Libero.id - Ada pemandangan langka saat Inter Milan mengalahkan AC Milan pada Derby della Madonnina edisi Coppa Italia, midweek ini. Layar raksasa di Stadio Giuseppe Meazza menangkap gambar Adriano Leite Ribeiro.
Bagi para penggemar I Nerazzurri, Adriano adalah sosok yang selalu dinantikan kabarnya. Saat masih aktif bermain, pria asal Brasil itu adalah pujaan para pendukung. Dirinya mencetak 74 gol dan 27 assist dalam 177 penampilan dengan seragam I Nerazzurri.
Kontrak Adriano dengan klub berakhir pada 2009. Dia pergi setelah mengalami depresi hebat akibat kematian ayahnya. Kariernya terus menurun hingga akhirnya hilang dari peredaran.
Setelah lama tidak terdengar, Adriano tiba-tiba muncul di stadion saat pertandingan Inter. Dia menjadi tamu istimewa yang mendapatkan sorotan kamera dan dipajang di layar raksasa stadion. Fans bernyanyi serta bertepuk tangan meriah, yang membuat Adriano hampir meneteskan air mata.
Pemain yang sempat dijuluki "The Emperor" itu lantas memberikan sapaan. Dia melambaikan tangan dan meletakkan tangannya di jantungnya sembil tersenyum.
Adriano tak sia-sia meluangkan waktunya. Sebab, Derby della Madonnina adalah pertandingan besar di Italia. Laga itu mengingatkan dirinya bahwa dulu dia pernah merasakan atmosfer sepakbola luar biasa di lapangan. Kamera juga menyorot ke arahnya ketika Inter mencetak gol ketiga, dan Adriano tampak seperti sedang bersenang-senang.
"Apa yang masih saya bawa sampai hari ini, hal yang masih membuat saya merinding adalah nyanyian itu. Fans Inter selalu membuat saya merasa istimewa," kata Adriano dalam program "Matchday Inter" di Inter Channel.
Melihat Adriano kembali ke stadion dan dalam semangat yang positif adalah hal yang menyenangkan. Terutama dengan masalah alkohol dan depresi yang dia alami setelah kematian ayahnya. Fans mengkhawatirkan dirinya setelah melihatnya minum bir saat berada di belakang sepeda motor, bulan lalu.
Ada pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir bahwa Adriano terkait dengan sebuah kelompok kriminal di Rio de Janeiro. Kabarnya, dia sempat ditangkap atas tuduhan perdagangan narkoba sebelum kemudian dibebaskan.
Tahun lalu, mantan pemain Flamengo dan AS Roma itu menjual rumahnya yang bernilai 1,2 juta pounds (Rp22 millar) karena bangkrut. Dia meninggalkan sebagian besar barang-barangnya di rumah. Dia hanya membawa semua piala, medali, dan barang-barang pribadi penting lainnya.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini