Libero.id - Kevin De Bruyne menganggap empat golnya sebagai hal yang spesial setelah Manchester City mengembalikan keunggulan tiga poin mereka di puncak klasemen, dengan mengalahkan Wolves 5-1. Namun, pemain Belgia mengatakan dia seharusnya mencetak lebih banyak.

Setelah menyaksikan Liverpool mengalahkan Aston Villa 2-1 pada hari Selasa, City membuat heboh penonton di Molineux ketika De Bruyne mencetak empat gol, tiga gol pertama datang hanya dalam waktu 24 menit.

Tiga gol awal De Bruyne mewakili hat-trick tercepat ketiga di awal pertandingan Liga Premier, setelah 16 menit milik Sadio Mane melawan Aston Villa pada Mei 2015 dan catatan 22 menit Dwight Yorke melawan Arsenal pada Februari 2001.

Pemain Belgia itu kemudian menambahkan gol keempat setelah satu jam laga bergulir, dia menjadi pemain City kedua yang mencetak kuartet gol dalam pertandingan tandang Liga Premier setelah Edin Dzeko melawan Tottenham pada Agustus 2011.

De Bruyne, yang menikmati musim mencetak gol terbaiknya untuk City setelah mencapai 19 gol di semua kompetisi, senang dengan penampilannya. Tetapi, dia seharusnya menambahkan gol kelima ketika sepakannya membentur tiang di akhir pertandingan.

"[Itu] cukup bagus! Ketika Anda mencetak empat gol, itu selalu menjadi sesuatu yang istimewa, jujur saja seharusnya lima gol," katanya kepada Sky Sports.

“Saya pikir kami bermain bagus, mungkin kecuali beberapa serangan balik di babak pertama, saya pikir kami mengendalikan permainan dengan baik.

“Kami bahkan bisa mencetak lebih banyak, dan melakukan itu melawan tim Wolves yang benar-benar bertahan sangat mengesankan. Saya pikir empat pemain depan kami dapat menemukan momen yang tepat untuk masuk ke dalam atau masuk, dan itu bekerja dengan sangat baik.

"Kaki kanan saya adalah kaki saya yang lebih kuat, tetapi saya tidak takut untuk menembak dengan kaki kiri. Sekalipun tidak masuk, itu menciptakan masalah bagi lawan".

Sementara, pelatih Wolves Carlos Cachada, mengatakan tuan rumah tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan De Bruyne, dia pun mengatakan kepada Sky Sports tentang itu.

Kemenangan dominan City membuat mereka memperpanjang rekor tak terkalahkan di Liga Premier menjadi 10 pertandingan (delapan kemenangan, dua seri), dan mereka sekarang hanya membutuhkan empat poin dari dua pertandingan terakhir mereka untuk mengamankan gelar.

Bagaimanapun, De Bruyne menegaskan Liverpool masih bisa meraih tiga poin dan tujuh gol yang diperlukan, mantan pemain Wolfsburg mengatakan kedua tim telah menetapkan standar "gila".

 “Kami tahu saat ini kami memiliki sedikit keunggulan dalam selisih gol, tetapi bahkan dengan tujuh gol, dengan Liverpool itu bisa terjadi,” tambahnya.  “Kami hanya perlu berkonsentrasi pada hari Minggu, ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit di West Ham, jadi kami harus pulih dan menjadi lebih baik.

Gelar Liga Premier adalah satu-satunya trofi utama yang tersedia bagi City musim ini setelah mereka tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan agregat 6-5 dari Real Madrid pekan lalu.

Sementara De Bruyne, yang diganti sebelum Madrid melakukan comeback luar biasa mereka di Santiago Bernabeu, masih kecewa dengan kekalahan itu, dia mengatakan sudah waktunya bagi City untuk pindah.

 "Sangat sulit untuk dijelaskan karena itu hanya lima menit yang gila. Bukannya kami bermain buruk atau semacamnya, hanya lima menit yang tidak bisa Anda jelaskan sebagai pemain," kenangnya.

 “Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya di luar kendali di bangku cadangan, jadi Anda merasa sedikit shock, itu tidak menyenangkan dan perasaan itu masih tidak menyenangkan.

Tapi, Anda harus move on, kami sekarang mencoba untuk memenangkan gelar dan apapun yang terjadi sayangnya terjadi, kami harus move on."

(moch imam sholikhin/nz)