Libero.id - Atletico Madrid akan terpaksa menutup sebagian stadion mereka saat menjamu Manchester City karena perilaku diskriminatif pendukung mereka. Padahal, mereka membutuhkan dukungan penuh dari para fans untuk membalikkan aggregat gol.
City mengamankan keunggulan 1-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions Selasa lalu di Stadion Etihad. Di mana, Kevin De Bruyne mencetak satu-satunya gol kemenangan The Cityzens.
Pendukung klub Spanyol tersebut tertangkap kamera sedang melakukan penghormatan kepada Nazi selama pertandingan itu dan UEFA kemudian mendakwa juara LaLiga itu dengan perilaku diskriminatif ketika melempar benda pada Jumat lalu.
Badan sepak bola Eropa sejak saat itu telah memerintahkan Atletico untuk menutup sebagian titik dari Wanda Metropolitano, sehingga setidaknya 5.000 lebih sedikit pendukung akan dapat menghadiri pertandingan melawan tim asuhan Pep Guariola.
UEFA juga telah memerintahkan Atleti untuk menerapkan spanduk #NoToRacism saat mereka bentrok dengan City pada hari Rabu.
Atletico sebelumnya diperintahkan oleh UEFA untuk menutup sebagian stadion mereka pada Liga Champions 2018-19, setelah spanduk rasis dibentangkan saat final Liga Eropa 2018 di Lyon.
Atletico sedang dalam misi yang berat untuk lolos ke semifinal Liga Champions. Terlebih, kedua tim sedang dalam performa yang berbanding terbalik.
Anak asuh Diego Simeone baru saja tumbang 1-0 kala melawan Mallorca dalam lanjutan La Liga. Sementara, City bermain luar biasa ketika duel dengan pesaing utama dalam perburuan gelar Liga Inggris, Liverpool.
Meski mereka hanya bermain imbang 2-2 pada pertandingan tersebut. Akan tetapi, hal ini bakal berpengaruh pada kepercayaan diri dari kedua kesebelasan.
Tentu, banyak orang akan mengunggulkan Man City untuk lolos pada laga ini. Namun, Luis Suarez dkk sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, aturan gol tandang sudah tidak ada lagi, di mana itu sangat menguntungkan bagi tim yang bermain kandang di leg kedua.
(moch imam sholikhin/nz)
Opini