Kredit: chelseafc.com
Libero.id - Sudah hampir 8 tahun berlalu Chelsea berhasil meraih gelar Liga Champions pertama mereka dan menjadikan mereka salah satu klub raksasa Eropa. Tapi tahukah, ada sebuah percakapan menarik antara penyerang legendaris The Blues, Didier Drogba dengan gelandang serang Setan Merah, Juan Mata.
Pada musim 2011/2012, anak-anak The Blues mengalami musim yang cukup berat dengan terseok-seok diawal mulainya kompetisi bersama pelatih baru mereka, Andre Villas-boas yang kemudian digantikan oleh Roberto Di Matteo pada bulan Maret 2012.
Di bawah pria asal Italia tersebut, sebenarnya nasib Frank Lampard dan kawan-kawan juga tidak begitu baik dengan kekalahan 3-1 di leg pertama atas Napoli pada babak 16 besar Liga Champions. Anak-anak Roman Abramovich hampir tersingkir kala itu.
Dalam akun Twitter pribadi Drogba, @didierdrogba, penyerang timnas Pantai Gading tersebut bercerita mengenai momen-momen yang masih terkenang dalam ingatannya sepanjang tahun 2012 bersama Chelsea,
"Delapan tahun yang lalu, manajer kami saat itu (Villas-boas) telah dipecat oleh klub dan kami, para pemain mengadakan pertemuan tim di mana kami mengakui bertanggung jawab atas kepergiannya," tulis Drogba yang menyesal atas pemecatan pria Portugal tersebut.
"Kapten kami (John Terry) berbicara, Frank Lampard, Petr Cech dan para pemimpin lain di grup juga.”
"Kami memutuskan untuk memberikan segalanya kompetisi ini, dan kami berhasil mengalahkan Napoli 4-1 di leg kedua. Kami telah mengejar trofi ini selama delapan tahun dan tidak bisa melakukan yang lebih baik daripada runner up. Semua orang setuju untuk mengesampingkan ego dan menantang masing-masing dari egonya untuk tujuan yang sama.”
Setelah pertandingan yang berat melawan Cavani dan kawan-kawan, percakapan menarik antara Drogba dan Mata menjadi cerita berikutnya, dimana, mantan penyerang Marseille itu meminta Juan Mata untuk membantu dirinya memenangkan Liga Champions musim 2011/2012,
"Setelah pertemuan itu saya meminta tolong kepada Juan Mata. ‘Tolong Maestro, bantu saya memenangkan Liga Champions' dia menatapku dan menjawab 'pria yang gila, kau Didier Drogba, kau akan membantuku memenangkannya , 'Saya kemudian mengatakan kepadanya bahwa saya sudah di sini selama 8 tahun dan tidak pernah memenangkannya,” lanjutan di Twitt pribadinya.
"Aku percaya kaulah (Juan Mata) yang akan membantu kita menang. Aku bahkan akan memberimu hadiah jika kita menang, itu akhir Februari.”
Setelah itu, John Terry dan kawan-kawan berhasil menumbangkan lawan-lawannya mulai dari Benfica hingga Barcelona berhasil mereka taklukan dan di partai final mereka bertemu Si tuan rumah, FC Bayern Muenchen.
Pada partai final, FC Bayern sangat dijagokan menjadi juara, bukan hanya karena mental juara yang mereka miliki, tetapi pertandingan tersebut diadakan di rumah mereka sendiri, Allianz Arena. Thomas Muller yang bermain dengan Mario Gomez di depan berhasil membuka skor pada menit ke-83 dan Drogba pada saat itu mengaku "sangat berkecil hati" untuk bisa memenangkan Piala Kuping Besar tersebut. Namun, Juan Mata meyakinkan Drogba bahwa mereka akan membawa pulang trofi bergengsi itu ke tanah London.
"Tiga bulan kemudian, kami berada di Munich, di final, di stadion mereka, tenggelam dengan gelombang merah”
"Tuan rumah memimpin dengan 8 menit pluit panjang hampir di bunyikan dan dalam perjalanan untuk menendang bola selama 8 menit terakhir saya sangat berkecil hati, dan pemuda itu (Juan Mata) berkata kepada saya 'percaya Didi, Anda harus percaya', hampir menangis saya menjawab setelah melihat skor waktu 'percaya pada apa? Ini hampir berakhir' "
"Saya akan menangis seperti beberapa bulan lalu ketika saya kalah di final dengan Pantai Gading. Menit terakhir, sudut terakhir, maksud saya sudut pertama bagi kami melawan delapan belas untuk Bayern Munich”
"Mata kemudian mengambil sepak pojok dan sisanya adalah sejarah yang kalian lihat saat ini. Pelajarannya yang bisa diambil adalah SELALU PERCAYA !!!!" tutup Drogba di akun Twitternya.
Pada menit ke-88, The Blues berhasil menyamakan skor dengan sundulan Drogba setelah menerima umpan dari Mata. Setelah itu, pertandingan dilanjutkan ke babak extra time dan akhirnya harus ditentukan melalui babak penalti. Di babak adu penalti, Frank Lampard dan kawan-kawan berhasil menang dengan skor 4-3 dan memastikan diri mereka menjadi jawara Eropa yang baru.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini