Piala Dunia 2022
Libero.id - Ajang empat tahunan Piala Dunia tentunya sangat dinanti-nantikan. Perhelatan itu akan digelar di Qatar pada September-Desember mendatang.
Di turnamen bergengsi tersebut, para pemain terbaik akan saling bertanding dengan membela negara masing-masing.
Bagi penggemar sepakbola yang jauh dan tak berkecukupan, menonton dari layar televisi rasanya sudah cukup. Tapi, untuk memanjakan para penggemar sepakbola di seluruh dunia, FIFA telah membuat layanan streaming khusus bagi para penggemar untuk menyaksikan pertandingan sepakbola, termasuk karya dokumenter dan lain sebagainya.
?????????????????????
Only eight countries have ever won the #WorldCup. A new series on Netflix called "Becoming Champions" looks at the stories behind those teams. Perfect holiday viewing! ???pic.twitter.com/DRCCbxyc7X— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) December 27, 2018
Badan sepakbola dunia itu selama ini hanya mengandalkan channel Youtube resmi mereka untuk memposting dan menayangkan langsung beberapa turnamen internasional.
Di antaranya play-off Kualifikasi Piala Dunia zona Afrika baru-baru ini, termasuk pertandingan antara timnas Mesir melawan Senegal yang dimenangkan oleh juara Piala Afrika 2021, yang membuat Senegal lolos ke Piala Dunia 2022. Saat itu sekitar 200 ribu orang menonton di saluran YouTube.
Kini, FIFA berniat menampilkan lebih banyak lagi pertandingan meski tidak lagi di Youtube. FIFA telah menyiapkan platform streaming baru bernama FIFA Plus yang nantinya akan dipakai untuk menayangkan pertandingan-pertandingan FIFA, termasuk perhelatan akbar seperti Piala Dunia.
Platform tersebut telah dirilis secara resmi melalui media sosial pada Selasa (12/4/2022).
Tidak seperti platform streaming lainnya layaknya Disney Plus atau Netflix, penonton tidak perlu membayar untuk menyaksikan konten di FIFA Plus.
Kabar baiknya lagi, berbeda dengan Youtube, FIFA Plus kemungkinan tidak akan membatasi penonton menurut asal negara seperti pemblokiran geografis.
Paling tidak hingga saat ini FIFA mengumumkan bahwa semua konten di platformnya bisa dinikmati secara cuma-cuma, namun tidak menutup kemungkinan akan dipakai sistem berlangganan.
"Tidak ada rencana untuk membebankan biaya berlangganan untuk layanan ini," kata Direktur Strategi FIFA Charlotte Burr, dilansir dari Sportbible.
"Itu tidak berarti untuk mengatakan bahwa kami mungkin tidak berevolusi dari waktu ke waktu, terutama jika ada proposisi nilai yang memungkinkan kami untuk membebankan biaya berlangganan jika kami masuk ke hak premium atau mengadopsi model jenis lain,” lanjutnya.
“Tetapi, akan selalu ada pengalaman gratis di FIFA Plus.”
Berkaitan dengan itu, mantan CEO Crystal Palace, Simon Jordan, pernah menyarankan bahwa Liga Inggris akan menghasilkan lebih banyak uang jika orang-orang berlangganan di platform mereka sendiri, ketimbang mengizinkan pihak lain membeli hak siar.
Diusulkan juga bahwa DAZN, yang menjual langganan per bulan untuk siaran langsung olahraga, dan hal ini bisa menjadi semacam Netflix-nya sepakbola.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini