Inaki dan Nico Williams
Libero.id - Salah satu talenta muda terpanas La Liga tidak perlu mencari jauh-jauh untuk menemukan panutan yang sempurna untuk kariernya. Dia mendapatkannya dari kakak laki-lakinya yang juga merupakan rekan setimnya.
Nico Williams melakukan debutnya untuk Athletic Bilbao menjelang akhir musim lalu. Sejak itu, pemain berusia 19 tahun tersebut menjadi pemain reguler Bilbao dengan permainannya yang cepat dan terampil di sayap kanan.
? Nico & Iñaki Williams have a message for you, Lions...
BACA ANALISIS LAINNYA
Enam Tim Besar Liga Premier dalam Belanja Pemain di Era Abramovich"This is our night. ??'? ????!!"
?⚪️ Aupa Athletic!!#AthleticRealMadrid ? #AthleticClub ? pic.twitter.com/BQvW49iYIX
— Athletic Club (@Athletic_en) January 16, 2022
Sebagai contoh dari apa yang bisa dia capai, Nico hanya perlu melihat kakak laki-lakinya, Inaki Williams, yang membuat sejarah pada Oktober 2021 dengan bermain sebanyak 203 pertandingan liga berturut-turut.
Daya tahan, determinasi, profesionalisme, dan berdedikasi yang ditunjukkan oleh Inaki bermain di setiap pertandingan liga sejak April 2016 menjadi prestasi yang luar biasa. Dia bahkan melewati masa pandemi Covid-19.
Saat ibu mereka mengandung Inaki, mereka meninggalkan negara asalnya, Ghana, dan menyeberangi Gurun Sahara dengan berjalan kaki hingga sampai di Bilbao.
Kehidupan mereka di Spanyol dimulai dengan dukungan tak ternilai dari seorang pekerja sosial bernama Inaki Mardones, yang kebaikannya segera dibalas oleh pasangan Williams saat mereka menamai putra sulung mereka yang baru lahir untuk menghormatinya.
Inaki dan Nico, lahir delapan tahun kemudian, menghabiskan sebagian besar masa kecil mereka di Pamplona, beberapa jam di sebelah timur Bilbao di Spanyol utara. Mereka mengasah keterampilan bermain bola sebelum ditemukan oleh akademi muda Athletic Club pada 2012.
Tidak butuh waktu lama bagi Inaki untuk maju ke tim utama. Dia menjadi pemain kulit hitam pertama yang mencetak gol untuk klub dan menarik perhatian publik yang lebih luas dengan kinerja yang kuat dan gol hiburan di final Copa del Rey 2015 saat mengalami kekalahan dari Barcelona.
Dia tetap menjadi pemain kunci Bilbao sejak itu dan hampir menjadi penyerang tengah yang lengkap. Diberkati dengan kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk mengganggu pertahanan lawan mana pun, dia juga terampil dalam menguasai bola, termasuk di udara.
Inaki menunjukkan gerakan yang cerdas dan selalu membantu timnya dengan etos kerja yang tiada henti.
Kelemahan besar Inaki adalah penyelesaian akhir yang tidak konsisten. Dia hanya mencetak 72 gol dalam 326 penampilan. Dia menambah satu penampilan untuk timnas Spanyol yang dia terima pada debut internasional melawan Bosnia dan Herzegovina pada 2016.
#Nico lebih baik dari Inaki?
Ada indikasi bahwa Nico siap menjadi pemain masa depan Bilbao yang lebih cerah. Dia telah membuat 33 penampilan di semua kompetisi musim ini dan telah melakukan debut untuk timnas Spanyol U-21.
Inaki sangat bersemangat saat memberikan pujian kepada Nico dalam wawancara bersama kepada surat kabar El Pais. "Secara teknis saya pikir Nico lebih mampu daripada saya. Dia punya kepercayaan diri lebih pada kedua kakinya. Saya masih meningkatkan kemampuan kaki kiri saya," ujar Inaki.
Nico, juga memuji saudaranya dengan mengatakan: "Saya harus berterima kasih kepada Inaki untuk itu, karena ketika saya masih muda dia selalu menyuruh saya untuk banyak menggunakan kaki kiri saya."
Delapan tahun lebih tua dari Nico, Inaki mendukung perkembangan saudaranya, bahkan secara teratur menjadi wasit pada usia mudanya. Nico menyatakan bahwa Inaki seperti ayah baginya, dan sejak mereka mulai bermain bersama tim utama Bilbao, beberapa insiden telah menunjukkan bahwa mereka lebih dari rekan satu tim biasa.
Menjelang akhir kemenangan 3-1 atas Osasuna pada Januari, striker tuan rumah Chimy Avila melampiaskan rasa frustrasinya dengan meluncurkan tekel ganas kepada Nico.
Inaki yang biasanya kalem dengan agresif mengkonfrontasi Avila. Dia menunjukkan naluri seperti 'jangan main-main dengan saudaraku'.
Beberapa minggu kemudian, setelah Bilbao dikalahkan oleh Real Madrid di final Piala Super Spanyol, Nico mengungkapkan kekecewaannya dengan melepaskan medali runner-up dari lehernya.
Inaki dengan cepat memberi isyarat agar dia menunjukkan rasa hormat yang lebih besar dan memakai lagi medali itu. Nasehat itu dipatuhi Nico dengan segera.
Pada Februari 2022, ketika Nico cedera pada leg pertama semifinal Copa del Rey melawan Valencia, dia dihibur oleh kata-kata dari kakak laki-lakinya tersebut.
Pentingnya saling mendukung diringkas oleh pepatah Afrika yang ditato di dada Inaki yang bertuliskan 'Jika Anda ingin pergi dengan cepat, pergilah sendiri. Jika Anda ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama."
Inaki telah melakukan perjalanan jauh dalam kariernya. Dan, dengan bimbingan kakak laki-lakinya, Nico bisa melangkah lebih jauh.
(diaz alvioriki/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini