Jonny Evans, Didier Drogba
Libero.id - Pada sebuah masa, pertandingan yang melibatkan Manchester United dengan Chelsea layaknya Barcelona dan Real Madrid di Spanyol atau AC Milan dan Inter Milan di Italia, panas! Salah satu buktinya hadir pada 2009/2010 saat tendangan kungfu Jonny Evans mendarat di dada Didier Drogba.
Pertandingan sepakbola tidak jarang melibatkan adu fisik antarpemain. Seorang pemain terpaksa membuat pelanggaran keras untuk mencegah kebobolan maupun untuk menguasai pertandingan.
Dalam perebutan bola, terkadang para pemain terlalu nekat dan akhirnya melakukan pelanggaran brutal seperti tekel keras. Contohnya pernah dialami Drogba saat membela The Blues menghadapi Setan Merah.
Momen ikonik yang masih diingat suporter itu terjadi pada musim 2009/2010. Dua klub raksasa Inggris itu bertemu dengan rivalitas perebutan gelar Liga Premier pada musim tersebut. Tensinya tinggi sejak beberapa hari sebelum pertandingan diselenggarakan.
Meski The Blues berhasil meraih kemenangan 1-0 dan menjadi juara di akhir musim dengan keunggulan satu poin, pertandingan itu sangat panas. Bahkan, orang akan mengingat laga tersebut sebagai panggung Evans melancarkan tendangan kungfu ke dada Drogba.
Dalam sebuah momen, tendangan keras bek tengah Setan Merah mendarat tepat di dada legenda Pantai Gading. Seketika Drogba terkapar di rumput. Dan, anehnya, Evans berjalan tak peduli seolah tidak terjadi apa-apa. Begitu pula Nemanja Vidic yang tertawa dari pinggir lapangan.
Lebih sial lagi, wasit tidak beraksi terjadap tindakan brutal Evans. Justru, sang pengadilan lapangan kartu kuning kepada Drogba. Alasannya, diving!
How Manchester United used to win their titles during the Ferguson era:
Karma has caught up with them now: pic.twitter.com/52nayfVkK6
— PULISIÇATE (@Pulisicate) May 3, 2022
Wasit tidak melihat bagaimana cara bek tengah MU bangkit untuk melakukan sundulan. Sebab, sundulan berubah menjadi tendangan karena Evans mengangkat kaki terlalu tinggi saat melompat. Kaki Evans secara efektif menendang dada striker Pantai Gading.
Itu adalah tantangan brutal yang membuat Drogba menggeliat kesakitan di lapangan. Dan, beberaoa jam kemudian setelah melakukan pemeriksaan medis, terbukti Drogba mengalami patah di salah satu tulang rusuk.
Hingga hari ini, rekaman itu masih terus diputar para penggemar Chelsea. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan hasil-hasil minor yang didapat Setan Merah setelah Sir Alex Ferguson pensiun.
?? @didierdrogba 2009/2010
- 44 games
- 37 goals
- 16 assists
• Won the Premier League
• Won the FA Cup
• Premier League top goalscorer
• Broke the record for the most PL goals in a season
• He was simply the best Striker in Europe and the whole world that year!Unplayable. pic.twitter.com/jAKJgyXt8p
— Ed ?? (@_cfced) December 28, 2021
Pasalnya, dalam periode yang sama, Chelsea sudah menjuarai Liga premier, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Sementara MU hanya Liga Europa. Bahkan, untuk musim depan, Setan Merah tidak mungkin tampil di Liga Champions. Hasil maksimal mereka hanyalah Liga Konferensi Eropa.
"Itulah cara MU memenangkan gelar di era Ferguson. Karma menghampiri mereka sekarang," tulis salah satu penggemar The Blues dengan akun @Pulisicate.
Chelsea 2009/2010 under Carlo Ancelotti ?
• Premier League & FA Cup winners
• 142 goals scored
• 44 goals conceded
• 29 clean sheets
• Top scorer - Didier Drogba (37 goals)What an incredible season! ?? pic.twitter.com/VWiETFfta9
— . (@CFCBilly_) April 17, 2020
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini