Roman Abramovich, Muhammad bin Salman
Libero.id - Beberapa masalah di Liga Premier membuat Pemerintah Inggris berpikir untuk ikut campur mengatur klub profesional. Sebuah aturan sedang dirancang dipercaya akan membuat tata kelola kompetisi semakin bagus. Salah satunya terkait kepemilikan orang asing di klub.
Dalam beberapa tahun terakhir, Liga Premier kebanjiran pengusaha-pengusaha kaya dari seluruh dunia. Bukan hanya berinvestasi, mereka telah menjelma menjadi penguasa sepakbola Inggris yang punya pengaruh sangat besar.
Awalnya, Pemerintah Inggris menyambut dengan tangan terbuka kedatangan orang-orang seperti Roman Abramovich, Sheikh Mansour, hingga keluarga Glazer. Sebab, ketebalan kantong mereka sangat berguna untuk membuat Liga Premier menjadi merek global dengan prestasi klub yang layak diacungi dua jempol.
Tapi, di kemudian hari, masalah demi masalah bermunculan. Contohnya keberadaan Glazer di Old Trafford yang telah membuat utang Manchester United membengkak. Kini, masalah semakin pelik dengan invasi Rusia ke Ukraina yang membuat Chelsea berada dalam krisis.
Agar hal tersebut bisa dikontrol dan tidak terjadi di masa depan, pamerintah berencana menerbitkan aturan yang memungkinkan adanya campur tangan negara secara langsung. Nantinya, Pemerintah Inggris bisa memberikan hukuman kepada klub yang melanggar regulasi keuangan.
Dan, yang paling penting dari semua aturan baru itu adalah Pemerintah Inggris bisa menyetujui atau menolak calon pemilik baru klub sepakbola dari luar negeri. Ini akan mencakup "ujian integritas" untuk pemilik dan eksekutif klub, serta penyelidikan yang lebih kuat sebelum pembelian, termasuk sumber pendanaan.
Ini dilakukan untuk mencegah orang-orang seperti Abramovich yang memiliki hubungan dengan Vladimir Putin berkuasa di Chelsea. Ini juga untuk menghindari orang dengan catatan Hak Azazi Manusia (HAM) buruk seperti penguasa Arab Saudi memiliki saham di Newcastle United.
UK Government confirms it will create an independent football regulator to ensure the financial sustainability of the game despite objections from the Premier League pic.twitter.com/5BLc3PHiNH
— Insider News (@InsiderNewsKe) April 26, 2022
Menurut mantan Menteri olahraga Inggris, Tracey Crouch, aturan ini dibuat atas masukan para pendukung ketika dirinya menjabat. "Saya sangat senang (pemerintah sekarang) telah menerima atau mendukung semua rekomendasi kami," kata Crouch, dilansir BBC Sport.
"Ini adalah langkah maju yang sangat besar dalam memberikan reformasi yang sangat dibutuhkan untuk sepakbola Inggris agar dinikmati banyak orang," tambah Crouch.
Crouch mengatakan dirinya yakin fans akan menyambut reformasi ini. Tapi, dia juga tetap gugup bahwa komitmen ini akan tertunda atau dipermudah oleh kepentingan pribadi.
"Penundaan lebih lanjut bisa menjadi bencana besar bagi klub, komunitas, dan penggemar yang mencari lingkungan peraturan yang lebih aman dan pasti," pungkas Crouch.
The Premier League is considering adding a human rights component to its owners’ and directors’ test as it conducts a review of the controversial regulation.
Story: @PaulMac https://t.co/08Ov7ldVd2
— Guardian sport (@guardian_sport) March 3, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini