Old Trafford, di mana dia memenangkan 10 trofi utama, Leeds menghabiskan rekor klub sebesar 4,5 juta pounds (Rp 84,4 miliar) untuk mendatangkan Sharpe pada 1996.
Namun, dia berjuang untuk terus bermain karena cedera dan bermain hanya 35 kali dalam tiga tahun serta hanya mencetak enam gol.
#9 Eric Cantona
Popularitas Cantona di Elland Road sirna setelah menerima panggilan telepon pada 1992, yang mengubah arah sejarah sepakbola Inggris.
Namun, bisa dibilang Cantona tidak akan menndapatkan pencapaian apapun jika dia menolak tawaran dari Sir Alex.
(diaz alvioriki/yul)
17-12-2023 | ||
Liverpool | 0 - 0 | Manchester United |
09-12-2023 | ||
Manchester United | 0 - 3 | A Bournemouth |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini