Libero.id - Zaman berubah. Teknologi makin berkembang pesat. Sepakbola tidak lagi asing dengan penggunaan berbagai teknologi, mulai dari stadion sampai dengan alat-alat yang digunakan untuk larihan tim. Dalam pada itu Indonesia tidak mau ketinggalan.
Timnas U-16 Indonesia yang saat ini sedang menjalani pemusatan latihan untuk bulan April di Stadion Madya, Senayan dari tanggal 15 April 2022 lalu, sekali lagi menggunakan sport science untuk melakukan InBody Test yang dilakukan di Medical Center PSSI, GBK Arena Jakarta, Selasa (19/4) lalu.
Pelatih kepala Timnas U-16, Bima Sakti menilai perlunya tim besutannyaa untuk melakukan hal itu karena berguna untuk mengetahui beberapa hal.
“Memasuki lima hari pemusatan latihan, kiranya kami perlu melakukan test ini. InBody memungkinkan kami para pelatih dan juga ahli gizi untuk mengukur komposisi tubuh dan melacak dari mana penurunan atau kenaikan berat badan berasal, dengan cara yang nyaman dan tepat waktu, serta merancang program latihan yang tepat sasaran dan terukur,” jelas Bima.
Adapun, dalam program test itu juga dilihat jumlah protein, massa lemak pada tubuh, dan juga bahkan mineral yang ada dalam kandungan tubuh seorang pesepakbola professional. Sehingga hal itu berguna untuk misalnya mengatur porsi latihan pemain guna mencapai tingkat proorsional.
“Apabila ada pemain yang berat badannya tidak ideal atau terlalu banyak lemak pada tubuh, akan kita atur kembali pola latihan yang tepat. Sehingga nanti pemain tersebut mendapatkan bentuk tubuh ideal sebagai atlet sepak bola,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut tak berlangsung terlalu lama, tetapi efektif dan sesudah itu, tim harus segera berpindah tempat ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, untuk melakukan internal game keduanya.
Pemusatan latihan ini juga sebagai persiapan untuk Piala AFF U-16 dan Kualifikasi Piala AFC U-17 tahun ini. “Yang jelas, Piala AFF U-17 akan berlangsung akhir Juli, sehingga kami ada waktu untuk membentuk tim,” pungkas legenda sepakbola
Indonesia itu.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini