VAR
Libero.id - Ide dasar menggunakan video bantu wasit (VAR) adalah untuk meminimalisasi kesalahan wasit. Tapi, apakah tidak ada kontroversi setelah teknologi canggih diterapkan FIFA dalam permainan ini? Faktanya tidak!
Hingga beberapa tahun berjalan, penggunaan VAR masih tetap menjadi polemik. Entah di Liga Premier, La Liga, Serie A, Liga Champions, atau pertandingan-pertandingan internasional antarnegara, penerapan VAR tidak sepenuhnya memuaskan semua orang. Tetap saja ada yang kecewa.
Pekan ini menandai lima tahun sejak pertama kali sistem VAR digunakan dalam sepakbola. Banyak peristiwa kontroversial yang menjadi bagian dari sejarah. Peristiwa yang menjadi warna khas sepakbola, yang menjadi simbol bahwa kemajuan teknologi tidak otomatis membuat sepakbola lebih baik.
Nah, berikut ini 11 momen aneh saat VAR justru menjadi pertanyaan banyak orang hingga hari ini:
1. Lima menit gila (Tottenham vs Rochdale)
Setelah memilih menganulir gol Erik Lamela setelah wasit melakukan peninjauan panjang, VAR kembali menjadi pusat perhatian ketika Kieran Trippier diberikan tendangan bebas di tepi kotak penalti Rochdale.
Itu adalah tendangan bebas sampai sang pengadil lapangan, Paul Tierney, diminta untuk berkonsultasi dengan VAR. Hasilnya, Tottenham diberikan hadiah penalti setelah beberapa menit pertimbangan yang membuat fans bingung dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
Son Heung-min mengonversi tendangan penalti dan berlari untuk merayakannya. Tapi, Tierney justru membatalkannya. Dia kemudian memberikan tendangan bebas untuk Rochdale. Fans yang hadir di lapangan bingung. Begitu pula para pemain, ofisial, dan penonton televisi.
2. Penalti babak pertama (Mainz vs Freiburg)
VAR melakukannya lagi di Bundesliga. Saat itu, wasit Guido Winkmann menghadiahkan penalti selama jeda babak pertama setelah berkonsultasi dengan monitor dan memutuskan terjadi handball di area kotak penalti pada pertandingan Mainz melawan Freiburg.
Insiden itu terjadi di akhir babak pertama saat semua pemain sedang menuju ruang ganti. Dia memanggil mereka untuk ke lapangan. Lalu, Pablo de Blasis melangkah untuk mengkonversi eksekusi 12 pas. Mainz memenangkan pertandingan 2-0 dengan salah satu gol tercipta melalui keputusan wasit paling aneh yang pernah terjadi Bundesliga.
Saturday's late #MUFC penalty goal wasn't the first time a referee made a significant decision after he had blown the whistle for a break. In 2018, in a match between Freiburg and Mainz the referee called back the players from the dressing room after he viewed an incident on VAR pic.twitter.com/Pz7h6meEjj
— Africabetsgh (@Africabetsghana) September 28, 2020
3. Kerusakan VAR penentu gelar A-League (Melbourne Victory vs Newcastle Jets)
Dalam pertandingan final A-League 2018, Melbourne Victory melawan Newcastle Jets, VAR tidak berfungsi sekitar 30 detik. Sialnya, itu terjadi ketika gawang Newcastle kebobolan. Tayangan ulang televisi menunjukkan off side. Tapi, VAR tidak berfungsi. Gol disahkan dan pertandingan berakhir dengan kemenangan Melbourne 1-0.
This is the 2018 A-League Final Melbourne Victory v Newcastle Jets. VAR ruled this ON SIDE! Melbourne scored the winning goal from this. It's proof the tech doesn't work! pic.twitter.com/1NgHRXCUjj
— Boleyn Badger (@bowlessoul) June 18, 2020
4. Kesalahan layar VAR (Tottenham vs Watford)
Spurs menjadi salah satu klub di Liga Premier yang banyak mendapat momen kontroversi dengan keputusan VAR. Contoh lainnya saat melawan Watford. The Hornets menang 1-0. Ketika itu, Spurs mengira telah menyamakan kedudukan pada menit 86.
Tapi, Wasit meninjau layar VAR untuk kemungkinan terjadinya handball lebih dulu. Wasit memutuskan untuk memberikan gol. Masalahnya, layar bertuliskan "Gol dianulir" yang terpampang di stadion. Anehnya, saat peluit akhir berbunyi, fans Spurs mengira tim kesayangan kalah.
Confusion at the Tottenham Hotspur Stadium! ?
Spurs fought back to earn a 1-1 draw with Watford, but the match wasn't without VAR controversy!
Tap below to watch all of today's Premier League highlights for FREE! ??
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) October 19, 2019
5. Keputusan yang terlambat (SPAL vs Fiorentina)
Dalam pertandingan antara SPAL dengan Fiorentina, lagi-lagi VAR memberikan keputusan yang terlambat. Ketika kedudukan 1-1, pemain SPAL mencetak gol untuk membuat keunggulan 2-1.
Namun, wasit memutuskan telah terjadi pelanggaran terlebih dulu di area lawan. Setelah peninjauan layanan monitor, wasit membatalkan gol SPAL dan memberikan penalti kepada Fiorentina.
VAR at it again in Serie A ?
74': Fiorentina have a penalty appeal waved away
74': SPAL break and score to make it 2-1
75': Referee consults VAR
77': Referee awards penalty after VAR review and takes away SPAL goal
79': Fiorentina score penalty to make it 1-2. pic.twitter.com/bff9peFEsR
— Squawka News (@SquawkaNews) February 17, 2019
6. Pura-pura melihat VAR (Always Ready vs Bolivar)
Saat itu VAR belum digunakan di Liga Bolivia. Tapi, bagaimana bisa wasit berpura-pura memiliki VAR dan menggunakannya untuk memberikan keputusan?
