Jorge Andrade, Deco
Libero.id - Ada banyak kartu merah legendaris dalam pertandingan sepakbola yang masih diingat orang hingga hari ini. Salah satunya kejadian di Liga Champions 2003/2004 saat Deportivo La Coruna menghadapi FC Porto di Estadio do Dragao. Saat itu, kartu merah didapatkan Jorge Andrade gara-gara "menendang" Deco.
Liga Champions 2003/2004 adalah kompetisi yang penuh kejutan. Itu karena pertandingan final mempertemukan Porto dengan AS Monaco. Dan, skuad asuhan Jose Mourinho menjadi juara.
Namun, sebelum berada di pertandingan puncak, ada kejadian lucu yang harus dialami Porto di leg pertama semifinal. Itu terjadi pada 21 April 2004 saat Deportivo datang. Hasilnya, imbang tanpa gol. Tapi, orang lebih membicarakan kartu merah yang diberikan wasit asal Jerman, Markus Merk, kepada Andrade.
Saat itu, di penghujung pertandingan, Andrade menempel ketat Deco. Gelandang Portugal naturalisasi Brasil itu sedang mencoba menyusun serangan. Tapi, Andrade tidak mau membiarkan Deco masuk ke area Deportivo. Di tengah lapangan, di sisi sayap, Andrade menjatuhkan Deco.
Itu adalah pelanggaran biasa dan wasit juga meniup peluit. Yang cukup mengherankan adalah gerakan tambahan Andrade. Dirinya terlihat menendang punggung Deco yang terjatuh. Dan, wajah Andrade tampak tersenyum saat melakukannya. Itu seperti dua sahabat yang bercanda.
Melihat ada hal janggal, wasit kemudian langsung memberi Andrade kartu merah. Sontak, semua terkejut. Andrade dan pemain-pemain Deportivo lainnya mencoba menjelaskan. "Dia teman saya. Dia teman saya," kata Andrade kepada wasit.
Presiden Deportivo, Augusto Cesar Lendoiro, saat itu langsung mengajukan banding ke UEFA agar tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pemain Portugal itu. Bahkan, dia berharap kartu merah dibatalkan dan Andrade bisa bermain di leg kedua.
"Kami akan mengajukan banding menggunakan fair play sebagai pembelaan kami," kata Lendoiro. Hasil banding tidak diterima UEFA dan Andrade harus absen di semifinal kedua. Deportivo kalah 0-1 dan Porto melaju ke final.
Meski sudah berlangsung hampir 20 tahun, kejadian itu terus dibahas penggemar sepakbola dari seluruh dunia. Pasalnya, itu menunjukkan bahwa di sepakbola, anda harus serius di lapangan. Maksudnya, bercanda di pertandingan penting, apalagi dengan pemain lawan, bisa berdampak fatal.
Jadi, benarkah Deco dan Andrade berteman? Tentu saja! Keduanya sama-sama anggota tim nasional Portugal. Sebelum pindah ke Deportivo, Andrade bermain dengan Deco di Porto. Bahkan, mereka sering satu kamar di hotel.
"Jorge tidak pernah menyakiti saya karena dia adalah teman saya," kata Deco setelah pertandingan, dikutip El Pais.
Andrade juga mengatakan bahwa dirinya menemui wasit setelah pertandingan untuk meminta membatalkan kartu merah itu. Tapi, Merk bersikeras keputusan tersebut tepat dan benar.
An amazing incident. It was a playful kick, Andrade was Deco's mate, but ref completely misinterpreted it, sent him off - in a UCL semifinal! Thought it'd be rescinded but Porto/Mou didn't exactly help to clarify matter ("rules are rules"). Porto won the 2nd leg on way to glory. https://t.co/ALVuFBtmMK
— Tom Kundert (@PortuGoal1) April 9, 2020
"Dia mengatakan itu adalah aturan, dan dia tidak punya pilihan selain mengirim saya pergi ke ruang ganti. Dia orang Jerman. Pria yang dingin dan dia tidak fleksibel. Pertandingan ini adalah pesta saya dan saya harus pergi dengan kesedihan yang luar biasa. Demua itu karena sikap ramah," ungkap Andrade beberapa tahun kemudian.
Saat ini, kedua pemain telah gantung sepatu. Andrade sempat menjadi asisten dan pelatih di beberapa klub Portugal. Sementara Deco pulang ke Brasil, berbisnis, dan mengurus yayasan miliknya di Sao Paulo.
ON THIS DAY: In 2004, FC Porto won the Champions League with a 3-0 win over Monaco in the final in Gelsenkirchen. pic.twitter.com/U4OZHJ8r9H
— Squawka (@Squawka) May 26, 2016
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini