Libero.id - Jeda kompetisi dimanfaatkan oleh para pemain untuk pulang ke kampung halaman. Menikmati waktu bersama keluarga dan bisa melakukan berbagai aktivitas selingan diluar sepakbola.
Tapi apa jadinya jika seorang pesepakbola mudik ke kampung halaman lalu berurusan dengan pihak kepolisian? Hal apa gerangan yang terjadi? Tanyakan saja pada kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra, yang diperiksa oleh polisi di Polresta Padang terkait dengan dugaan kasus pemukulan terhadap anggota Brimob Polda Sumbar Briptu Fauzi Rizki Saputra.
Hal memalukan itu terjadi di objek wisata Pantai Pasir Jambak Kota Padang Sumatera Barat, Minggu (8/5) lalu.
Pemukulan tentu tak serta merta terjadi. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian kejadian bermula saat personel Brimob dan keluarganya berwisata di Pantai Pasir Jambak. Pada saat bersamaan, Jandia Eka Putra dan teman-temannya sedang bermain sepakbola di lokasi yang sama.
Dan bola hampir mengenai anggota Brimob. Personel Brimob sempat melakukan dua kali teguran namun diduga tidak diindahkan selanjutnya terjadi cekcok mulut hingga akhirnya berujung pemukulan.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedy Adriansyah Putra, mengatakan pemeriksaan terhadap eks kiper Semen Padang itu berlangsung hingga hari ini.
"Kemarin sempat diamankan di Polsek, tadi malam kami ambil alih. Karena diduga pelaku banyak, sekitar 10 orang, kami masih periksa peran-peran orang yang diamankan ini," katanya.
Dari pemeriksaan sementara status Jandia masih saksi, dan kalau benar-benar terlibat maka akan ditetapkan tersangka dan saat ini sudah dua orang yang mengaku dan ditetapkan tersangka
"Selebihnya masih saksi, kami masih melengkapi alat bukti. Kami masih dalami, kami tidak ingin buru-buru. Masih diperiksa sekarang karena jumlahnya banyak dan membutuhkan waktu untuk diperiksa satu-satu."
Opini