Tim putri Persis Solo
Libero.id - PSSI memperkenalkan AFC Licensing Regulation Standard yang harus dipenuhi oleh Persis sebagai klub yang berhasil promosi menuju Liga 1, salah satu persyaratannya adalah pembentukan tim putri.
Program itu juga sejalan dengan visi dari klub berjuluk 'Laskar Sambernyawa' yang mengharapkan sepakbola bisa menjadi pemersatu tanpa terbatas gender, sehingga menjadi olahraga universal dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Dalam pembentukan tim putri, Persis berkomitmen untuk turut aktif dalam pengembangan dan pembinaan yang sama dengan tim profesional pria. Rasiman selaku pelatih kepala Persis Youth dan juga ditunjuk sebagai Head Project PERSIS Women ini mengungkapkan bahwa tim ini dibentuk secara serius dan bisa turut mengembangkan sepak bola wanita di Indonesia.
“PERSIS Solo akan menjadi The First Professional Women’s Football Team di Indonesia. Kita akan memberikan kontrak professional jangka panjang dan ini adalah bentuk keseriusan kita. Semoga ini dapat menjadi efek domino terhadap pengembangan sepak bola wanita di Indonesia" ujar Rasiman seperti dilansir dari laman resmi Persis.
Rasiman mengungkapkan sudah ada sekitar 14 pemain tim nasional putri Indonesia yang sudah mereka kontrak untuk dibawa ke Persis Women. Demi memberikan kesempatan yang lebih luas kepada putri daerah dan pemain lain yang ingin bergabung, Persis Women akan melaksanakan seleksi terbuka untuk menambah kekuatan tim.
“Sejauh ini sudah ada sekitar 14 pemain tim nasional yang kita rekrut, setengah dari skuad keseluruhan PERSIS Women. Kita juga merekrut pemain asli Solo untuk dibawa ke tim ini. Nah, ke depannya PERSIS Women akan melaksanakan seleksi terbuka untuk menambah kekuatan tim dan memberikan kesempatan seluruh pemain yang ada di Indonesia dan putri daerah Solo khususnya. Tujuannya agar kita juga bisa mendapatkan bibit baru lainnya.”
Harapan dari Persis Women ialah agar bisa bersaing secara kompetitif di ranah profesional. Rasiman berharap agar tim ini berusaha mendapatkan kesempatan bermain di Women’s Asia Champions League. Pengembangan lebih lanjut terhadap pemain juga dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan klub Eropa agar pemain sepakbola putri di Indonesia bisa mendapatkan kesempatan bermain di luar negri.
Persis Women memperkenalkan 3 rekrutan pertamanya, yakni Shafira Ika Putri, Riska Aprilia dan Bunga Syifa Fadillah. Shafira Ika Putri yang sebelumnya membela Arema Women dan berhasil membawa tim tersebut meraih Juara 3 Piala Pertiwi 2021/2022 mengungkapkan bahwa keseriusan PERSIS dalam membentuk tim wanita menjadi alasannya ingin bergabung dengan PERSIS Women,
“PERSIS menunjukkan keseriusannya dalam membentuk tim wanita, salah satunya ialah memberikan kontrak jangka panjang, pembinaan yang lebih serius dan membuat saya semakin yakin untuk bergabung,” lanjut pemain yang akrab disapa Ika tersebut.
Tidak hanya itu, PERSIS Women juga melakukan perekrutan terhadap bibit asli dari Solo demi mengembangkan pemain asli daerah. Bunga Syifa Fadhillah yang sebelumnya pernah mengikuti TC Timnas putri untuk Kualifikasi Piala Asia 2022 ini merasa senang bisa bergabung dan berharap akan ada lebih banyak lagi pemain dari Solo mendapatkan kesempatan bergabung bersama tim.
“Harapannya sih dengan dibentuknya PERSIS Women ini dapat menambah semangat pemain-pemain sepakbola putri, khususnya di Solo. Semoga dapat lebih mengembangkan dan menemukan bibit-bibit lainnya selaku putri asli daerah Solo,” tutupnya.
(muflih miftahul kamal/muf)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini