Libero.id - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menggambarkan bahwa Real Madrid adalah kucing dengan sembilan nyawa setelah perjalanan dramatis mereka menuju final Liga Champions.

Pemenang LaLiga Spanyol bangkit dari ketertinggalan 2-0 secara agregat dengan comeback menakjubkan melawan Paris Saint-Germain di babak 16 besar, kemudian menbalikan Chelsea di perempat final.

Mereka melakukan kemenangan dengan comeback melawan Manchester City di semi-final, Ceferin mengaku dia pikir harapan raksasa Spanyol mati dan terkubur pada saat itu. 

Final all-English di Paris menjulang ketika City memimpin 5-3 secara agregat ketika memasuki menit ke-90 di Santiago Bernabeu pada 4 Mei, sebelum dua gol Rodrygo dan penalti Benzema di perpanjangan waktu membalikkan keadaan secara mengejutkan.

Pameran 28 Mei sekarang akan menampilkan Madrid melawan Liverpool, keduanya merupakan titan lama dalam kompetisi, dengan Ceferin menggambarkan pertandingan itu sebagai pertandingan yang sangat menarik.

"Saat di semifinal saya ragu Real bisa menyingkirkan Manchester City," kata Ceferin, 

"Terutama setelah kekalahan di pertandingan pertama."

City menang 4-3 di Manchester dan memimpin 1-0 di Madrid melalui gol Riyad Mahrez, sebelum Madrid membalikkan situasi.

"Mereka jelas memiliki sembilan nyawa seperti kucing," kata Ceferin, dalam sebuah wawancara dengan situs berita Slovenia 24ur.com.

Bos UEFA mencatat pengalaman luar biasa dari Madrid, namun ia mempertanyakan kekuatan pertahanan tim besutan Carlo Ancelotti, yang dianggapnya sangat lemah.

"Tetapi mereka memiliki Karim Benzema yang ajaib, yang telah saya katakan berkali-kali bahwa menurut saya dia adalah salah satu pemain yang paling diremehkan dalam sejarah sepakbola," tambah Ceferin.

"Luka Modric, semakin tua dia, semakin baik dia."

Benzema telah mencetak 15 gol tertinggi kompetisi untuk Madrid di Liga Champions musim ini, hanya dalam 11 pertandingan. Dia adalah ancaman nyata bagi harapan Liverpool untuk memenangkan kompetisi piala ketiga musim ini, setelah memenangkan Piala FA dan Piala EFL.

Ceferin percaya kedua belah pihak memiliki kelebihan mereka masing-masing, dengan pengalamannya, Madrid bisa menjinakkan Liverpool.

"Saya tidak berani memprediksi pemenangnya, saya salah menilai. Tidak mungkin memprediksi," ujarnya.

"Ini akan menjadi final yang sangat menarik."

(wigih pambudi/wp)