3 Tim ini Tampil di Final Liga Champions dan Piala FA Musim yang Sama

"Momen Chelsea dua kali melakukannya."

Analisis | 09 May 2022, 23:30
3 Tim ini Tampil di Final Liga Champions dan Piala FA Musim yang Sama

Libero.id - Saat Liverpool berusaha memenangkan empat trofi yang bisa mereka dapatkan, mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi Chelsea di final Piala FA dua minggu sebelum pertandingan final Liga Champions melawan Real Madrid. Dan, hanya tiga tim lain yang pernah bertanding di kedua final di musim yang sama sebelumnya.

Memenangkan hanya satu dari trofi bergengsi ini menjadi sesuatu yang hanya bisa diimpikan oleh sebagian besar tim. Untuk bersaing mendapatkan keduanya pada saat yang sama membutuhkan kualitas, kedalaman skuad, dan mentalitas yang luar biasa.

Dengan pertandingan yang biasanya berjarak kurang dari dua minggu, satu kemenangan tidak dapat dirayakan dengan baik sampai pertandingan kedua, sehingga membutuhkan perjuangan mental dan fisik yang panjang untuk membawa pulang kedua trofi tersebut.

Liverpool memiliki beberapa minggu ke depan yang panjang, dan mereka mungkin akan melihat ke masa lalu. Bagaimana nasib tiga tim lainnya ketika menghadapi kedua final tersebut.

#1 Manchester United – 1999

Man United adalah satu-satunya tim yang pernah memenangkan treble Piala FA, Liga Champions, dan Liga Premier pada 1999.

Mereka juga memiliki tugas yang tidak menyenangkan di final Piala FA yang berlangsung hanya empat hari sebelum final Liga Champions di Paris.

Anak asuh Sir Alex Ferguson berhasil mengatasi Newcastle di Wembley lewat gol yang dicetak oleh Paul Scholes dan Teddy Sheringham untuk mengamankan kemenangan 2-0 sebelum mereka menghadapi final selanjutnya.

Efek dari final FA jelas terasa, mereka tertinggal selama 85 menit dari Bayern Muenchen, sebelum Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer masuk dari bangku cadangan untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan di masa injury time.

Ferguson dengan jelas memahami tekanan saat memainkan dua pertandingan penting dalam waktu yang begitu singkat, karena dia membuat lima perubahan dalam susunan pemainnya setelah Piala FA. Solskjaer dijadikan starter di Wembley, tetapi dicadangkan di Paris.

Ketika Anda memiliki daya serang sebaik Man United dengan berisikan pemain seperti Dwight Yorke, Andy Cole, Sheringham, dan Solskjaer, bersaing di berbagai lini tidaklah terlalu sulit.

#2 Chelsea – 2012

Chelsea menemukan diri mereka dalam situasi yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya ketika berhail finis keenam di liga, dan harus bersiap untuk melakukan perjalanan ke Wembley dalam pertandingan final Piala FA sebelum perjalanan ke Munich di final Liga Champions.

Mereka memulai musim dengan sangat buruk, sehingga Andres Villas-Boas dipecat sebagai manajer, dan Roberto Di Matteo mengambil peran sementara. Tetapi, ini ternyata menjadi salah satu penunjukan sementara terbaik yang pernah ada.

The Blues melenggang melewati Liverpool di final Piala FA lewat gol dari Ramires dan Drogba yang membuka jalan mereka untuk kemenangan 2-1, tetapi kemudian dipaksa melakukan sejumlah perubahan untuk final Liga Champions.

John Terry, Ramires, Branislav Ivanovic dan Raul Meireles diskors, dan tiga di antaranya menjadi starter di final Piala FA. Ryan Bertrand, Gary Cahill, dan David Luiz masuk menggantikan mereka di Munich, dan melakukan pekerjaan yang luar biasa saat Chelsea mengalahkan Bayern melalui adu penalti.

210 menit yang sangat panjang, dan ada kemenangan di kedua kompetisi sebagai hadiah.

“Para pemain pantas mendapatkan kesuksesan itu karena mereka telah begitu sukses di Chelsea,” kata Di Matteo setelah final di Munich.

“Itu adalah momen besar dalam karier mereka untuk akhirnya memenangkan Liga Champions.”

#3 Chelsea – 2021

Sembilan tahun kemudian, Chelsea tampak sangat dekat untuk mengulangi prestasi mereka pada 2012.
Frank Lampard dipecat setelah awal musim yang buruk dan digantikan oleh Thomas Tuchel yang membawa Chelsea melaju ke dua final hanya dalam beberapa bulan.

“Sebagai manajer, tidak ada waktu untuk disia-siakan. Jujur, sekarang kami bersaing untuk memenangkan Piala FA, kami akan bersiap untuk bersaing di level tertinggi di Liga Champions, dan kami ingin membuat tim yang sama sekali tidak menyenangkan untuk dilawan,” kata Tuchel saat diangkat pada Januari 2021.

Namun, Chelsea tercengang ketika Youri Tielemans mencetak gol menakjubkan di babak kedua untuk memberi Leicester City kemenangan 1-0 di Wembley, dan tidak ada banyak optimisme untuk final Liga Champions dua minggu kemudian.
Chelsea bertandang ke Porto untuk menghadapi Manchester City, yang merupakan juara Inggris.

Tuchel membuat tiga perubahan dari final Piala FA, di mana kiper pilihan pertama Edouard Mendy masuk, serta Kai Havertz menggantikan Hakim Ziyech.

Ini terbukti menjadi perbedaan antara dua final, karena Havertz mencetak gol di babak pertama untuk memberi Chelsea kemenangan 1-0 dan menjadi juara Eropa untuk kedua kalinya.

Kehilangan satu final ternyata menjadi percikan yang menjadi motivasi memenangkan final kedua.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Liverpool


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network