Shakhtar Donetsk
Libero.id - Sepakbola telah menjadi olahraga paling populer di dunia. Di era modern pertandingan sepakbola bukan sekedar menang-kalah, melainkan juga panggung pertunjukan kemanusiaan. Contohnya pada pertandingan amal antara Lechia Gdansk dengan Shakhtar Donetsk berikut ini.
Klub Ukraina itu menggelar laga amal dengan tema "Shakhtar Global Tour for Peace". Pertandingan bertujuan mengumpulkan bantuan finansial bagi korban perang yang saat ini sedang berlangsung.
Shakhtar menggelar pertandingan melawan beberapa klub Eropa seperti Olympiakos Piraeus, Lechia Gdansk, Fenerbahce, hingga Hajduk Split. Dan, setelah melawat ke Yunani melawan Olympiakos, Shakhtar tampil di Polandia melawan mantan klub Egy Maulana Vikri pada Jumat (15/4/2022) dini hari WIB.
Pada pertandingan tersebut, ada pemandangan menyentuh. Jelang duel berakhir, seorang bocah berusia 12 tahun sengaja masuk lapangan menggantikan salah satu pemain Shakhtar. Lalu, dirinya diberi kesempatan mencetak gol ke gawang Lechia.
Para pemain tuan rumah sengaja membiarkan bocah itu mencetak gol kemenangan 3-2 Shakhtar. Kemudian, para pemain Shakhtar merayakannya dengan menggotong bocah tersebut beramai-ramai.
A 12-year-old Ukrainian refugee from Mariupol scored for Shakhtar Donetsk in a charity match against Lechia ❤️
(via @FCShakhtar)pic.twitter.com/FRacwDPCIZ
— ESPN FC (@ESPNFC) April 15, 2022
Siapa anak ini? Dia bukan bocah biasa. Namanya, Dima. Dia berasal dari Mariupol, yang bersama ibunya mengungsi ke Polandia. Ayahnya tetap tinggal di Ukraina untuk menjadi sukarelawan bersama militar Ukraina melawan invasi Rusia yang sangat brutal.
Mariupol adalah salah satu kota yang menjadi jantung pertempuran Rusia dengan Ukraina. Kota pelabuhan ini terletak di Donbass di tepi Laut Azov. Sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari 2022, 90% bangunan di Mariupol rata dengan tanah karena pemboman Rusia yang membabi buta.
Karena itu, ketika Dima diperkenalkan sebagai "pemain" Shakhtar dan kemudian mencetak gol, suasana di stadion tampak haru. Tetesan air mata bercampur dengan tawa bangga.
In Mariupol, absolute destruction.
— Illia Ponomarenko ?? (@IAPonomarenko) April 15, 2022
Nearly 20,000 civilians killed. The city is ruined by 95% and obviously can’t harbor a considerable amount of population.
One need to be a special kind of maniac to call this the LIBERATION OF DONBAS. pic.twitter.com/M37GE6okf4
(atmaja wijaya/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini