Kisah Nick Taitague, Calon Bintang AS Pensiun di Usia 22 Tahun Akibat Cedera

"Harapan tak sesuai kenyataan."

Biografi | 10 May 2022, 02:03
Kisah Nick Taitague, Calon Bintang AS Pensiun di Usia 22 Tahun Akibat Cedera

Libero.id - Nick Taitague merupakan salah satu pemain paling berbakat asal Amerika Serikat yang bermain di Bundesliga Jerman. Usianya juga masih sangat muda, 22 tahun. Kariernya diprediksi akan cemerlang, tetapi langkahnya harus terhambat karena cedera.

Kalau Anda tidak begitu mengenal atau belum mengenal sosok Nick Taitague. Cobalah berselancar di sosial media.
Salah satunya dalam sebuah postingan video pendek yang diupload akun Twitter resmi Schalke pada Agustus 2020.
Saat itu, Taitague baru saja dipromosikan ke tim utama, tetapi sudah terlihat seperti pemain senior.

Ini hanya klip lima detik dari sesi latihan, tetapi cukup untuk membuat Anda duduk dan memperhatikan.

Seorang pemain muda mengontrol operan dengan bagian dalam sepatu kanannya. Kemudian, dengan bagian luar, dia menjentikkannya di antara dua pemain bertahan yang mendekat sebelum menunjukkan akselerasi yang membuat Anda bertanya-tanya apakah rekamannya sedang dalam mode fast forward alias dipercepat.

Berdasarkan rekaman di atas, kita bisa katakan Taitague memberikan harapan bahwa musim 2020/2021 bisa menjadi momen sukses bagi Schalke, dengan wonderkid yang berbakat itu menjalankan lini tengah.

Sebaliknya, musim itu adalah bencana yang tak tanggung-tanggung bagi klub – dan bahkan lebih buruk bagi sang pemain.

Schalke telah menandatangani Taitague tepat setelah ulang tahunnya yang ke-18 pada Februari 2017, dan dia melakukan debutnya untuk klub Bundesliga U-19 sebulan kemudian.

Taitague menarik perhatian Schalke setelah tampil impresif untuk negaranya di berbagai kelompok usia, termasuk Amerika Serikat U-18, di mana dia mencetak 12 gol dalam 15 pertandingan internasional.

Dia bergabung dengan legiun Amerika di Schalke, dengan Weston McKennie dan Haji Wright sebagai rekan satu timnya ketika dia pertama kali tiba di Gelsenkirchen.

Dia juga merupakan rekan setim Matthew Hoppe di tim cadangan ketika striker itu dibeli pada 2019, dan mereka berdua pindah ke senior pada musim panas 2020.

Taitague adalah pemain reguler di level junior untuk Schalke, dengan lima gol dan tujuh assist dalam 44 pertandingan.
Dia mengalami sejumlah cedera selama waktunya di antara para pemain muda, tetapi cukup bersinar untuk dipromosikan ke tim utama menjelang musim Bundesliga 2020/2021, di mana dia ditugaskan ke skuad No.29 dan tampaknya berada di ambang kesuksesan.

Mampu bermain di peran lini tengah yang lebih dalam dan di sayap, serta dalam peran No.10 favoritnya, Taitague tampak seolah-olah bisa menjadi pemain penting bagi Schalke dalam keadaan gawat dengan sejumlah besar pemain masuk dan keluar.

“Rasanya luar biasa,” kata Taitague kepada situs web Schalke pada Agustus 2020. “Saya tidak memiliki masalah untuk beradaptasi dan langsung melakukannya.”

“Sebagai pemain tim muda, saya diterima dengan sangat baik oleh para pemain. Mereka semua menunjukkan kepada saya bahwa mereka senang saya ada di sana.”

“Ada hari-hari ketika saya bertanya pada diri sendiri apakah saya benar-benar memiliki apa yang diperlukan untuk bermain di level atas, tetapi saya adalah orang yang positif dan selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa saya akan kembali dan bahwa saya dapat mewujudkan impian saya.”

"Menyerah tidak pernah menjadi pilihan."

Kalimat terakhir itu, dalam waktu beberapa bulan, akan terbukti sangat ironis.

Musim 2020/2021 adalah mimpi buruk.

Schalke gagal menang dalam 14 pertandingan pertama mereka. Mereka juga melalui lima manajer dan akhirnya menderita degradasi, kehilangan status Bundesliga mereka setelah 30 tahun berturut-turut.

Pada level individu untuk Taitague, segalanya bahkan lebih buruk.

Pada Mei 2021, setelah kontraknya diputus oleh Schalke pada Januari, dia mengumumkan pengunduran dirinya dari sepakbola profesional. Cedera telah mencegahnya melakukan debut seniornya untuk klub.

Taitague mengungkapkan dalam sebuah posting Instagram: "Sejak saya masih kecil, selalu menjadi impian saya untuk menjadi pemain sepakbola profesional dan mewakili negara saya. Saya cukup beruntung untuk menjalani kenyataan itu selama beberapa tahun terakhir.”

"Tetapi, sepakbola mengalami pasang surut. Sayangnya, saya harus menghentikan karier bermain saya karena cedera punggung serius yang saya derita.”

"Sementara saya mencoba yang terbaik untuk bermain melalui rasa sakit dan operasi, itu berkembang ke titik di mana saya tidak bisa kembali lagi.”

"Saya meninggalkan permainan dengan kepala tegak mengetahui bahwa saya telah memberikan diri saya setiap kesempatan untuk memainkan permainan yang telah saya dedikasikan untuk hidup saya."

Taitague kembali ke kota asalnya Virginia, di mana dia bekerja sebagai konsultan untuk Center Circle, kelompok yang menjadi agennya selama hari-harinya bermain.

Sementara itu, mantan rekannya sesama Amerika Serikat di Schalke, yakni McKennie bermain untuk Juventus dan Hoppe ternyata bermain bersama Mallorca.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network