Libero.id - Dampak langsung yang dibuat oleh orang-orang seperti Luis Diaz di Liverpool dan Christian Eriksen di Brentford jelas terlihat, tetapi ada banyak pemain yang secara 'tak terlihat' membuat perbedaan besar di klub mereka.
Meskipun jarang disorot, pemain-pemain seperti itu memainkan peran yang tak mudah. Berkat mereka juga klub berada di posisi yang lebih baik, bahkan mencapai puncak kejayaannya.
Berikut adalah enam pemain yang mungkin banyak tidak disadari oleh banyak orang telah berperan besar dalam memainkan peran utama di klub mereka.
1. Petr Cech
Anda akan kesulitan menemukan penggemar Chelsea dengan kata-kata buruk tentang Cech, mengingat betapa bagusnya dia di masa puncaknya dan peran yang dia mainkan di periode paling sukses dalam sejarah klub. Tetapi, mudah untuk melupakannya, terutama seberapa besar dampak yang dia buat.
Roman Abramovich telah menghabiskan lebih dari 150 juta pounds / Rp 2,6 triliun untuk penambahan skuad pada musim panas 2003. Pengusaha asal Rusia itu mendapatkan pemain seperti Damien Duff, Joe Cole, Claude Makelele, dan Scott Parker bergabung dengan skuad yang sudah memiliki Frank Lampard dan John Terry.
Dengan semua pemain itu, The Blues asuhan Claudio Ranieri finis 11 poin di belakang Invincibles Arsenal pada 2004. Tidak ada yang terkejut ketika Ranieri dipecat.
Musim berikutnya, dengan Cech menggantikan Carlo Cudicini, Chelsea memenangkan gelar dan finis 12 poin di depan The Gunners, hanya kebobolan 15 gol – setengah dari musim sebelumnya – dengan Cech mencatatkan 24 clean sheet dari 35 pertandingan sebagai starter.
Dan, Chelsea hanya perlu mengeluarkan 11 juta pounds / Rp 196 miliar untuk memboyong Cech dari Rennes.
2. Michael Carrick
Manchester United mengalami periode paling kosong dari masa jabatan Sir Alex Ferguson di era Liga Premier.
Antara 2003 dan 2006, mereka tidak berhasil melewati babak 16 besar Liga Champions dan finis delapan poin di belakang juara Liga Inggris.
Alih-alih membuat pengeluaran besar-besaran dan perombakan total, Setan Merah melalukan pembelian tidak terlalu mencolok di musim panas 2006. Carrick tiba dari Tottenham dalam kesepakatan senilai 18,6 juta pounds /Rp 321 miliar.
Carrick tidak pernah menjadi pemain pilihan di tim raksasa Liga Premier itu. Tetapi, catatan 24 gol dan 40 assist dalam 481 penampilan Liga Premier membuktikan kalau dia pemain penting.
Seperti semua gelandang hebat, dia membuat timnya tergerak. Rooney dan Ronaldo masing-masing mencetak 23 gol di semua kompetisi saat Man United memenangkan Liga Premier pada 2006/2007, yang pertama dari tiga gelar berturut-turut, dengan Liga Champions bersama mereka pada 2008. Semua itu terjadi berkat peran Carrick di lini tengah.
3. Dani Alves
Banyak yang terjadi di musim panas 2008, di mana Spanyol memenangkan Euro dengan Xavi dan Andres Iniesta memainkan peran utama.
Ketika Pep Guardiola ditunjuk sebagai manajer Barcelona, mengusir Deco dan Ronaldinho, mempromosikan Pedro dan Sergio Busquets dari tim B dan membawa pulang Gerard Pique dari Manchester United.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah revolusi. Keputusan itu bisa dibilang klub terbaik dalam sejarah, memainkan gaya passing rumit yang belum pernah dilihat sepakbola sebelumnya.
Pique dan Seydou Keita adalah tambahan yang solid – Alexander Hleb dan Henrique kurang begitu mengesankan – tetapi penandatanganan yang benar-benar membantu mewujudkan visi Guardiola adalah seorang Daniel Alves.
Seorang superstar siap pakai di Sevilla, bek kanan asal Brasil itu langsung mengubah cara Barcelona menyerang, segera membangun pemahaman yang brilian dengan Lionel Messi, yang memenangkan Ballon d'Or pertamanya musim 2008/2009.
Hanya Iniesta dan Luis Suarez yang membuat lebih banyak assist gol untuk Messi daripada Alves. Dia adalah pemain Brasil terbaik yang pernah ada di Barcelona, bahkan lebih baik ketimbang Neymar, Ronaldo, dan Ronaldinho.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini