Frank Lampard
Libero.id - Era sebelum VAR diberlakukan, sepakbola diwarnai sejumlah kekacauan akibat keputusan wasit. Beberapa gol yang seharusnya dinyatakan sah tidak diakui dan menimpulkan kontroversi selama bertahun-tahun. Salah satunya saat Inggris bertemu Jerman di Piala Dunia 2010.
Pertandingan babak 16 besar Euro 2020 menjadi yang pertama mempertemukan Inggris dengan Jerman sejak pertandingan panas di Afrika Selatan. Pada akhirnya, The Three Lions mampu membalas dengan kemenangan 2-0.
Tapi, kemenangan itu sama sekali masih belum mampu menghapus sejarah pahit satu dekade sebelumnya. Hari itu, 27 Juni 2010, di Bloemfontein, Jerman asuhan Joachim Loew mengalahkan Inggris 4-1 berkat gol Miroslav Klose, Lukas Podolski, dan Thomas Mueller (dua gol).
Satu-satunya gol Inggris datang berkat sundulan dari bek tengah, Matthew Upson. Gol itu sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.
Hanya saja, tak lama setelah gol Upson, salah satu insiden paling terkenal dalam sejarah sepakbola terjadi. Dalam sebuah momen serangan, tendangan terukur Frank Lampard membentur mistar gawang Manuel Neuer. Bola kemudian memantul ke bawah melewati garis gawang. Sekitar 30 cm.
Situasinya sangat cepat sehingga hakim garis tidak menyadari bahwa bola seharusnya gol. Tanpa teknologi yang hadir pada saat itu untuk memperbaiki kesalahan wasit, aksi Lampard tetap dikenang sebagai "gol hantu".
?️ #WorldCupAtHome | You voted Frank Lampard's goal that never was as the Moment of the Match in ?????????? at South Africa 2010
? The ghost goal would help see the introduction of goal-line technology at the #WorldCup in Brazil four years later
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) April 20, 2020
Kekecewaan atas hasil pertandingan itu kemudian menjadi legenda urban di Inggris. Desakan kepada FIFA untuk menerapkan teknologi garis gawang bermunculan. Dan, itu baru berhasil beberapa tahun kemudian setelah Sepp Blatter tidak lagi menjabat di Zurich.
"Saya tidak terlalu memikirkannya. Saya tidak melihat banyak gunanya membahas hal itu lagi. Sebab, pada akhirnya itu mengubah permainan menjadi lebih baik. Jadi, saya senang tentang itu. Ini adalah langkah positif untuk permainan secara keseluruhan dengan diperkenalkannya teknologi garis gawang," ujar Lampard pada 2014.
? 9 Years Ago Today:
??????? THAT Frank Lampard ghost goal was disallowed at the 2010 @FIFAWorldCup against @DFB_Team.
?? @DFB_Team went on to win the game 4-1.
? "There was huge daylight between the ball and line so I was straight away in disbelief because I knew it was a goal." pic.twitter.com/Pi7ZreCmFp
— SPORF (@Sporf) June 27, 2019
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini