Kredit: fcbayern.com
Libero.id - Dengan kemenangan Bayern di Signal Iduna Park hari Selasa kemarin (26/05/20) membuat perjuangan Thorgan Hazard dan kawan-kawan sepertinya semakin berat. Dengan defisist 7 poin, mereka harus mengejar posisi puncak yang diduduki Bayern Munich. Penentu kemenangan Die Bayern hadir melalui tendangan chip Joshua Kimmich di menit 43 sebelum turun minum.
Usai pertandingan tersebut, legenda Bayern dan timnas Jerman, Lothar Matthaus yang kini menjadi seorang pundit angkat bicara soal penampilan Kimmich dan Sancho.
“Kimmich bekerja untuk dirinya sendiri setiap hari. Saya menghargai dia sebagai pemain tidak hanya karena kualitas, tetapi juga karena konsentrasinya. Saya melihat banyak sekali ketika saya berada di stadion sebelum krisis corona bagaimana dia melakukan pemanasan. Dia tidak terlalu merasakan lingkungan, dia tidak melihat ke kiri dan ke kanan, tetapi dia memiliki ketegangan tertentu. Tidak terlalu banyak, tetapi begitu banyak sehingga dia sudah fokus pada apa yang akan dia butuhkan nanti dalam permainan. Yaitu, konsentrasi penuh, persiapan penuh dan itu, menurut pendapat saya, membedakannya dari fakta bahwa dia selalu 100% fokus pada apa yang harus dia lakukan saat ini, apakah itu pemanasan, pelatihan atau bermain,” ujar pria berusia 59 tahun itu dalam podcast Sky Sports Jerman.
"Dia tidak hanya mencetak gol kemenangan, tetapi juga berlari 13,7 km - yang merupakan rekor musim ini untuk pemain Bundesliga - ia memiliki lebih dari seratus sentuhan bola," tambah Matthaus.
"Jadi dia sangat baik dalam serangan dan defensif dan dia juga seorang pemimpin yang agresif, dia tidak hanya memiliki kualitas bermain, tetapi juga agresif, tidak tahan dengan apa pun dan bertanggung jawab. Inilah yang membedakan seorang pemain yang bisa membuat perbedaan"
Selain Kimmich, penggawa timnas Austria, David Alaba juga mendapatkan pujian dari pria yang pernah berseragam Inter Milan tersebut,
"Stabilitas dalam pertahanan adalah pencapaian hebat David Alaba, yang memiliki banyak kualitas serta pengalaman bersama Bayern Munich. Itulah sebabnya sulit bagi Hernandez untuk kembali ke dalam tim utama, karena dengan Alaba, seorang pemain tidak hanya melakukan pekerjaannya 100 persen di belakang, tetapi juga menutup ruang gerak pemain lawan dengan kecepatan berlarinya. Tentu saja dia juga sangat baik dalam membangun permainan, memiliki kepribadian dan mental yang baik”
Sebaliknya, Matthaus yang pernah menangani beberapa klub dan negara mengkritik keputusan Lucien Favre yang mencadangkan Jadon Sancho.
“Sancho sebelumnya memainkan dua pertandingan, bermain 20 atau 30 menit. Jika pernyataan itu muncul setelah pertandingan juga: Sancho hanya bisa bermain 45 menit - ketika saya mendengar itu, saya menggelengkan kepala, karena jika Sancho bisa bermain 45 menit, saya membiarkan dia bermain di babak pertama, maka dia memiliki waktu istirahat di paruh waktu , maka dia juga bisa bermain 20 menit di babak kedua. Ini juga merupakan pertanda bagi lawan. Jadi saya menunjukkan kepada lawan bahwa saya tidak mau mengambil risiko.”
“Ketika Sancho datang dari bangku cadangan, jujur saja, saya merasa dia tidak benar-benar menyukainya. Karena setiap pemain ingin membuktikan diri ketika 205 negara di seluruh dunia menyiarkan game ini secara langsung,” tutup mantan kapten Jerman Barat tersebut.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini