Liga Champions
Libero.id - Liga Champions akan mengalami perubahan besar pada 2024/2025. Kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru tersebut akan digelar dengan format baru yang memungkinkan Liga Premier mendapatkan maksimal tujuh wakil dengan minimal lima!
Perubahan format akan diumumkan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, pada pekan ini. Perubahan ini akhirnya dapat mengakhiri potensi munculnya Liga Super Eropa yang digagas Real Madrid, Barcelona, dan Juventus. Perubahan format ini nantinya bisa menjadikan lebih banyak pertemuan antara klub dari liga domestik yang sama.
Nantinya, ada empat tim yang ditambahkan sehingga Liga Champions akan terdiri dari 36 tim, bukan lagi 32. Jadi, terdapat 189 pertandingan. Itu berbeda dengan sebelumnya yang menggelar 125 pertandingan.
Dua dari empat slot baru akan diberikan kepada negara-negara yang klubnya mencapai kinerja kolektif terbaik selama musim sebelumnya. Itu berarti ada tempat ekstra untuk Liga Premier dan Eredivisie.
UEFA juga telah mengkonfirmasi bahwa tempat lain akan diberikan kepada tim liga yang berada di posisi ketiga di negara yang berada di urutan kelima dalam peringkat. Tim tersebut akan bergabung dengan babak kualifikasi ketiga.
Sementara satu slot lagi akan diberikan kepada juara domestik dengan menambah kuota dari empat menjadi lima jumlah klub yang lolos melalui play-off "Jalur Juara". Babak penyisihan grup juga akan dibatalkan, dan digantikan oleh fase liga, yang diberi nama "Model Swiss".
Apa itu Model Swiss? Setiap tim akan bermain minimal delapan kali dalam fase liga ini dengan aturan bermain empat kali kandang dan empat kali tandang. Delapan tim teratas akan lolos secara otomatis ke fase knock-out. Sementara tim yang finish di urutan 9-24 bermain dalam play-off dua leg untuk memutuskan siapa yang mencapai sistem gugur.
Delapan pertandingan itu akan digelar dalam 10 pekan. Itu berarti akan ada pekan eksklusif yang didedikasikan untuk sepakbola Eropa, dengan pertandingan yang dimainkan di Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa.
Bagaimana cara kerja Model Swiss? Pada prinsipnya, model ini sedikit rumit. Tapi, akan lebih mudah dipahami saat turnamen benar-benar berlangsung.
Pertandingan akan diatur melalui penyemaian, yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap tim memainkan satu set pertandingan dengan kekuatan yang sama, dengan empat pertandingan kandang dan empat pertandingan tandang. Jadi, tidak akan ada pengulangan lawan. Ini berbeda format Liga Champions saat ini ketika tim saling bermain dua kali di babak penyisihan grup.
What do you think about the new Champions League format starting in the 2024/2025 Season ?? pic.twitter.com/axwWdhYLH5
— Edmund ? (@EdmundOris) May 10, 2022
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini