Edgar Davids-Andres Iniesta
Libero.id - RW: Clarence Seedorf
Pemain hebat lain yang memulai debut di bawah asuhan Van Gaal adalah Seedorf. Dia melakukan debutnya di Ajax saat berusia 16 tahun dan kemudian memenangkan dua gelar Liga Belanda dan satu Liga Champions di klub, awalnya dia memulai bermain dari sayap kanan.
Seperti banyak mantan pemain Van Gaal, Seedorf memuji dan mengkritik sang pelatih dengan mengatakan kepada jurnalis Hugo Borst untuk biografi pelatih asal Belanda itu: “Pria yang saya kenal sebagai orang yang menepati janji ternyata sama sekali berbeda. Karena cara dia memperlakukan orang, dia kehilangan semua kredibilitas di mata saya,” pungkas Seedorf.
CM: Xavi
Warisan Van Gaal di Barcelona benar-benar menarik untuk dilihat, meskipun Xavi awalnya sempat diragukan oleh sang pelatih.
“Setelah dua hari berlatih di bawah asuhannya, saya berpikir, 'Siapa idiot ini?'” katanya kepada The Guardian pada 2015. “Setelah seminggu, saya berpikir, 'Dia benar.' Dia akan selalu ada di hati saya, Louis van Gaal,” kata Xavi.
Xavi menambahkan: “Dia jujur, metodis, dan perfeksionis sejati. Dia sangat menuntut, dia ketat, dan dia ingin mencapai level setinggi mungkin. Dia petarung yang tangguh, namun dia menaruh kepercayaan pada saya ketika saya berusia 17 dan 18 tahun.”
Peninggalan Van Gaal di Camp Nou bisa dilihat dari hasil yang diperlihatkan Xavi saat ini. Bos Barcelona itu akan selalu menyebut Johan Cruyff dan Pep Guardiola sebagai idolanya, tetapi pengaruh Van Gaal tidak boleh dilupakan.
Xavi says: pic.twitter.com/0VSiiS4xhh
— FC Barcelona (@FCBarcelona) November 9, 2021
CM: Edgar Davids
Salah satu kisah sukses paling awal Van Gaal adalah memberikan kepercayaan kepada Davids memulai debutnya. Dia masuk ke tim utama Ajax tepat saat Van Gaal mengambil alih sebagai pelatih. Dan, dia yang mengubah Davids dari sayap kiri menjadi gelandang tengah, menciptakan julukan pemain itu dengan 'Pitbull'.
LW: Andres Iniesta
Iniesta bekerja di bawah orang-orang seperti Pep Guardiola dan Vicente del Bosque sepanjang kariernya, tetapi dia menyebut Van Gaal sebagai pelatih terpenting. Van Gaal memberinya debut di Barcelona pada 2002. "Pelatih terpenting saya," ucap Iniesta pada 2018.
Van Gaal membalas pujian itu dengan menulis surat terbuka kepada Marca sebagai penghormatan kepada Inesta. “Banyak orang mengatakan kepada saya bahwa keduanya (Xavi dan Iniesta) sama, tetapi saya pikir Iniesta memiliki kualitas lebih karena secara taktik. Dia luar biasa,” tulisnya.
“Dia bisa melihat sesuatu sebelum orang lain dan tahu persis apa yang harus dilakukan di ruang kecil. Menurut situasi yang berbeda, dia selalu membuat keputusan yang sangat baik dan sangat cepat dengan umpannya.”
“Anda lihat (Lionel) Messi sekarang dan dia juga pemain yang sangat cepat, tetapi Andres berbeda. Dia memiliki kemampuan yang hebat untuk menggiring bola seperti Leo, tetapi di ruang kecil, dia memiliki kualitas dan kecepatan eksekusi yang lebih baik.”
Van Gaal menambahkan: “Saya sangat senang Iniesta memiliki karier yang cemerlang. Bukan hanya karena dia adalah pemain hebat. Tetapi, karena dia adalah manusia yang luar biasa. Itu adalah sesuatu yang tidak mudah di dunia sepakbola saat ini.”
TT: Patrick Kluivert
Saat diberikan debut oleh Van Gaal, Kluivert baru berusia 18 tahun. Penyerang itu mencetak gol dalam kemenangan Piala Super 1994 melawan Feyenoord. Selain itu, dia juga menjadi pencetak gol terbanyak saat Ajax tidak terkalahkan di liga dan mengakhiri kampanye senior pertamanya dengan mencetak gol kemenangan di final Liga Champions.
Kluivert dan Van Gaal dipersatukan kembali di Barcelona, di mana kemitraan penyerang dengan Rivaldo membawa tim meraih gelar. Mereka juga bekerja sama dalam staf pelatih Belanda di Piala Dunia 2014.
TT: Marcus Rashford
Cedera mungkin telah memaksa tangannya, tetapi Van Gaal mungkin tidak menerima pujian yang cukup atas kesediaannya untuk memberikan kesempatan tim utama kepada pemain muda di Manchester United.
Rashford adalah contoh paling menonjol mengingat awal yang hebat yang dia buat untuk hidup di sepakbola senior dan Van Gaal kemudian membandingkan dampak Rashford dengan Kluivert di Ajax. Dia mungkin berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya musim ini, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa Rashford adalah salah satu lulusan akademi Man United yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini