Ajax Amsterdam
Libero.id - Setelah penunjukkan Erik ten Hag sebagai pelatih baru Manchester United, para penggemar Setan Merah semakin tidak sabar menatap musim baru. Tidak peduli dengan hasil pertandingan melawan Arsenal, mereka memimpikan melihat Setan Merah bermain dengan pressing tinggi sejak pertahanan lawan, seperti yang diperlihatkan video Ten Hag bersama Ajax Amsterdam ini.
Pria berusia 52 tahun ini dikenal dunia karena tim asuhannya memainkan merek sepakbola yang menarik di Ajax. Klub Raksasa Belanda itu memiliki pressing ketat saat bermain di Erevisie maupun Liga Champions.
Salah satu yang tidak mungkin dilupakan orang adalah ketika tampil di Liga Champions 2018/2019. Saat itu, Ajax bermain mengejutkan melawan Real Madrid dan Juventus, sebelum kalah dari Tottenham Hotspur di semifinal.
Ketika melawan Madrid pada babak 16 besar misalnya. Pada hari itu, Ajax menunjukkan gaya permainan yang langsung menekan tanpa henti. Dalam rekaman yang kembali viral di berbagai platform media sosial, terlihat sangat jelas bagaimana tim asuhan Ten Hag bermain.
Rekaman video itu menunjukkan Ajax terus-menerus menekan Madrid. Para pemain berlari, mengejar aliran bola, dan menekan ketat dalam metode khas Ten Hag. Video itu juga menampilkan Donny van de Beek, yang terlihat memainkan peran berpengaruh di sepertiga sektor penyerangan.
Ajax’s pressing game is out of this world ? #InnovateYourGame @nissanfootball pic.twitter.com/WyOkw7pPHT
— GOAL (@goal) April 4, 2019
Meski kalah dalam pertandingan leg pertama, Ajax bermain menghancurkan Madrid 4-1 pada pertemuan kedua untuk mengamankan tempat di babak berikutnya.
Melihat rekaman itu, para pendukung Setan Merah akan berharap Ten Hag dapat membawa filosofinya ke klub di tengah kurangnya identitas permainan tim selama bertahun-tahun sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Mereka juga berharap Van de Beek bisa kembali bermain di lini tengah dan menunjukkan perannya seperti yang ada di rekaman video viral.
One of the most interesting Ajax passing schemes here :
▫️2-1 structure
▫️Verticality purpose, at all costI think it’s worth loosing the ball vertically than loosing a ball after a lateral pass, because counter pressing is easier to implement in case of ball loss. pic.twitter.com/kiMcqi1h9y
— Mar’tics (@Mtjtz_) November 18, 2021
"Ini permainan yang dibutuhkan Man United," tulis salah satu pendukung. Yang lain menambahkan: "Ini membutuhkan Donny. Panggilah pulang dari Everton".
Apapun itu, para penggemar MU harus bersabar. Pasalnya, kompetisi masih menyisakan beberapa pertandingan sebelum memasuki garis finish. Jadi, mereka masih harus melihat apa yang dikerjakan Ten Hag selama pramusim, termasuk pemain-pemain yang akan didatangkan.
Erik #TenHag 4v4+4 Rondo #AJAX
• 2-touch
• Pressing team > win possession > score on outside goals
• Possession players > counter-press to prevent pressing team to score- Mannequins on each side > force to find combinations with central players to play switches pic.twitter.com/OgcjbKmbyf
— Albin Sheqiri (@albinsheqiri) January 20, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini