Libero.id - 3. Musim 2006/2007
Sebuah periode langka di mana Barcelona menyelesaikan musim berturut-turut tanpa trofi. Juara Eropa saat itu sedang melalui fase transisi.
Kalah dengan agregat 5-2 atas Getafe di Copa del Rey 2007. Sementara kekalahan dari Liverpool di Liga Champions berarti mereka kehilangan mahkota Eropa.
Mereka juga sangat tidak beruntung di La Liga. Meskipun memiliki poin yang sama dengan Real Madrid, dan selisih gol yang lebih baik, rekor head to head mereka, yang membuat mereka kalah 2-0 di Bernabeu dan imbang 3-3 di Nou Camp, membuat rival berat mereka mengangkat trofi.
4. Musim 2007/2008
Musim berikutnya sama buruknya, di mana Barcelona hanya finish di posisi ketiga di La Liga, di bawah Villarreal, dan tersingkir dari Eropa di tangan Manchester United di semifinal Liga Champions. Mereka juga menuai kekalahan kandang 4-3 dari Valencia di Liga Champions. Copa del Rey juga lepas begitu saja.
Frank Rijkaard menerima banyak kritik selama musim itu. Setelah digantikan oleh Pep Guardiola, pelatih asal Spanyol itu membawa Barcelona meraih treble bersejarah pada 2008/2009.
5. Musim 2003/2004
Kembali pada 2004, Barcelona berada di fase lima tahun tanpa trofi, dan ini adalah tahun terakhir dari perjalanan mandul mereka.
Selisih lima poin dari juara Valencia, dan tereliminasi di Liga Champions dari Celtic dan Real Zaragoza di Copa del Rey.
Pemain seperti Samuel Eto'o, Deco, dan Giuly didatangkan saat legenda seperti Edgar Davids dan Patrick Kluivert pergi, dan Barcelona merebut gelar La Liga. Mereka finis empat poin di atas Real Madrid pada 2004/2005.
Eto'o mencetak 29 gol di semua kompetisi di musim pertamanya di klub, dan kemudian menjadi salah satu striker terbaik di generasinya saat Barcelona membangun fondasi tim yang akan memenangkan Liga Champions pada 2006.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini