Libero.id - Mencetak quattrick, hattrick, apalagi brace, adalah hal biasa yang dilakukan Lionel Messi. Tapi, itu dulu saat masih di Barcelona. Jadi, ketika La Pulga melakukannya lagi bersama Paris Saint-Germain (PSG) di Ligue 1, banyak orang terkejut. Contohnya pertandingan akhir pekan lalu melawan Montpellier.
Messi pergi ke Prancis pada musim panas tahun lalu setelah serentetan masalah keuangan menghantam Barcelona. Kedatangannya disambut meriah ribuan suporter dan diharapkan akan menjadi solusi Les Parisiens.
Sayangnya harapan itu ternyata belum bisa diwujudkan. Pada musim pertama di Ligue 1, megabintang Argentina tersebut dianggap gagal total. Penampilannya buruk, manuvernya miskin, dan kontribusi gol sangat sedikit. Banyak penggemar PSG yang mengaku kecewa dengan Messi.
Tapi, pada akhir pekan lalu, semua orang terkejut dengan penampilan Messi. Dia menunjukkan tajinya dengan mencetak dua gol dan satu assist dalam kemenangan 4-0 PSG atas Montpellier.
Itu benar-benar diluar dugaan karena jelang pertandingan di Stade de la Mosson, pemain berusia 34 tahun itu hanya mencetak empat gol di kompetisi domestik untuk PSG. Itu merupakan penurunan yang sangat drastis dibandingkan dengan statistik membanggakan Messi di Barcelona.
Tak heran banyak pendukung PSG yang mengolok-olok jumlah gol Messi. Bayangkan, tiga musim terakhirnya di Camp Nou, dirinya sanggup menghasilkan 36, 25, dan 30 gol. Itu hanya di La Liga.
Hanya saja, penampilan bagus di Montpellier dengan dua gol, satu assist, empat operan kunci, empat dribel selesai, satu peluang besar tercipta, 92 sentuhan, dan akurasi operan 89% sudah terlambat. Pasalnya, PSG sudah juara dan Ligue 1 juga hampir berakhir.
Jadi, kini layak dinantikan apakah musim depan Messi akan melanjutkan penampilan bagus di laga kontra Montepellier atau kembali antiklimaks?
(mochamad rahmatul haq/anda)
OGC Nice
Racing Club de Lens
Opini