Momen aneh ini terjadi dalam pertandingan Always Ready vs Bolivar. Setelah terjadi insiden tabrakan di area penalti, Always Ready meminta wasit untuk memberikan penalti dalam upaya menyamakan skor. Wasit kemudian memutuskan untuk pergi dan memeriksa monitor.
Entah apa yang dilihat, wasit kemudian kembali ke lapangan dan memutuskan memberikan penalti untuk Always Ready. Keputusan itu memicu kekacauan, meski Always Ready tetap mendapat penalti mereka. Sayang, mereka gagal mengesekusinya menjadi gol.
12th min of added time in Club Always Ready's game vs. Bolívar in Bolivian top flight y'day. After talking to 4th official, ref makes VAR sign, points to his ear and gives penalty to Always Ready.
One problem - there is no VAR in the Bolivian league.pic.twitter.com/u13z2fpsac
— Joshua Law (@JoshuaMLaw) August 4, 2019
7. Penalti gara-gara pemain cadangan menahan bola (Holstein Kiel vs VFL Bochum)
Dalam pertandingan Bundesliga 2, Michael Eberwein, tidak menyadari konsekuensi dari tindakannya menyentuh bola yang belum keluar lapangan. Saat itu, dia sedang melakukan pemanasan di area samping belakang gawang. Bola yang ditendang mengarah kepada dirinya. Dengan refleks, dia menghentikan bola dengan kaki di garis gawang.
Tapi, VAR kemudian menghubungi wasit. Ternyata, menghentikan bola sebelum keluar lapangan oleh pemain cadangan adalah pelanggaran. Eberwein mendapat kartu kuning dan klubnya dihukum penalti. Sial!
Holstein Kiel's Michael Eberwein:
— DW Sports (@dw_sports) October 28, 2019
- #FCBayern academy product
- Hasn't played for Kiel's 1st team this season
- Conceded a penalty while warming up! ?#VAR #KSVBOC pic.twitter.com/r1TZNKpFkn
8. Handball Eric Dier (Tottenham vs Newcastle)
Ingat bola mengenai tangan Eric Dier yang kontroversial itu? Pemain Newcastle United, Andy Carroll, bangkit untuk melakukan sundulan. Dia mendorong bola sedikit ke lengan Dier, yang terangkat di atas di ketinggian kepala. Itu tidak mempengaruhi permainan sama sekali dan tidak ada yang melihat insiden itu kecuali VAR.
Wasit memberikan hadiah penalti dan Callum Wilson mencetak gol. Insiden itu menyebabkan perubahan aturan enam bulan ke depan kemudian.
Tottenham Hotspur vs. Newcastle reaction: Eric Dier VAR handball decision was 'RIDICULOUS!' - ESPN UK https://t.co/UiVJiprb8u
— UK Sports News Bot (@UKNewsBot1) September 27, 2020
9. Laga berakhir dan penalti dilakukan (Brighton vs Manchester United)
Brighton and Hove Albion mencetak gol penyeimbang 2-2 ke gawang Manchester United pada menit 95. Semenit kemudian, wasit Chris Kavanagh meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Tapi, VAR ternyata melihat adanya pelanggaran sebelum peluit dibunyikan. VAR meminta wasit memeriksa monitor.
Kavanagh kemudian melihat handball di area penalti Brighton oleh Neil Maupay. Setan Merah mendapatkan penalti di menit 100, yang mulus dieksusi Bruno Fernandes untuk membuat skor akhir 3-2.
⏰ 95th minute: Brighton score last gasp equaliser
⏰ 96th minute: Referee blows for full-time
⏰ 97th minute: VAR awards Man United penalty
⏰ 100th minute: Fernandes scores spot kickABSOLUTELY UNBELIEVABLE! ?#BHAMUN https://t.co/4THPQufXwS
— GiveMeSport (@GiveMeSport) September 26, 2020
10. Fans marah menghancurkan VAR (Gremio vs Palmeiras)
Degradasi mengancam Gremio. Jadi, saat melawan Palmeiras, mereka tampil habis-habisan. Hasilnya, Gremio membuat skor menjadi 2-2. Hnya saja VAR membatalkan gol itu dengan cara yang kontroversial. Gremio memudian kalah 1-3, yang sangat mengecewakan pendukung.
Suporter tidak bisa menerima keputusan itu. Mereka menyerbu ke lapangan dan mulai menghancurkan peralatan VAR yang telah merebut hasil imbang mereka.
In Brazil, Gremio fans violently invaded the pitch and attempted to destroy the VAR area following their 3-1 loss to Palmeiras at home on Sunday.
The Brasileirao club had a goal disallowed to make it 2-2 and are sat in the relegation zone.
(via @geglobo)pic.twitter.com/eKpN12pRM1
— B/R Football (@brfootball) November 1, 2021
11. Dua kartu merah Alisson dan tetap bermain (Brasil vs Ekuador)
Alisson Becker diusir keluar lapangan pada menit 25 setelah melakukan pelanggaran yang dianggap wasit sebagai "serius". Tapi, pemain Brasil itu diselamatkan pada kedua kesempatan oleh VAR. Dia membebaskannya dari semua tuduhan. "Ini menunjukkan pentingnya VAR dalam sepakbola," ujar Alisson saat itu.
Brazil were held to a 1-1 draw by Ecuador in action-packed World Cup qualifier clash last night, with both teams finishing with 10 men.
Brazil goalkeeper Alisson Becker received 2 red cards, but VAR overturned them both! #WCQ2022 pic.twitter.com/K5Wf9lUgjK
— vumaSPORT (@vumaSPORT) January 28, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini